Jenis Pidana Pemidanaan dan Pidana

Naskah Akademis KUHP BPHN 2010 | 115 maaf atau pengampunan kepada si pembuat tanpa menjatuhkan pidana atau tindakan apapun. Selanjutnya mengenai pedoman mengenai alasan penghapus pidana, sebagaimana dituangkan dalam Pasal 35 RUU KUHP, pada prinsipnya seseorang dapat tidak dipertanggungjawabkan atau tidak dipidana karena adanya alasan penghapus pidana, namun rumusan Pasal tersebut memberi kewenangankemungkinan kepada hakim untuk tidak memberlakukan alasan penghapus pidana tertentu berdasarkan asas “culpa in causa ”, yaitu apabila terdakwa sendiri patut diceladipersalahkan menyebabkan terjadinya keadaan atau situasi darurat yang sebenarnya dapat menjadi dasar adanya alasan penghapus pidana tersebut.

4. Pemidanaan dan Pidana

a. Jenis Pidana

1 Pidana pokok terdiri atas: a pidana penjara; b pidana tutupan; c pidana pengawasan; d pidana denda; dan e pidana kerja sosial. 2 Urutan pidana tersebut menentukan berat ringannya pidana. Faktor-faktor yang memperingan pidana meliputi : a percobaan melakukan tindak pidana; b pembantuan terjadinya tindak pidana; c penyerahan diri secara sukarela kepada yang berwajib setelah melakukan tindak pidana ; d tindak pidana yang dilakukan oleh wanita hamil; e pemberian ganti kerugian yang layak atau perbaikan kerusakan secara sukarela sebagai akibat tindak pidana yang dilakukan; f tindak pidana yang dilakukan karena kegoncangan jiwa yang sangat hebat; g tindak pidana yang dilakukan oleh pembuat; atau h faktor-faktor lain yang bersumber dari hukum yang hidup dalam masyarakat. Peringanan pidana adalah pengurangan 13 satu per tiga dari ancaman pidana maksimum maupun minimum khusus untuk tindak pidana tertentu. Untuk tindak pidana yang diancam pidana mati dan penjara seumur hidup, maksimum pidananya penjara 15 lima belas tahun. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, peringanan pidana dapat berupa perubahan jenis pidana dari yang lebih berat ke jenis pidana yang lebih ringan. Faktor-faktor yang memperberat pidana meliputi : a pelanggaran suatu kewajiban jabatan yang khusus diancam dengan pidana atau tindak pidana yang dilakukan oleh pegawai negeri dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang diberikan Naskah Akademis KUHP BPHN 2010 | 116 kepadanya karena jabatan; b penggunaan bendera kebangsaan, lagu kebangsaan, atau lambang negara Indonesia pada waktu melakukan tindak pidana; c penyalahgunaan keahlian atau profesi untuk melakukan tindak pidana; d tindak pidana yang dilakukan orang dewasa bersama-sama dengan anak di bawah umur 18 delapan belas tahun; e tindak pidana yang dilakukan secara bersekutu, bersama-sama, dengan kekerasan, dengan cara yang kejam, atau dengan berencana; f tindak pidana yang dilakukan pada waktu terjadi huru hara atau bencana alam; g tindak pidana yang dilakukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya; h pengulangan tindak pidana; atau i faktor-faktor lain yang bersumber dari hukum yang hidup dalam masyarakat. Pemberatan pidana adalah penambahan 13 satu per tiga dari maksimum ancaman pidana. Jika dalam suatu perkara terdapat faktor-faktor yang memperingan dan memperberat pidana secara bersama-sama, maka maksimum ancaman pidana diperberat lebih dahulu, kemudian hasil pemberatan tersebut dikurangi 13 satu per tiga. 3 Pidana mati merupakan pidana pokok yang bersifat khusus dan selalu diancamkan secara alternatif. 4 Pidana tambahan terdiri atas : a pencabutan hak tertentu; b perampasan barang tertentu danatau tagihan; c pengumuman putusan hakim; d pembayaran ganti kerugian; dan e pemenuhan kewajiban adat setempat danatau kewajiban menurut hukum yang hidup dalam masyarakat. 5 Pidana tambahan dapat dijatuhkan bersama-sama dengan pidana pokok, sebagai pidana yang berdiri sendiri atau dapat dijatuhkan bersama-sama dengan pidana tambahan yang lain. 6 Pidana tambahan berupa pemenuhan kewajiban adat setempat danatau kewajiban menurut hukum yang hidup dalam masyarakat atau pencabutan hak yang diperoleh korporasi dapat dijatuhkan walaupun tidak tercantum dalam perumusan tindak pidana. 7 Pidana tambahan untuk percobaan dan pembantuan adalah sama dengan pidana tambahan untuk tindak pidananya.

b. Pengertian Mengenai Jenis Pidana: