Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
133
b. terpidana dirampas kemerdekaannya meskipun pencabutan kemerdekaan tersebut berkaitan dengan putusan pidana lain.
Alasan dirumuskannya ketentuan ini dalam RUU KUHP dilatarbekangi oleh: 1
Karena sifat pidana itu melekat pada diri pribadi terpidana, dengan sendirinya apabila terpidana itu meninggal dunia, maka pidana denda tidak dapat dibayar
dari harta warisan terpidana. Meskipun pidana denda tidak dapat dibayarkan dari harta warisan terpidana yang meninggal dunia, namun pidana perampasan
barang danatau tagihan, tetap dapat dijalankan.
2 Demikian pula dengan tenggang kedaluwarsa gugurnya pelaksanaan pidana
lebih lama dari tenggang kedaluwarsa bagi penuntutan karena dalam pelaksanaan pidana, kesalahan terpidana sudah terbukti, sehingga sudah
semestinya kalau tenggang waktunya lebih lama dan tidak boleh kurang dari lamanya pidana yang dijatuhkan.
3 Mengingat pidana mati merupakan pidana yang terberat yang dijatuhkan kepada
pembuat tindak pidana tindak pidana yang betul-betul dipandang perlu disingkirkan dari masyarakat, maka terhadap pelaksanaan pidana mati tidak
dikenal tenggang kedaluwarsanya. Kemudian berkaitan dengan “putusan hakim
dapat dilaksanakan” hal ini dimaksudkan adalah putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
6. Pengertian Istilah
Istilah-istilah yang dipakai dalam penysunan NA RUU KUHP ini, di samping istilah yang terdapat dalam KUHP yang berlaku saat ini dianggap masih relevan untuk
dipertahankan, juga ada istilah-istilah baru yang belum ada sama sekali dalam KUHP. Di bawah ini akan diuraikan istilah-istilah yang dipakai dalam Penyusunan NA RUU
KUHP, baik istilah-istilah yang terdapat dalam KUHP yang dipertahankan maupun istilah-istilah yang baru sebagai berikut:
a. Istilah-Istilah Yang Masih Dipertahankan
1 Setiap orang adalah orang perseorangan, termasuk korporasi.
2 Anak dimaksud pula orang yang di bawah kekuasaan yang sama dengan
kekuasaan bapak.
3 Anak kunci palsu adalah alat yang digunakan untuk membuka kunci tetapi yang
tidak dibuat untuk maksud tersebut. 4
Bapak dimaksud pula orang yang menjalankan kekuasaan yang sama dengan bapak.
5 Kekuasaan Bapak mencakup pula kekuasaan kepala keluarga.
6 Orang tua dimaksud pula kepala keluarga.
7 Pesawat udara Indonesia adalah pesawat udara termasuk pesawat ruang
angkasa, yang didaftarkan di Indonesia dan memperoleh surat tanda kebangsaan pesawat udara Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
134
perundang-undangan yang berlaku, termasuk pesawat udara asing yang disewa tanpa awak pesawat dan dioperasikan oleh perusahaan penerbangan
Indonesia. Definisi Pesawat Udara Indonesia menurut UU No. 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan adalah Pesawat udara yang mempunyai tanda pendaftaran Indonesia dan tanda kebangsaan Indonesia.
8 Kapal Indonesia adalah kapal yang didaftar di Indonesia dan memperoleh surat
tanda kebangsaan kapal Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9 Penumpang adalah orang selain nakhoda dan awak kapal yang berada di
kapal atau orang selain kapten pilot atau awak pesawat udara yang berada dalam pesawat udara.
10 Dalam penerbangan adalah jangka waktu sejak saat semua pintu luar
pesawat udara ditutup setelah naiknya penumpang sampai saat pintu dibuka untuk penurunan penumpang, atau dalam hal terjadi pendaratan darurat
penerbangan dianggap terus berlangsung sampai saat penguasa yang berwenang mengambil alih tanggung jawab atas pesawat udara dan barang
yang ada di dalamnya.
11 Dalam dinas penerbangan adalah jangka waktu sejak saat pesawat udara
disiapkan oleh awak darat atau oleh awak pesawat untuk penerbangan tertentu sampai lewat 24 dua puluh empat jam sesudah pendaratan.
12 Hari adalah waktu selama 24 dua puluh empat jam.
13 Luka berat adalah sakit atau luka yang tidak ada harapan untuk sembuh
dengan sempurna atau yang dapat menimbulkan bahaya maut; -
terus-menerus tidak cakap lagi melakukan tugas, jabatan, atau pekerjaan; -
tidak dapat menggunakan lagi salah satu panca indera atau salah satu anggota tubuh;
- cacat berat kudung;
- umpuh;
- daya pikir terganggu selama lebih dari 4 empat minggu; atau
- gugur atau matinya kandungan.
Meskipun istilah luka berat ini suda ada dalam rumusan KUHP, namun di dalam rumusan RUU KUHP merasa perlu untuk penambahan uraian perlu
penambahan alasan
14 Malam adalah waktu di antara matahari terbenam dan matahari terbit.
15 Makar adalah niat untuk melakukan suatu perbuatan yang telah diwujudkan
dengan adanya permulaan pelaksanaan perbuatan tersebut. Istilah ini juga dalam rumusannya telah disempurnakan dalam RUU KUHP.
16 Memanjat adalah termasuk masuk dengan melalui lobang yang sudah ada tetapi
tidak untuk tempat orang lewat, atau masuk melalui lobang dalam tanah yang sengaja digali, atau masuk melalui atau menyeberangi selokan atau parit yang
Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
135
gunanya sebagai penutup halaman. Rumusan ini telah disempurnkan sebagaimana tercantum dalam rumusan RUU KUHP.
17 Musuh adalah termasuk pemberontak, negara atau kekuasaan yang
diperkirakan akan menjadi lawan perang. Rumusan istilah ini juga telah disederhanakan sebagaimana tercantum dalam rumusan RUU KUHP.
18 Nakhoda adalah orang yang memegang kekuasaan tertinggi di kapal atau
orang yang menggantikannya. 19
Awak kapal adalah orang tertentu yang berada di kapal sebagai perwira atau bawahan
20 Penggulingan pemerintahan adalah meniadakan atau mengubah susunan
pemerintahan dengan cara yang tidak sah menurut ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
21 Pengusaha atau pedagang adalah orang yang menjalankan perusahaan atau
usaha dagang. 22
Perang adalah termasuk perang saudara. 23
Waktu perang adalah termasuk waktu di mana bahaya perang mengancam danatau ada perintah untuk mobilisasi Tentara Nasional Indonesia dan selama
keadaan mobilisasi tersebut masih berlangsung. 24
Ternak adalah hewan yang berkuku satu, hewan yang memamah biak, atau babi.
25 Bangunan listrik adalah bangunan yang digunakan untuk membangkitkan,
mengalirkan, mengubah, atau menyerahkan tenaga listrik, termasuk alat yang berhubungan dengan itu, yaitu alat penjaga keselamatan, alat pemasang, alat
pendukung, alat pencegah, atau alat pemberi peringatan. Semua istilah yang dipertahankan tersebut di atas, perlu ada penjelasan kenapa
masih dipertahankan dan penyempurnaan.
b. Istilah-istilah baru yang dipakai dalam RUU KUHP