Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 11

9. Menumbuhkan kesadaran sebagai Warga

Negara yang baik. Kegiatan pembelajaran ini perlu diciptakan untuk mengasah jiwa nasionalisme peserta didik. Rasa cinta kepada tanah air dapat diimplementasikan ke dalam beragam sikap.

10. Pembelajaran Sepanjang Hayat.

Dalam agama Khonghucu, menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap orang, mulai dari tiang ayunan hingga liang lahat. Berkaitan dengan ini, pendidik harus mendorong peserta didik untuk belajar sepanjang hayat “long life learning.”

11. Perpaduan Antara Kompetisi, Kerja Sama, dan

Solidaritas. Kegiatan pembelajaran perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat, bekerja sama, dan solidaritas. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dapat dirancang dengan strategi diskusi, kunjungan ke tempat-tempat yatim piatu, ataupun pembuatan laporan secara berkelompok.

12. Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah.

Tolok ukur kepandaian peserta didik banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, perlu diciptakan situasi yang menantang kepada pemecahan masalah agar peserta didik peka, sehingga peserta didik bisa belajar secara aktif.

13. Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik.

Pendidik harus memahami bahwasanya setiap peserta didik memiliki tingkat keragaman yang berbeda satu sama lain. Dalam konteks ini, kegiatan pembelajaran seyogyanya didesain agar masing-masing peserta didik dapat mengembangkan potensi secara optimal, Buku Guru Kelas VI 12 dengan memberikan kesempatan dan kebebasan secara konstruktif. Ini merupakan bagian dari pengembangan kreativitas peserta didik.

B. Pendekatan Pembelajaran

Sejalan dengan kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu mengacu pada pendekatan saintifik scientific approach. Apa itu pendekatan saintifik? Berikut adalah kriteria dan langkah-langkah pendekatan saintifik.

1. Kriteria Pendekatan Saintifik

• Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. • Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. • Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. • Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. • Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. • Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung- jawabkan. • Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, tetapi menarik sistem penyajiannya.