Buku Guru Kelas VI
96
untuk membuat seseorang dapat memberikan kontribusi sumbangan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan
orang lain masyarakat. Nabi Kong Zi bersabda, “Orang jaman dahulu belajar
untuk membina diri. Sekarang orang belajar bertujuan untuk memperlihatkan diri kepada orang lain.” Lunyu.
XIV: 24. Ayat ini menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok tentang tujuan dari belajar. Sadar atau tidak,
banyak dari kita belajar bertujuan untuk menunjukkan diri. Mestinya, belajar adalah untuk pembinaan diri, dan sama
sekali bukan untuk menunjukkan diri. Ajaran Ru Jiao yang disempurnakan Nabi Kongzi
sangat mengutamakan perihal belajar, beliau menegaskan bahwa belajar adalah awal dari segala kemampuan.
Dengan rendah hati Beliau pun mengakui, bahwa semua kemampuan dan kebijaksanaan yang dimilikinya adalah
hasil dari belajar. Semangat belajar yang dimiliki Nabi Kongzi menjadikan-Nya memiliki kebijaksanaan yang
tinggi dan pengetahuan yang luas. Nabi Kongzi menjadi orang yang paling terpelajar di negeri Lu pada waktu itu.
Beliau sendiri menyadari sepenuhnya bahwa semangat belajar yang dimilikinya itu jarang dimiliki oleh orang lain.
Beliau menjadikan kesukaan dan semangat belajarnya itu untuk memacu dan memotivasi murid-murid-Nya.
Nabi Kongzi bersabda, “Hanya orang yang benar-benar dengan penuh kepercayaan suka belajar, barulah ia dapat
memuliakan jalan suci hingga matinya.” Lunyu. VIII: 13
2. Enam Perkara dengan Enam Cacatnya
“Orang yang suka cinta kasih tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat bodoh. Orang yang suka
kebijaksanaan tetapi tidak suka belajar, ia akan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
97
menanggung cacat kalut jalan pikirannyabimbang. Orang yang suka dapat dipercaya tetapi tidak suka belajar,
ia akan menanggung cacat menyusahkan diri sendiri. Orang yang suka kejujuran tetapi tidak suka belajar, ia
akan menanggung cacat menyakiti hati orang lain. Orang yang suka keberanian tetapi tidak suka belajar, ia akan
menanggung cacat mengacau, dan orang yang suka sifat keras tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat
ganas.” Lunyu. XVII: 8 Menurut Nabi Kong Zi, seseorang seharusnya tidak
pernah berhenti untuk belajar. Belajar bukanlah sekedar mengecap pendidikan saja.Tanpa ada usaha abadi untuk
merealisasikannya, semua potensi yang ada dalam diri manusia menjadi tidak bermakna.
Nabi Kong Zi sendiri hidup secara sederhana, tetapi tidak mengabaikan latihan memanah dan menunggang
kuda untuk menjaga keseimbangan tubuh dan konsentrasi. Sewaktu-waktu beliau juga mendengarkan musik agar
santai sesudah belajar. Belajar adalah panggilan kemanusiaan, dengan
belajar dan terus belajar kita dapat menggali dan mengembangkan potensi kemanusiaan kita seutuhnya.
Sebaliknya, bila kita berhenti belajar, maka pemikiran kita menjadi beku, kita menjadi sulit menyesuaikan diri dengan
dunia yang selalu berubah. Kita akan menjadi manusia yang kecilkerdil xiaoren, keras kepala, sombong dan
menjadi beban bagi orang lain. Tanpa proses belajar secara berkesinambungan kita tidak akan menjadi menusia yang
sempurnaparipurna junzi. Nabi Kongzi bersabda, “Banyak-banyaklah belajar.
Pandai-pandailah bertanya. Hati-hatilah memikirkannya.