Alokasi Waktu dan Subtopik Pertemuan I: Muatan Listrik 2 JP a. Materi untuk Guru

114 Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra positif jika kehilangan elektron. Pengalaman empiris membuat benda menjadi bermuatan listrik dilakukan siswa dengan cara menggosokkan kain sutera pada batang kaca dan kain wol pada batang plastik, juga interaksi batang kaca dan batang plastik setelah digosok. b. Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran a Siswa dapat menjelaskan penyebab suatu benda menjadi bermuatan listrik positif atau negatif. b Siswa melakukan percobaan sederhana untuk membuat suatu benda menjadi bermuatan listrik positif atau negatif. 2 Kegiatan Pembelajaran a Pendahuluan Guru bertanya kepada siswa, “Pernahkah terkena setrum listrik?”. Bila ada siswa yang pernah kena aliran listrik diminta menceritakan pengalamannya. Guru menanyakan pernahkah mendengar suara halilintar. Halilintar sering terjadi bersamaan dengan petir. “Adakah yang pernah mendengar cerita tentang petir?”. Siswa diminta menceritakan pengalamannya tentang petir. Guru menyampaikan secara garis besar tujuan pembelajaran pada pertemuan ini. b Inti Guru mendeskripsikan gambar atom pada buku siswa, kemudian meminta salah satu siswa untuk mengulangi deskripsi guru dengan bahasanya sendiri. Siswa lain diminta menanggapi deskripsi siswa tersebut, kemudian guru memberikan penguatan konsep yang benar tentang atom dan bagian-bagiannya dan dikaitkan dengan bagaimana suatu benda dapat bermuatan positif atau negatif. Siswa secara berkelompok kemudian diminta melakukan “Kegiatan Penyelidikan 1” pada buku siswa. Setelah selesai, salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain menanggapi. Guru memberikan deskripsi penguatan tentang penyebab suatu benda dapat menjadi bermuatan positif atau negatif. Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra 115 c Penutup Siswa dibimbing menemukan jawaban dari beberapa pertanyaan apersepsi dan motivasi pada kegiatan pendahuluan, misalnya bagaimana petir dapat terjadi dan mengapa mistar plastik yang telah digosok kain wol dapat menyebabkan bulu-bulu berdiri. 3 Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Bahan yang digunakan adalah mistar plastik dan kain wol. 4 Sumber Belajar a Buku siswa. b Sumber lain yang relevan Internet.

3. Pertemuan II: Rangkaian Listrik Seri dan Paralel 2 JP

a. Materi untuk Guru Pada pertemuan sebelumnya, siswa memahami bahwa bagian atom yang dapat bergerak bebas adalah elektron. Jumlah elektron yang mengalir per satuan waktu disebut kuat arus listrik. Meskipun yang bergerak adalah elektron, tetapi deinisi arus listrik konvensional adalah dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga arah arus listrik konvensional berlawanan dengan arah elektron. Pada pertemuan ini siswa juga diajak mendiskusikan rangkaian listrik seri dan paralel. b. Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran a Siswa dapat menjelaskan pengertian kuat arus listrik. b Siswa dapat mendeskripsikan karakteristik rangkaian seri dan paralel. c Siswa menentukan besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada suatu rangkaian. 2 Kegiatan Pembelajaran a Pendahuluan Guru menyalakan atau mematikan kipas angin, kemudian menanyakan mengapa kipas dapat berputar atau berhenti berputar?. Diharapkan siswa menjawab karena ada atau tidak adanya aliran listrik. Guru menguatkan syarat terjadi aliran listrik jika rangkaiannya tertutup dan menjelaskan bagaimana mekanisme secara kelistrikan 116 Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra sehingga kipas angin dapat berputar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini. b Inti Guru mendeskripsikan rangkaian baterai dan lampu. Siswa diminta menyampaikan bagaimana arah arus elektron pada rangkaian tersebut, kemudian siswa diminta mendeskripsikan arah arus listriknya. Dengan menggunakan persamaan I = VR pada buku siswa, siswa mendeskripsikan hubungan tegangan dan kuat arus pada rangkaian listrik. Guru melanjutkan penjelasan dengan bertanya, “berdasarkan deskripsi tersebut bagaimana cara membuat putaran kipas angin menjadi lebih cepat dari semula?”. Guru memperluas deskripsi rangkaian listrik di rumah- rumah, misalnya mendeskripsikan lampu, televisi, kipas angin atau peralatan listrik lain dapat dinyalakan secara bergantian, tetapi jika terjadi konslet maka sekring akan putus atau terbuka sehingga semua peralatan listrik menjadi mati. Dari deskripsi tersebut, guru menjelaskan pengertian dan perbedaan rangkaian seri dan paralel. Apabila siswa sudah paham, siswa diminta menceritakan pengalamannya, barangkali selama ini dalam kehidupan sehari-hari pernah menemukan rangkaian listrik yang memiliki karakteristik sebagai rangkain seri atau paralel. Guru meluruskan jika pemahaman siswa belum tepat dan memuji siswa jika pemahamannya sudah bagus. c. Penutup Siswa diminta memantapkan pemahamannya tentang pengertian kuat arus listrik, arah arus listrik, dan rangkaian listrik seri paralel. Siswa juga diminta mengungkapkan hubungan beda potensial V dan kuat arus I yang sesuai dengan hukum Ohm. 3 Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Alat yang digunakan adalah kipas angin. 4 Sumber Belajar a Buku siswa. b Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.