BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
89
2001 709.658,175
628.397,554 2002
800.661,863 704.333,162
2003 918.610,304
825.732,826 2004
1.013.786,478 899.082,364
2005 1.109.427,382
948.968,277
Sumber : Sukoharjo dalam Angka tahun 1975-2005
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1975 PDRB ADHK Atas Dasar Harga Konstan Kawasan Solobaru sebesar 3.501,748. Jumlah ini
meningkat pada tahun 1980 menjadi 8.399,923 dan pada tahun 1985 meningkat menjadi 91.873,019. Perekonomian Kawasan Solobaru terus meningkat hingga
pada tahun 1990 tingkat PDRB mencapai 305.213,695 dan tahun 1995 mencapai 359.973,219. Pada tahun 2000, tingkat PDRB Kawasan Solobaru mencapai
517.763,801 dan tahun 2005 mencapai 948.968,277. Tingkat ekonomi PDRB Kawasan Solobaru dapat digambarkan dalam grafik berikut ini :
Gambar 4.15 Tingkat Ekonomi PDRB Kawasan Solobaru
4.2.3 Gambaran Sosial Kawasan Solobaru Tahun 1975 - 2005
A. Penduduk
Penduduk Kawasan Solobaru dari tahun ke tahun mengalami peningkatan baik peningkatan secara alami maupun secara urbanisasi. Jumlah penduduk dari
tahun 1975-2005 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
90
Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Kawasan Solobaru Tahun 1975-2005 Tahun
Jumlah Penduduk
1975 77.120
1976 78.413
1977 80.797
1978 83.088
1979 85.125
1980 90.821
1981 93.826
1982 96.688
1983 99.099
1984 101.876
1985 104.084
1986 106.429
1987 107.825
1988 109.890
1989 111.757
1990 114.035
1991 115.944
1992 118.289
1993 119.924
1994 122.242
1995 124.370
1996 130.155
1997 132.073
1998 134.029
1999 136.009
2000 136.217
2001 143.293
2002 144.995
2003 146.481
2004 147.857
2005 149.800
Sumber : Sukoharjo dalam Angka tahun 1975-2005
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah penduduk Kawasan Solobaru tahun 1975 sebesar 77.120. Jumlah tersebut terus meningkat hingga pada tahun 1980
menjadi 90.821 dan pada tahun 1985 menjadi 104.084. Dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 1985 sampai 1990, jumlah penduduk Kawasan Solobaru semakin
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
91 bertambah hingga pada tahun 1990 menjadi 114.035. Pada tahun 1995 jumlah
penduduk Kawasan Solobaru sebesar 124.370 dan terus meningkat hingga pada tahun 2000 menjadi 136.217 dan tahun 2005 menjadi 149.800. Peningkatan
jumlah penduduk tersebut dapat digambarkan pada grafik berikut ini :
Gambar 4.16 Jumlah Penduduk di Kawasan Solobaru Tahun 1975-2005
B. Interaksi Sosial
Berdasarkan hasil observasi pada perilaku sosial penduduk di Kawasan Solobaru, maka dapat dikatakan bila kondisi sosial penduduk di Kawasan
Solobaru sudah seperti menyatu dengan kehidupan Kota Surakarta. Kehidupan sosial penduduk di Kawasan Solobaru yakni modern tradisional. Penduduk telah
mengikuti gaya hidup modern tetapi belum sepenuhnya meninggalkan tradisi- tradisi sosial setempat.
Berdasarkan hasil observasi pada perilaku sosial penduduk di Kawasan Solobaru, interaksi sosial intern dalam Kawasan Solobaru sendiri kurang terasa
kuat terutama di daerah perumahan swasta. Namun di daerah kampung-kampung penduduk, interaksi sosial penduduknya lebih terasa, hal ini dapat dilihat dari
kebiasaan gotong royong mereka dalam pekerjaan yang membutuhkan kerjasama. Interaksi sosial penduduk dari hasil kuesioner yang didukung wawancara dengan
penduduk Kawasan Solobaru dapat digambarkan dalam diagram berikut ini :
BAB
Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru
92
Gambar 4.17 Interaksi Sosial Penduduk Kawasan Solobaru
Pada diagram di atas 30 menjawab interaksi sosial yang terjalin adalah buruk. Interaksi seperti ini terjadi di lingkungan perumahan swasta di Kawasan Solobaru
yang hampir tidak ada kegiatan sosial antar penduduk. Penduduk di lingkungan perumahan swasta sangat individual sehingga mereka kurang perhatian dengan
tetangga sekitarnya. Sebesar 33 responden menjawab interaksi sosial yang terjalin adalah baik. Interaksi seperti ini terjadi di kampung-kampung penduduk
dimana gotong royong warganya sangat terlihat, pertemuan warga rutin diadakan, dan kegiatan sosial sering diadakan.
BAB 5 KAJIAN PENGARUH PERKEMBANGAN KOTA SURAKARTA
TERHADAP PERMUKIMAN DI KAWASAN SOLOBARU
5.1 Perkembangan Kota Surakarta
5.1.1 Perkembangan Fisik Kota Surakarta
A. Perkembangan Permukiman Kota Surakarta
Hunian merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Dengan jumlah penduduk yang bertambah sudah pasti menambah jumlah rumah. Di Kota
Surakarta jumlah rumah dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk.
Peningkatan jumlah
rumah tersebut
mengakibatkan kepadatan permukiman di Kota Surakarta cenderung meningkat