Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
155
Selanjutnya rumusan Pasal tersebut menunjukkan adanya kewajiban setiap orang menyelamatkan jiwa orang lain dari bahaya maut, sepanjang pertolongan itu tidak
membahayakan dirinya atau orang lain.
12. Tindak Pidana Penghinaan
Sebagai tindak pidana, penghinaan termasuk peninstaan dan penistaan tertulis, penghinaan ringan, pengaduan fitnah, menimbulkan persangkaan palsu, penistaan atau
penistaan tertulis dilakukan terhadap orang yang sudah mati, dan tidak pidana penyebaran, yaitu menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan sehingga kelihatan
oleh umum tulisan atau gambar, memperdengarkan rekaman sehingga kedengaran oleh umum, sedangkan isi dari yang disiarkan dan sebagainya itu adalah menghina, dengan
maksud supaya isi dari tulisan, gambar atau rekaman itu diketahui atau lebih diketahui oleh umum.
Pasal 529 Rancangan KUHP mengatur tentang penistaan dan penistaan tertulis, yaitu penghinaan yang dilakukan dengan cara menuduh, secara lisan atau tulisan atau
gambar yang maksudnya supaya diketahui orang banyak. Pengertian menghina adalah menyerang atau menyinggung kehormatan dan nama baik seseorang. Sedangkan
kehormatan yang diserang bukanlah kehormatan dalam arti seksual.
Pasal 530 Rancangan KUHP menyebut tentang fitnah, yaitu tindak pidana yang terjadi bilamana yang melakukan penistaan atau penistaan tertulis diperbolehkan untuk
membuktikan kebenaran dari apa yang dituduhkannya, tetapi ternyata ia tidak dapat membuktikannya, dan tuduhan yang dilakukannya itu bertentangan dengan apa yang
diketahuinya.
Pasal 530 ayat 2 rancangan hal membuktikan bahwa yang dituduhkannya itu adalah benar, dibatasi pula, yaitu hanya diperbolehkan bilamana hakim memandang perlu
memeriksa kebenaran itu guna mempertimbangkan keterangan terdakwa bahwa terdakwa melakukan perbuatan itu untuk kepentingan umum atau karena terpaksa membela diri.
Juga bilamana yang dituduh adalah pegawai negeri, dan dituduhkan kepadanya melakukan sesuatu hal di dalam menjalankan pekerjaan jabatannya. Hal ini disebutkan
dalam Pasal 530 rancangan, sedangkan sebaliknya oleh Pasal 531 rancangan pembuktian seperti itu tidak diperbolehkan jika hal yang dituduhkan hanya dapat dituntut atas
pengaduan, dan pengaduan tidak diajukan.
Selanjutntya Pasal 532 rancangan mengatur tentang penghinaan ringan, yaitu penghinaan yang tidak bersifat penistaan atau penistaan tertulis yang dilakukan terhadap
seseorang, melainkan mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh dilakukan di muka umum dengan lisan atau tulisan. Juga diadakan alasan pemberatan pidana Pasal 336
rancangan yaitu jika yang dihina adalah pegawai negeri yang sedang menjalankan tugasnya yang syah. Termasuk pula dalam tindak pidana penghinaan ini adalah
pengaduan fitnah, yaitu mengajukan pengaduan palsu kepada penguasa atau pemberitahuan palsu kepada penguasa, dilakukan secara tertulis atau untuk dituliskan,
dan pengaduan atau pemberitahuan itu adalah tentang seseorang, sehingga karenanya
Naskah Akademis KUHP BPHN 2010
|
156
kehormatan atau nama baik orang tersebut terserang Pasal 53 rancangan. Selain itu, dimasukkan pula tindak pidana menimbulkan persangkaan palsu, yaitu bilamana
seseorang dengan sesuatu perbuatan menimbulkan persangkaan terhadap orang lain, sedangkan persangkaan itu adalah palsu, yang isinya bahwa orang lain itu telah
melakukan suatu tindak pidana. Semua tindak pidana penghinaan ini adalah tindak pidana pengaduan, kecuali dalam hal yang disebutkan oleh Pasal 530 rancangan yaitu jika yang
dihina seorang pegawai negeri yang sedang menjalankan tugasnya yang syah.
13. Tindak Pidana Pembocoran Rahasia