BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
105 Perkembangan sarana perdagangan tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun ke
tahun jumlahnya bertambah dan lahannya semakin mengambil lahan di pusat kota. Sehingga hal ini mengakibatkan lahan permukiman yang semula berada di pusat
kota menjadi bergeser ke arah pinggir kota. Keadaan ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah dalam menetapkan pusat perdagangan di pusat kota yakni di
sepanjang jalan utama Kota Surakarta khusunya bagian selatan seperti jalan Slamet Riyadi, jalan Yos Sudarso, jalan Gatot Subroto, jalan Urip Sumoharjo,
jalan Brigjen Sudiarto.
2. Perkembangan Sarana Pendidikan Kota Surakarta
Sarana pendidikan di Kota Surakarta terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, dan universitas maupun lembaga pendidikan serta kursus. Sarana pendidikan di Kota
Surakarta dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan jumlah. Perbandingan perkembangan jumlah sarana pendidikan di Kota Surakarta dengan
kebutuhan jumlah sarana pendidikan menurut jumlah penduduk di Kota Surakarta yang dapat dianalisis dengan SNI 03-1733-2004 tentang perencanaan perumahan
kota dapat dilihat berikut ini :
Tabel 5.3 Perkembangan Jumlah Sarana Pendidikan Kota Surakarta Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Sarana
Pendidikan Tingkat
Pertumbuhan Sarana
Pendidikan Kebutuhan
Jumlah Sarana Pendidikan
Berdasarkan SNI Kekurangan
Sarana
1975 426.032
267 -
785 518
1976 435.315
185 -44,32
802 617
1977 443.129
164 -12,80
816 652
1978 444.221
503 67,40
818 315
1979 451.541
544 7,54
832 288
1980 459.257
594 8,42
846 252
1981 468.490
602 1,33
863 261
1982 478.178
621 3,06
881 260
1983 485.375
643 3,42
894 251
1984 492.884
677 5,02
908 231
1985 502.150
713 5,05
925 212
1986 504.591
734 2,86
929 195
1987 508.138
752 2,39
936 184
1988 511.585
779 3,47
942 163
1989 515.234
836 6,82
949 113
1990 516.967
847 1,30
952 105
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
106
1991 519.997
841 -0,71
958 117
1992 523.455
839 -0,24
964 125
1993 527.767
818 -2,57
972 154
1994 531.377
754 -8,49
979 225
1995 533.628
756 0,26
983 227
1996 536.005
522 -44,83
987 465
1997 539.387
800 34,75
993 193
1998 542.832
747 -7,10
1.000 253
1999 546.469
748 0,13
1.006 258
2000 550.251
735 -1,77
1.013 278
2001 553.580
644 -14,13
1.020 376
2002 554.630
742 13,21
1.021 279
2003 555.395
734 -1,09
1.023 289
2004 557.731
724 -1,38
1.027 303
2005 560.046
724 0,00
1.031 307
Sumber : Hasil analisis, tahun 2010
Perkembangan tingkat pertumbuhan jumlah sarana pendidikan dari tahun 1975 sampai tahun 2005 dapat digambarkan dalam grafik berikut ini :
Gambar 5.3 Grafik Perkembangan Tingkat Pertumbuhan Jumlah Sarana Pendidikan Kota Surakarta
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat kecenderungan tingkat pertumbuhan jumlah sarana pendidikan di Kota Surakarta yakni relative menurun
dari tahun ke tahunnya meskipun mengalami peningkatan dan penurunan pada beberapa kurun waktu. Pada tahun 1980 tingkat pertumbuhan sarana pendidikan
di Kota Surakarta mencapai 8,42. Pada tahun 1985, dalam setahun tingkat pertumbuhannya mencapai 5,05. Namun tingkat pertumbuhan sarana
pendidikan di Kota Surakarta menurun dalam setahun pada tahun 1990 menjadi
-0.6 -0.4
-0.2 0.2
0.4 0.6
0.8
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
107 1,30 dan tahun 1995 menjadi 0,26. Dalam setahun pada tahun 2000, tingkat
pertumbuhannya terus menurun menjadi -1,77 dan meningkat kembali dalam setahun menjadi -1,38 pada tahun 2004. Kecenderungan penurunan jumlah
sarana pendidikan ini sangat terkait dengan jumlah penduduk usia sekolah. Namun, jumlah sarana pendidikan dari tahun ke tahun di Kota Surakarta
bila dibandingkan dengan kebutuhan jumlah sarana pendidikan menurut jumlah penduduk berdasarkan analisis dengan SNI maka jumlah sarana yang ada
cenderung belum mencukupi dari yang sebenarnya dibutuhkan penduduk Kota Surakarta. Seperti halnya pada tahun 1990, jumlah sarana pendidikan mencapai
847 padahal kebutuhan jumlah sarana perdagangan bila ditinjau dari jumlah penduduknya adalah 952 dan berarti pada tahun 1990 terjadi kekurangan jumlah
sarana pendidikan sebesar 105.
3. Perkembangan Sarana Kesehatan Kota Surakarta