Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
25
3. KeseluruhanKomprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi
peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
4. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
5. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik dan meningkatkan kualitas
belajar bagi peserta didik.
C. Penilaian Otentik
1. Definisi Penilaian Otentik
- Penilaian otentik Authentic Assessment adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil
belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
- Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi.
- Istilah otentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
- Secara konseptual penilaian otentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda
terstandar sekali pun.
Buku Guru Kelas VI
26
- Ketika menerapkan penilaian otentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan
kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar
sekolah.
2. Penilaian Otentik dan Tuntutan Kurikulum
2013
- Penilaian otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kurikulum 2013. - Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan
hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, menginternalisasi, mencoba,
membangun jejaring, dan lain-lain.
- Penilaian otentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik
untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih otentik.
- Penilaian otentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran, khususnya jenjang
sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. - Penilaian otentik sering dikontradiksikan dengan penilaian
yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat
jawaban singkat.
- Pola penilaian seperti ini boleh dilakukan dalam proses pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan
memperoleh legitimasi secara akademik. - Penilaian otentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru
secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik.