Kompetensi Dasar KD Tolong Menolong

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 45

3. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik memiliki kemampuan berikut ini. a. Memiliki sikap mudah menolong b. Membiasakan hidup tolong menolong c. Membiasakan mengucapkan terimakasih kepada orang yang menolong d. Menyebutkan arti tolong menolong dengan benar. e. Menjelaskan manfaat tolong menolong dengan benar. f. Menunjukkan sikap tolong menolong dengan benar. g. Mencontohkan sikap tolong menolong dengan benar. h. Mendemonstrasikan sikap tolong menolong dengan benar.

4. Pengembangan Materi

Dalam jiwa setiap orang terdapat rasa ingin menolong orang lain. Sifat inilah yang harus ditumbuhkan melalui pendidikan agar keberadaannya berubah menjadi sikap peduli kepada kesusahan orang lain, lalu secara sigap ia memberikan pertolongan sesuai dengan kebutuhan. Dalam alam komunikasi, orang hidup harus saling menolong, yang diperlukan tidak hanya memberikan pertolongan namun juga ada kewajiban moral bagi orang yang ditolong agar menghargai pertolongan itu dan paling sedikit harus mengucapkan terimakasih kepadanya. Hidup ini akan ringan dengan semangat tolong-menolong. Sebaliknya akan terasa sulit dan berat jika sifat sosial tolong-menolong ini sudah hilang. Masyarakat Indonesia dikenal dengan sifat tolong menolong ini, misalnya dalam tradisi gotong-royong. Itulah ciri bangsa Indonesia yang dikenal hingga keluar negeri. Sifat yang terpuji ini sesuai dengan ajaran agama Islam. Satu perintah lagi, bahwa tolong menolong yang disarankan oleh Islam adalah tolong menolong dalam hal kebaikan dan takwa. Allah berfirman dalam Q.S. al-Maidah5: 2, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” Berdasarkan ayat itu, kita harus mempunyai sifat peduli kepada sesama. Jangan pernah membiarkan seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan kita, sedangkan kita mampu melakukannya. Apabila kita menghilangkan sifat kepedulian itu maka sesungguhnya kita telah berdosa pada Allah Swt. Jika kita sedang dalam kesulitan, lalu ada teman atau orang yang datang menolong kita, maka kita harus mengucapkan terimakasih kepadanya, atau pun membalas kebaikannya. Apabila kita tidak mengucapkan terimakasih maka kita bukanlah orang yang baik, karena kita tidak bisa menghargai jasa baik orang lain. Buku Guru Kelas II SDMI 46

5. Proses Pembelajaran

a. Persiapan

1 Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama 2 Guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk anak disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran 3 Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5 Beberapa alternatif mediaalat peragaalat bantu bisa berupa illustrasi gambar atau tayangan visual film yang relevan. 6 Beberapa alternatif modelstrategimetode pembelajaran yang digunakan di antaranya 1 ceramah interaktif menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visualfilm yang bersifat kontekstual kekinian, 2 diskusi dalam bentuk the educational- diagnosis meeting artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaranmateri yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.

b. Pelaksanaan

1 Peserta didik membentuk kelompok untuk mendiskusikan pengalaman yang berkaitan dengan pengalaman tolong menolong. Guru memberikan petunjuk secara teknis proses diskusi. 2 Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk mengutarakan, menanya, atau mengomentari hal yang sedang didiskusikan. Apabila mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan dan panduan stimulus agar peserta didik mencari tahu dan dapat menyimpulkan. 3 Pertanyaan peserta didik diharapkan tidak saja apa atau siapa, tetapi mengapa dan bagaimana. 4 Diskusi peserta didik mengarah kepada pemahaman terhadap nilai kebaikan yang terdapat di dalam topik diskusi. 5 Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan baik. 6 Salah satu peserta didik atau perwakilan kelompok diminta untuk menyimpullkan hasil diskusi pada masing-masing kelompok. 7 Guru memberikan ulasan akhlak yang terkait dengan masing-masing topik diskusi. 8 Peserta didik menyimak penjelasan guru, lalu diberikan kesempatan untuk bertanya baik secara individu maupun secara berkelompok. 9 Pada rubrik “Kegiatanku” peserta didik dibuat menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok saling berpasangan, selanjutnya