Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
6
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan hukum pidana yang dihadapi oleh bangsa Indonesia tersebut diidentifisir dalam indentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Hukum pidana dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang dimuat dalam
Undang-undang nomor 1 Tahun 1946 dan Undang-undang Nomor 73 Tahun 1958 tidak mamadahi lagi sebagai dasar umum hukum pidana dan norma
hukum pidana, karena dalam banyak hal Ketentuan Umum yang dimuat dalam Buku I KUHP dan norma umum hukum pidana yang mengatur Kejahatan Buku
II KUHP dan Pelanggaran Buku III KUHP tidak sesuai dengan dinamika perkembangan hukum pidana nasional Indonesia.
2. Terbitnya undang-undang yang mengatur tentang hukum pidana di luar KUHP
baik yang dikategorikan sebagai hukum pidana khusus maupun hukum pidana di bidang hukum administrasi yang menyimpangi Ketentuan Umum Hukum
Pidana yang dimuat dalam Buku I KUHP telah menggeser keberadaan sistem hukum pidana dalam KUHP kepada sistem hukum pidana di luar KUHP
sehingga terbentuk dua sistem hukum pidana dalam sistem hukum pidana nasional Indonesia, padal hal idealnya dalam satu Negara terdapat satu sistem
hukum pidana nasional dan sistem hukum pidana nasional dibentuk berdasarkan Ketentuan Umum yang dimuat dalam Buku I KUHP.
3. Pertumbuhan hukum pidana yang ada sekarang telah menimbulkan keadaan
hukum pidana Indonesia yaitu pembentukan hukum pidana di luar KUHP yang tidak berbasis kepada politik pembentukan hukum pidana yang tepat, terjadinya
duplikasi norma hukum pidana antara norma hukum pidana dalam KUHP dengan norma hukum pidana dalam undang-undang di luar KUHP, perumusan
ancaman sanksi pidana sebagai para meter keadilan dalam penjatuhan pidana tidak terstruktur dan tidak sistematik, dan terlalu banyaknya undang-undang
yang membuat ketentuan pidana yang menyebabkan terjadi gejala inflasi hukum pidana dan adanya kebijakan terlalu sering mengubah norma hukum pidana
yang bertabrakan dengan asas kepastian hukum.
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN
Tujuan disusunnya Naskah Akademik ini adalah sbb: 1.
Merumuskan kebijakan hukum pidana yang tepat dalam mengatasi masalah hukum pidana terkait dengan perkembangan hukum pidana di uar KUHP yang
Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
7
tidak lagi mendasarkan kepada Ketentuan Umum Hukum Pidanan sebagaimana di muat dalam Buku I KUHP.
2. Melakukan kajian dasar filosofis, yuridis, sosiologis dan “prediction study” terhadap
norma hukum pidana dalam KUHP WvS dan norma hukum pidana yang dimuat dalam undang-undang di luar KUHP sebagai bahan perumusan norma hukum
pidana nasional Indonesia. 3.
Melakukan kajian kemungkinan untuk melakukan sistematisasi hukum pidana nasional Indonesia melalui kegiatan reformulasirekonstruksi norma hukum pidana
positif dan perkembangan ilmu pengetahuan hukum pidana dalam rangka untuk rancang bangun sistem hukum pidana nasional Indonesia dalam suatu kitab
hukum kodifikasi yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana Nasional Indonesia Sedangkan kegunaan dari kegiatan ini adalah tersusunnya NA tentang RUU
KUHP, yang akan menjadi dasarpedoman dalam penyusunan Rancangan Undang- Undang tentang KUHP. Naskah Akademik ini menjadi dokumen resmi yang menyatu
dengan RUU KUHP Rancangan Undang-Undang yang akan dibahas bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dalam penyusunan prioritas Prolegnas.
D. METODE PENELITIAN
Metode pendekatan yang dipakai dalam Naskah Akademik ini adalah metode penelitian yuridis normatif
8
. Bahan hukum yang dipergunakan yaitu bahan hukum primer yang terdiri undang-undang yang memuat hukum pidana atau ketentuan pidana baik
dalam KUHP maupun undang-undang yang tersebar di luar KUHP. Di samping itu, bahan hukum lain baik yang bersifat sekunder maupun tersier dikumpulkan dan dipergunakan
untuk menganalisis permasalahan hukum yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini, yaitu dokumen otentik yang memuat hukum pidana, doktrin hukum yang bersumber
dari literature dan narasumber yang digali melalui diskusi terbatas dan terfokus focus group discussion, Putusan Mahkamah Konstitusi mengenai hasil pengujian materiil norma
hukum pidana, dan dokumen hukum berupa hasil seminar atau lokakarya tentang hukum
8
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet.3 Jakarta:UI Press, 1986, hal. 51. Soerjono Soekanto membagi penerlitian hukum penelitian hukum normatif dan penelitian
hukum sosiologis atau empiris, yaitu: “1. Penelitian hukum normatif, yang mencakup:
a. penelitian terhadap azas-azas hukum,
b. penelitian terhadap sistematika hukum,
c. penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum,
d. penelitian sejarah hukum,
e. penelitian perbandingan hukum.
2. Penelitian hokum sosiologis atau empiris, yang terdiri dari: a. penelitian terhadap identifikasi hukum tidak tertulis
b. penelitian terhadap efektifitas hukum.”
Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
8
pidana dan pembahasan mengenai rancangan undang-undang di bidang hukum pidana dan makalah serta hasil penelitian hukum pidana.
Kegiatan penelitian juga melibatkan nara sumber yang berkompeten dan memiliki keahlian dalam bidang hukum pidana baik melalui wawancara atau melalui diskusi
terbatas dan mendalam untuk menggali pemikiran mengenai hukum pidana positif dan hukum pidana di masa datang serta problem hukum pidana Indonesia.
Bahan hukum yang dijadikan objek kajian dimuat dalam daftar pustaka dalam Naskah Akademik ini.
Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
9
BAB II ASAS-ASAS YANG DIPERGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NORMA