BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
60 perkembangan  Kota  Surakarta.  Penentuan  lokasi  penelitian  ini,  didasarkan  pada
pertimbangan  bahwa  perkembangan  Kawasan  Solobaru  dipandang  relatif dipengaruhi oleh Kota Surakarta walaupun ada faktor lain di luar Kota Surakarta
maupun Kawasan Solobaru yang mempengaruhinya. Berdasarkan studi tim P2KT Proyek  Pengembangan  Kota  Terpadu  pada  tahun  2000  Kota  Surakarta
mengalami  pemekaran  kota  seluas  ±12000  ha  yang  terjadi  pada  hinterlandnya yakni  seluas ±7000 ha pada kabupaten Sukoharjo Baki, Grogol, dan Kartasura
dan seluas ±5000 ha pada kabupaten Karanganyar Ngringo dan Colomadu. Hal ini    menunjukkan  bahwa  pemekaran  Kota  Surakarta  lebih  banyak  berkembang
mengarah  ke  bagian  selatan  yakni  kabupaten  Sukoharjo.  Banyak  penduduk Kawasan  Solobaru  yang  memilih  tinggal  di  Kawasan  Solobaru  karena  dekat
dengan  Kota  Surakarta.  Penduduk  di  Kawasan  Solobaru  juga  tidak  sedikit  yang menggunakan fasilitas di Kota Surakarta.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu  penelitian  dengan  judul  Pengaruh  Perkembangan  Kota  Surakarta terhadap  Permukiman  di  Kawasan  Solobaru  ini  adalah  6  bulan  yakni  dari  bulan
februari sampai bulan juli 2010. Tahun  penelitian  ditentukan  tahun  1975
–  2005  karena  kurun  waktu  30 tahun  tersebut  digunakan  untuk  mencari  pengaruh  dari  perkembangan  Kota
Surakarta terhadap permukiman di Kawasan Solobaru. Tahun 1975 dipilih sebagai awal  penelitian  karena  pada  tahun  1970  terjadi  industrialisasi  dan  urbanisasi  di
Kota Surakarta hingga menyebabkan pemekaran kota pada tahun 1980. Kemudian pada  tahun  1984  merupakan  awal  mula  perkembangan  Kawasan  Solobaru  yang
dimulai dengan pembangunan perumahan di Kawasan Solobaru oleh PT. PSP.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  dengan  judul  Pengaruh  Perkembangan  Kota  Surakarta terhadap  Permukiman  di  Kawasan  Solobaru  ini  adalah  penelitian  deskriptif
– eksplanatory. Menurut Sugiyono 2003, penelitian deskriptif eksplanatory adalah
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
61 serta  hubungan  antara  satu  variable  dengan  variable  yang  lain.  Penelitian
deskriptif eksplanatory yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penelitian deskriptif
Penelitian  deskriptif  merupakan  metode  penelitian  yang  berusaha menggambarkan  dan  menginterpretasi  objek  sesuai  dengan  apa  adanya.
Penelitian  ini  juga  sering  disebut  non  eksperimen,  karena  pada  penelitian  ini penelitian  tidak  melakukan  kontrol  dan  manipulasi  variabel  penelitian.
Dengan  metode  deskriptif,  penelitian  memungkinkan  untuk  melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan
mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Dalam penelitian ini, pendekatan deskriptif digunakan untuk memaparkan
perkembangan Kota Surakarta dan Kawasan Solobaru dalam kurun waktu 30 tahun  yakni  tahun  1975  sampai  2005.  Deskriptif  perkembangan  kota  yang
dipaparkan adalah perkembangan fisik, ekonomi dan sosial. b.
Penelitian eksplanatory Penelitian  eksplanatory  merupakan  penelitian  yang  bertujuan  untuk
menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial terjadi. Dalam penelitian ini, pendekatan  eksplanatory  digunakan  dalam  pembahasan  yakni  dalam
menganalisis  variabel  perkembangan  Kota  Surakarta  yang  berpengaruh terhadap  permukiman  di  Kawasan  Solobaru.  Analisis  tersebut  dilakukan
dengan
path  analisys
untuk  menemukan  besaran  pengaruh  dari  setiap indikator  perkembangan  Kota  Surakarta  yang  berpengaruh  terhadap
permukiman di Kawasan Solobaru.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  diperoleh  dengan  cara verifikasi  dari  kajian  pustaka.  Adapun  variabel  yang  digunakan  adalah  variabel
independent, variabel dependent dan variabel lain. a.
Variabel Independent Variabel  independent  merupakan  variabel  bebas.  Yang  dimaksud  variabel
bebas  dalam  penelitian  ini  adalah  faktor  perkembangan  Kota  Surakarta  yang didapat  dari  verifikasi  kajian  teori,  peneliti  mengambil  6  variabel
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
62 perkembangan Kota Surakarta  yang dianggap dominan berpengaruh terhadap
perkembangan hinterlandnya, yakni sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel Independent dalam Penelitian
Faktor Perkembangan
Kota Surakarta
Verifikasi variabel penelitian dengan landasan pustaka Deskripsi
Tokoh
Pertambahan Jumlah
Penduduk Salah  satu  faktor  perkembangan  kota  adalah  faktor  penduduk,
yaitu  adanya  pertambahan  penduduk,  baik  disebabkan  karena pertambahan alami maupum karena migrasi.
Hendarto 1997
Pertambahan Rumah
Perkembangan  suatu  kota  salah  satunya  ditandai  oleh meningkatnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk dalam
suatu  wilayah  perkotaan  selalu  diikuti  oleh  peningkatan kebutuhan ruang.
Yunus 1987
Luas Permukiman
Perkembangan  suatu  kota  salah  satunya  ditandai  oleh meningkatnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk dalam
suatu  wilayah  perkotaan  selalu  diikuti  oleh  peningkatan kebutuhan ruang.
Yunus 1987
Jumlah  Sarana Perdagangan,
Kesehatan, Pendidikan
Perkembangan  suatu  kota  salah  satunya  ditandai  oleh meningkatnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk dalam
suatu  wilayah  perkotaan  selalu  diikuti  oleh  peningkatan kebutuhan ruang.
Yunus 1987
Prasarana Jalan   Perkembangan  suatu  kota  salah  satunya  ditandai  oleh meningkatnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk dalam
suatu  wilayah  perkotaan  selalu  diikuti  oleh  peningkatan kebutuhan ruang.
Yunus 1987
Peningkatan PDRB
Salah  satu  faktor  perkembangan  kota  adalah  faktor  sosial ekonomi,  yaitu  peningkatan  PDRB  kota  dan  perkembangan
kegiatan usaha masyarakat. Hendarto
1997 Interaksi Sosial   Salah  satu  faktor  perkembangan  kota  adalah  faktor  sosial
budaya,  yaitu  adanya  perubahan  pola  kehidupan  dan  tata  cara masyarakat  akibat  pengaruh  luarinteraksi  sosial,  komunikasi,
dan sistem informasi. Hendarto
1997
Sumber : Hasil Identifikasi, 2010
Jumlah  sarana  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ialah  jumlah  sarana perdagangan,  kesehatan,  dan  pendidikan.  Sedangkan  sarana  industri  dan
rekreasi  menjadi  variabel  lain,  karena  industri  besar  di  Kota  Surakarta  sudah semakin  berkurang  meskipun  terdapat  industri  kreatif  yang  semakin
bermunculan,  dan  Kota  Surakarta  bukanlah  kota  untuk  tujuan  rekreasi  tetapi hanyalah  kota  rekreatif.  Berikut  adalah  penurunan  jumlah  industri  besar  di
Kota Surakarta tahun 1975-2005 Surakarta dalam Angka Tahun 1975-2005 :
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
63
Gambar 3.1 Penurunan Jumlah Industri Besar di Kota Surakarta
b. Variabel Dependent
Variabel  dependent  merupakan  variabel  terikat.  Yang  dimaksud  variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :
  Jumlah Penduduk Kawasan Solobaru   Jumlah Rumah Kawasan Solobaru
  Luas Permukiman Kawasan Solobaru   Jumlah Sarana Kawasan Solobaru
c. Variabel Lain
Variabel lain adalah faktor yang mempengaruhi variabel dependent tetapi tidak dijadikan variabel independent, seperti :
  Bertambahnya  pedagang  kaki  lima  atau  sektor  informal  lain  yang berkembang di Kota Surakarta.
  Bertambahnya industri kreatif yang semakin banyak di Kota Surakarta.   Meningkatnya prasarana jalan di Kawasan Solobaru.
  Bertambahnya tempat rekreasi di Kota Surakarta.   Perkembangan komunikasi dan sistem informasi.
  Dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi variabel dependent.
3.4 Populasi dan Sampel