Mengasosiasi Mengkomunikasikan - Mengungkapkan pengalaman yang terkait dengan

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 95

C. Ringkasan Materi.

1. Belajar Xue Sheng 学生 atau siswapelajar, dibangun dari dua

radikal huruf, yaitu: Xue 学 artinya belajar Sheng 生 artinya hidup Dengan demikian siswapelajar xue sheng itu dapat diartikan: “Belajar Untuk Hidup”. Serupa dengan hal itu “Kita belajar bukan untuk sekolah ujian, melainkan untuk hidup”. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan kegiatan yang sesungguhnya merupakan gejala belajar. Belajar adalah sebuah proses menciptakan kemampuan tertentu, dalam arti, tidak ada satu kemampuan pun yang tidak melalui proses belajar, meski hal yang sangat sederhana sekalipun. Manusia menggunakan pakaian, makan dengan menggunakan alat-alat makan, berkomunikasi dalam bahasa Indonesia atau bahasa yang lain, bertindakberperilaku sopan santun, kita menghormati orang yang lebih tua, dan mengendalikan kendaraan dan lain sebagainya. Gejala-gejala belajar semacam itu terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu. Belajar bukan sekedar proses dari tidak tahu menjadi tahu. Proses dari tidak tahu menjadi tahu hanyalah gejala belajar untuk mendapat tambahan pengetahuan. Setelah terjadi proses dari tidak tahu menjadi tahu berpengetahuan, selanjutnya pengetahuan itu haruslah memberikan kontribusi sumbangan yang bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Jadi pada hakikatnya belajar memiliki dua tujuan. Pertama untuk mengasah otak dan menambah wawasan pengetahuan. Kedua Buku Guru Kelas VI 96 untuk membuat seseorang dapat memberikan kontribusi sumbangan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain masyarakat. Nabi Kong Zi bersabda, “Orang jaman dahulu belajar untuk membina diri. Sekarang orang belajar bertujuan untuk memperlihatkan diri kepada orang lain.” Lunyu. XIV: 24. Ayat ini menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok tentang tujuan dari belajar. Sadar atau tidak, banyak dari kita belajar bertujuan untuk menunjukkan diri. Mestinya, belajar adalah untuk pembinaan diri, dan sama sekali bukan untuk menunjukkan diri. Ajaran Ru Jiao yang disempurnakan Nabi Kongzi sangat mengutamakan perihal belajar, beliau menegaskan bahwa belajar adalah awal dari segala kemampuan. Dengan rendah hati Beliau pun mengakui, bahwa semua kemampuan dan kebijaksanaan yang dimilikinya adalah hasil dari belajar. Semangat belajar yang dimiliki Nabi Kongzi menjadikan-Nya memiliki kebijaksanaan yang tinggi dan pengetahuan yang luas. Nabi Kongzi menjadi orang yang paling terpelajar di negeri Lu pada waktu itu. Beliau sendiri menyadari sepenuhnya bahwa semangat belajar yang dimilikinya itu jarang dimiliki oleh orang lain. Beliau menjadikan kesukaan dan semangat belajarnya itu untuk memacu dan memotivasi murid-murid-Nya. Nabi Kongzi bersabda, “Hanya orang yang benar-benar dengan penuh kepercayaan suka belajar, barulah ia dapat memuliakan jalan suci hingga matinya.” Lunyu. VIII: 13

2. Enam Perkara dengan Enam Cacatnya

“Orang yang suka cinta kasih tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat bodoh. Orang yang suka kebijaksanaan tetapi tidak suka belajar, ia akan