Perkembangan Agama Khonghucu di Masa Reformasi.

Buku Guru Kelas VI 120 Setelah masa pemerintahan Megawati, yang digantikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai 2004 dukungan semakin menggembirakan, umat Khonghucu mendapatkan kembali hak-hak sipil nya yang sama dengan umat agama lainnya, termasuk pendidikan agama di sekolah-sekolah. Meskipun demikian masih tetap dijumpai pristiwa- peristiwa yang bertentangan dengan HAM mengenai agama Khonghucu, salah satunya adalah masih adanya petugas dinas kependudukan dan catatan sipil yang tidak mau menuliskan agama Khonghucu pada KTP dan Akte pernikahan. Perjuangan mengembalikan hak sipil umat Khonghucu seutuhnya akhirnya menjadi kenyataan dengan dikeluarkannya surat penegasan dari Menteri Agama Nomor MA122006 pada tanggal 24 Januari 2006, berdasarkan surat ini umat Khonghucu dilayani sebagai umat penganut agama Khonghucu sehingga mendapatkan persamaan pelayanan baik dalam hal perkawinan maupun penyediaan guru-guru agama Khonghucu. Demikian juga Menteri Dalam Negeri mengeluarkan surat No.470336 SJ tanggal 24 Januari 2006 yang berisi tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan Penganut Agama Khonghucu. Dalam bidang pendidikan pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah PP Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan, PP ini merupakan penjabaran dari UU Sisdiknas No. 202003, PP tersebut menjamin kepastian pendidikan agama bagi setiap peerta didik pada setiap jenjang, jalur dan jenis pendidikan sesuai dengan agama yang dianutnya. Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP No. 55 tahun 2007 tersebut Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 47 tahun 2008 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Agama Khonghucu dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 48 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Agama Khonghucu yang ditetapkan tanggal 1 September 2008. Ditambah lagi Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi dan pendidikan agama Khonghucu. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 121

D. Aktifitas Pembelajaran

1. Tugas Mandiri

Carilah litang atau kelenteng yang ada di sekitar yang berkaitan dengan sejarah agama Khonghucu di daerahmu.. Petunjuk Kegiatan Arahkan peserta didik untuk mencari litang atau kelenteng yang berkaitan dengan tema pembelajaran. Guru dapat memberikan bantuan untuk menunjukkan contoh dan gambar. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan mencari tempat ibadah yang relevan dan terkait erat dengan tema pembelajaran adalah untuk menumbuhkan kebiasaan dan kegemaran belajar mandiri dan berani mengemukakan pendapat dan pertanyaan, serta menambah wawasan dan pemahaman yang lebih luas tentang ajaran agama Khonghucu yang diimaninya.

2. Diskusi Kelompok

Diskusikan maksud tentang MATAKIN dengan fungsi dan sejarahnya Petunjuk Kegiatan Bagi peserta didik dalam kelompok kecil, beri waktu 10–15 menit untuk berdiskusi. Masing-masing ketua kelompok atau yang mewakali menyampaikan presentasi sekitar 3–5 menit, kelompok yang lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan, masukan, atau pertanyaan. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan diskusi dengan topik ‘MATAKIN” ini untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta didik tentang bagaimana mengenal organisasi tertinggi dalam agama Khonghucu di Indonesia serta tugas dan wewenangnya. Buku Guru Kelas VI 122

3. Diskusi Kelompok

Diskusikan maksud Dewan Rohaniwan MATAKIN. Petunjuk Kegiatan Bagi peserta didik dalam kelompok kecil, beri waktu 10–15 menit untuk berdiskusi. Masing-masing ketua kelompok atau yang mewakili menyampaikan presentasi sekitar 3–5 menit, kelompok yang lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan, masukan, atau pertanyaan. Tujuan Kegiatan Tujuan untuk kegiatan diskusi dengan tema ‘dewan rohaniwan MATAKIN ’ ini untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta didik tentang: 1 Dewan Rohaniwan Khonghucu dan organisasinya. 2 Bahwa setiap organisasi keagamaan memiliki rohaniwan dan organisasinya.

4. Diskusi Kelompok

Diskusikan tentang Majelis Agama Khonghucu Indonesia MAKIN dan fungsinya Petunjuk Kegiatan Bagi peserta didik dalam kelompok kecil, beri waktu 10–15 menit untuk berdiskusi. Masing masing ketua kelompok atau yang mewakali menyampaikan presentasi sekitar 3–5, kelompok yang lain diberi kesempatan untuk member tanggapan, masukan, atau pertanyaan. Tujuan Kegiatan Tujuan untuk kegiatan diskusi dengan topik ‘MAKIN’ ini untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik tentang tugas dan wewenang dari MAKIN dan bagaimana keberadaannya dapat membantu perkembangan umat khonghucu di Indonesia.

5. Diskusi Kelompok

Carilah informasi yang menggambarkan skema dalam organisasi keagamaan khonghucu di Indonesia