Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
81
menerjemahkan pesan informasi internet dan guru sangat perlu mengingatkan kembali kesantunan dalam membuka internet.
b. Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran
a Siswa dapat menulis laporan kegiatan proyek tentang usia subur.
b Siswa dapat menganalisis data hasil dari penelusuran di internet dan menyimpulkan tentang usia subur seorang
wanita. 2 Kegiatan Pembelajaran
a Pendahuluan Guru memulai pembelajaran dengan mengingat kembali
mengenai konsep prinsip dan proses reproduksi, kemudian siswa diminta untuk mencari data mengenai usia subur
seorang wanita melalui internet atau dengan melakukan wawancara di sekitar tempat tinggalnya.
b Inti Setelah siswa melakukan penelusuran melalui internet
secara mandiri atau berkelompok, mintalah kelompok- kelompok tersebut membuat rangkuman konsep utama
pada setiap alinea bacaan yang ditemukannya dan diskusikan dengan teman antar kelompoknya. Ingat siswa
mencari literatur lain dari internet dengan bimbingan dan
pengawasan guru. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
c Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa serta releksikan
mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. 3 Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa komputer dengan jaringan internet.
4 Sumber Belajar a Buku siswa
b Sumber lain yang relevan misalnya Internet
5. Pertemuan IV: Reproduksi dan Keluarga Berencana serta Usaha Menghambat Keturunan 2 JP
a. Materi untuk Guru Pertemuan
ini dimaksudkan
agar siswa
mampu
82
Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
memahamimengapa kita harus mengatur jumlah keturunan. Pertimbangannya adalah ingin menghasilkan anak yang
berkualitas dan anak yang akan mendapatkan haknya
untuk hidup sejahtera. Anak akan dipelihara oleh orang tua untuk mendapatkan kebutuhan pendidikan, pangan, dan
sandang yang optimal bagi anak tersebut. Untuk mengatur
jumlah keturunan, dunia kesehatan memanfaatkan ilmu yang terkait dengan alat dan proses reproduksi.
Ada dua kegiatan pengaturan jumlah keturunan berdasarkan prosesnya yaitu:
1 Usaha menghambat keturunan dengan memanfaatkan proses reproduksi
Penghambatan proses reproduksi ini berlaku bagi wanita dan laki-laki dewasa. Contoh penghambatan keturunan bagi
wanita adalah pemberian ASI eksklusif, mengatur siklus subur, dan menggunakan hormon atau senyawa penghambat
kesuburan. Jika pada laki-laki hanya menggunakan hormon atau senyawa penghambat kesuburan.
Guru lebih menekankan juga tentang hormon yang mengatur air susu adalah laktogen yang dapat meningkatkan
produksi ASI. Ibu menyusui juga harus mengonsumsi makanan yang bergizi dan sesuai kebutuhan dengan melihat
kandungan ASI pada buku siswa. Saat hormon laktasi
meningkat maka progesteron juga meningkat. Hormon progesteron inilah yang mampu menghambat kerja hormon
FSH dan estrogen yang membantu proses kematangan sel telur, dengan demikian wanita tidak dapat memproduksi
sel telur tidak subur. Banyak wanita yang menyusui tidak menstruasi karena hormon progesteron yang tinggi
menyebabkan hormon estrogen menurun yang artinya tidak
ada dinding rahim yang dipersiapkan untuk nidasinya janin. 2 Kegiatan penghambatan keturunan dengan memanfaatkan
alat reproduksi Kegiatan ini dominan dilakukan pada wanita, pada laki-laki
hanya dapat dengan kondom dan vasektomi. Pemanfaatan alat-alat kontrasepsi pada wanita dapat menggunakan IUD.
Kegiatan pembelajaran ini dapat dimulai guru dengan mengenalkan alat-alat KB yang memanfaatkan alat
reproduksi dan isiologi hormon.