Kompetensi Dasar KD Disiplin Nabi L

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 93 “Datangkanlah siksaan Allah itu, hai L ū¯, jika sekiranya engkau orang yang benar”. Karena kaumnya semakin memusuhi Nabi L ū¯, akhirnya Nabi L ū¯ a.s. menyerahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu”. Q.S. al-Ankab ūt29: 30 Permohonan Nabi L ū¯ pun dikabulkan oleh Allah Swt. Pada akhir tengah malam Nabi L ū¯ a.s. beserta dua orang putrinya diperintahkan Allah Swt. berjalan cepat keluar kota. Kemudian, ketika fajar menyingsing, bergetarlah dengan dahsyat bumi dan seisinya. Getaran itu lebih hebat dan kuat daripada gempa bumi dan juga diiringi dengan angin kencang serta hujan batu yang menghancurkan kota beserta seluruh kaum L ū¯ yang durhaka.

5. Proses Pembelajaran

a. Persiapan

1 Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. 2 Guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4 Beberapa alternatif mediaalat peragaalat bantu dapat berupa illustrasi gambar atau tayangan visual film yang relevan. 5 Beberapa alternatif modelstrategimetode pembelajaran yang digunakan di antaranya 1 ceramah interaktif menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visualfilm yang bersifat kontekstual kekinian, 2 diskusi dalam bentuk the educational-diagnosis meeting artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaranmateri yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.

b. Pelaksanaan

1 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kisah keteladanan Nabi L ū¯ a.s. terkait nabi yang mempunyai sikap disiplin. 2 Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal yang telah disimaknya, apabila mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan dan panduan stimulus agar peserta didik mencari tahu dengan cara menanya. 3 Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa, tetapi mengapa dan bagaimana. 4 Pertanyaan peserta didik diinventarisir guru.