7 Tata Guna dan Pemilikan Lahan
Catatan:
√ :
Ada dalam waktu yang terbatas
√ : Ada dalam waktu dan lokasi yang terbatas, tidak ada pengembangan √IN : Ada, bersifat internal dan tidak melibatkan para pihak yang terkait
K1 :
Ada --sekali, sifatnya koordinasi rencana dengan beberapa pihak terkait
√K : Ada, sifatnya koordinasi √KA : Ada, koordinasi dan aksi, belum maksimal
Kerjasama dengan Dinas-dinas terkait di Pemkab Jember yang telah berlangsung selama ini, hanya sebatas koordinasi, tergantung situasi dan keadaan
yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Kerja-sama pada tingkat implementasi belum ada yang rill, semuanya sebatas seremonial, dalam wacana pelestarian
lingkungan hidup. Hal-hal yang berkaitan dengan keberlanjutan hidup dan kesejahteraan masyarakat, masih sebatas wacana, saling menunggu dan saling
melempar tanggung-jawab Tabel 24.
21
Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Bappeda kabupaten Banyuwangi
22
bahwa sinergitas kebijakan pengelolaan TNMB dengan pihak Pemkab Banyuwangi yang berjalan selama ini masih bersifat koodinasi, tidak dan
belum implementatif, ini terjadi pada semua Dinas terkait di kabupaten Banyuwangi. Kepala BLH kabupaten Banyuwangi
23
Kerja-sama di bidang ekowisata dengan pihak Balai TNMB, menurut Kepala Dinas DisBudpar kabupaten Banyuwangi
mempertegaskan statemen Kepala Bappeda kabupaten Banyuwangi, bahwa:
”Kerja-sama kita dengan Balai TNMB belum sinergis, sifatnya sebatas koordinasi, sehingga tidak mampu menyelesaikan masalah TN dan juga masalah
masyarakat desa penyangga. Ada wacana pengelolaan kawasan untuk ekowisata dan penelitian, karena sifatnya wacana, itu tidak ada arti dan kontribusinya pada
Pemkab Banyuwangi”.
24
”Kerja-sama ekowisata dengan TNMB, ”katanya” sudah ada pembicaraan dengan Bupati, tapi dengan Disbudpar Banyuwangi yang bertanggung-jawab di
bidang ekowisata hingga kini belum ada koordinasi langsung. Katanya lagi...,sudah ada MoU dengan Pemerintah Desa di 3 tiga kawasan TN dan 1
satu Cagar Alam yang ada di Banyuwangi TNMB, TN Alas Purwo, TN Baluran, dan Cagar Alam Gunung Ijen untuk pengembangan ekowisata
tidak jelas proses awalnya, juga tidak jelas penyelesaian akhirnya;
25
21
Wawancara dengan Dishut, BLH, Disbudpar, Bapemas, dan Diknas Pemkab Jember, Juli 2007.
22
Wawancara Oktober 2007
23
Wawancara Oktober 2007
24
Wawancara Oktober 2007
25
UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDAHE, Pasal 3 ayat 3 untuk kegiatan kepariwisataan dan rekreasi, pemerintah dapat memberikan hak penguasaan atas zona pemanfaatan TN, Tahura dan Taman wisata alam dengan
mengikut-sertakan rakyat.
, itu