Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
119
kemudian mintalah siswa mengerjakan tugas proyek dengan bimbingan guru.
Setelah mendapatkan hasil perhitungan, mintalah siswa untuk membuat laporan kegiatan dari perhitungan
besaran dan daya listrik. Selanjutnya,
mintalah setiap
kelompok untuk
mengomunikasikan hasil diskusinya dan menunjukkan pekerjaannya di hadapan kelompok lain. Berikan umpan
balik segera setelah siswa menyampaikan hasil diskusinya.
c Penutup Buatlah kesimpulan dan lakukan releksi dari hasil
pembelajaran pada pertemuan tersebut. Doronglah siswa untuk selalu bersyukur terhadap ciptaan dan karunia
Tuhan Yang Maha Esa.
3 Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah alat-
alat kelistrikan, misalnya lampu, baterai, kabel, seterika listrik, dan lain-lain.
4 Sumber Belajar a Buku siswa.
b Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.
6. Pertemuan V: Ulangan Harian 2 JP
Tabel 6.3. Penilaian oleh Guru
KD Indikator
Teknik Keterangan
KD pada KI 3 Mendeskripsikan
benda bermuatan positif, negatif, dan
netral.
Tes tulis Lembar tes
tertulis Menjelaskan
bagaimana membuat benda menjadi
bermuatan listrik.
Menjelaskan kuat arus listrik dan
hubungannya dengan tegangan
listrik.
120
Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
Bentuk Komunikasi dengan Orangtua
Bentuk komunikasi dengan orang tuawali dibangun dengan pemberian kolom tanda tangan orangwali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera diketahui
oleh orang tuawali dari siswa, maka BapakIbu guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi maya
seperti telepon, pesan singkat, media sosial, maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.
KD Indikator
Teknik Keterangan
KD pada KI 4 Membandingkan
rangkaian seri dan paralel.
Penilaian kinerja
Lembar penilaian
kinerja Menentukan
besarnya energi listrik dan harga
listrik.
Membuat benda menjadi bermuatan
listrik.
Mengomunikasikan hasil percobaan dan
pengalaman tentang kelistrikan.
Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
121
KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI
Pilihan Ganda
1. B 2. B
3. B 4. C
5. C
Pemahaman Konsep
1. Benda bersifat netral jika jumlah proton dan elektron yang dimiliki sama; benda bermuatan negatif jika benda tersebut
mendapatkan tambahan elektron; dan benda disebut bermuatan positif jika benda tersebut kehilangan elektron.
2. Benda-benda yang bermuatan sejenis akan tolak-menolak jika didekatkan, sedangkan jika muatannya berlawanan
akan tarik-menarik jika didekatkan. 3. Terdapat sumber tegangan dan membentuk rangkaian
tertutup. 4. Rangkaian lampu teras dengan lampu kamar dirangkai
paralel, rangkaian sekring seri terhadap semua rangkaian di rumah.
5. Tiga faktor yang memengaruhi besarnya energi listrik: 1 daya alat, 2 lama waktu penggunaan alat, dan 3 jumlah
alat yang digunakan.
122
Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
Berpikir Kritis
6. Karena memiliki karakter dekat dengan awan dibandingkan benda-benda lain di sekitarnya sehingga berpeluang besar
terkena petir. 7. Karena balon setelah digosok menjadi bermuatan listrik dan
menyebabkan rambut kucing terinduksi sehingga menjadi berdiri.
8. Penangkal petir terbuat dari bahan konduktor listrik yang baik, biasanya ujungnya platina atau tembaga, termasuk
kabelnya yang disambungkan ke tanah ground, maka rumah yang memiliki penangkal petir akan menyediakan
jalan petir untuk mengalir ke tanah tanpa merusak peralatan yang digunakan.
Berpikir Kritis
9. Diketahui: P
1
= 20 W; P
2
= 50 W; t
1
= 8 jam; t
2
= 4 jam; n
1
= 5; n
2
1,1 bln = 30 hari. Ditanya: Jumlah energi listrik dan harga listrik?
E = P x t = [5 x 20 8 + 1 x 50 x 4] x 30 = 30 kWh
Harga listrik = 30 kWh x Rp. 1000kWh = Rp. 30.000 10.Tugas proyek. Sesuai hasil identiikasi siswa di rumah
masing-masing.
18
Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
Bab 1
Sistem Gerak pada Manusia
A. Pengantar
Pembelajaran pada topik “Sistem Gerak pada Manusia” secara esensial mengenalkan siswa pada sistem gerak, menjelaskan
fungsi dari sistem rangka, menjelaskan macam tulang pada sistem rangka dan proses pembentukan tulang, menjelaskan
macam otot, menjelaskan macam persendian, dan menjelaskan gangguan dan kelainan pada tulang. Sistem gerak pada manusia
merupakan bagian dari ilmu Anatomi dan Fisiologi.
Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model pembelajaran Direct Instruction, Discovery Inquiry, Problem
Based Learning, dan Project Based Learning dimana siswa diberi pengantar untuk mendorong motivasi belajar siswa. Selanjutnya,
siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan melakukan berbagai aktivitas seperti observasi, eksperimen,
analisis dan diskusi, serta presentasi yang disampaikan oleh BapakIbu guru.
Selama proses pembelajaran diharapkan BapakIbu guru dapat mendorong sikap ilmiah siswa untuk mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sistem gerak pada tubuh manusia, serta menerapkan sikap teliti,
tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan pengamatanpercobaan serta dalam mewujudkan aktivitas
sehari-hari. BapakIbu guru dapat menggunakan itur kolom “Ayo Kita Lakukan”, “Tugas Proyek”, dan “Ide-ide Penerapan”
untuk mendorong sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran di
kelas. BapakIbu guru juga dapat menggunakan itur kolom “Info Penting” untuk mendorong motivasi siswa dalam belajar
serta motivasi untuk berperilaku ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Tabel 1.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
3.1.Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,
Buku Guru IPA XI SMALB Tunanetra
19
C. Pembelajaran pada Topik Sistem Gerak pada Manusia
1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik Sistem Gerak pada Manusia memerlukan 16 jam pelajaran atau 7x tatap muka dengan
asumsi 2 jam pelajaranJP per minggu. Pengorganisasian JP tersebut ialah sebagai berikut:
Tabel 1.2. Alokasi Waktu dan Subtopik
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
faktual, konseptual, dan prosedural sesuai
dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi
pada sistem gerak manusia.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak
berkebutuhan khusus terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.1.Mendemonstrasikan upaya menjaga kesehatan rangka
manusia dikaitkan dengan zat gizi makanan dan
perilaku sehari-hari.
Tatap Muka Materi
1 • Deinisi Gerak
• Kegiatan Pengamatan Tangan • Fungsi Sistem Rangka