Muhamad Yusuf di Yogyakarta. Guna memecahkan persoalan tersebut maka diperlukan beberapa teori pendekatan seperti; teori komodifikasi, teori psikologi
kepribadian, dan teori ekonomi mikro.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka inti permasalahan dalam penelitian ini adalah menganalisa munculnya gejala praktik komodifikasi pada
karya seni grafis Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf di Yogyakarta.
C. Pembatasan Masalah
Munculnya sebuah fenomena gejala praktik komodifikasi pada karya seni grafis di Yogyakarta tersebut dirasakan sangat sulit untuk diungkapkan semua
secara menyeluruh dalam satu penelitian, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu penelitian, luasnya wilayah penelitian, biaya yang dibutuhkan dan
banyaknya seniman yang melakukan praktik komodifiksi karya seni di Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini kemudian dibatasi pada apsek persoalan
muculnya gejala praktik komodifikasi karya seni grafis yang hanya dilakukan oleh seniman Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf dengan objek
penelitian berupa karya-karya cetak tinggi dan cetak saring serta beberapa hasil produk mereka yang telah mengalami proses komodifikasi. Penelitian ini juga
dibatasi di wilayah Kota Yogyakarta dengan rentang antara tahun 1999 hingga tahun 2014.
Pemilihan ketiga seniman tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa mereka melakukan bentuk inovasi baru dalam dugaan munculnya gejala praktik
komodifikasi karya seni grafis di Yogyakarta. Gejala praktik komodifikasi yang telah mereka lakukan adalah dengan menciptakan sebuah produk massal dari
karya seni grafis konvensional yang diaplikasikan dalam bentuk benda pakai yang sederhana, unik, artistik, orisinal dan bernilai ekonomi serta dapat dirasakan
secara nyata kehadiranya bagi masyarakat umum. Terlihat adanya sisi kreatifitas dari ketiga seniman tersebut untuk menciptakan sebuah produk massal yang
memiliki nilai ekonomi dengan tetap mepertahankan nilai-nilai keunikan, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
keindahan dan orisinalitas. Hal inilah yang kemudian dijadikan dasar penulis untuk lebih memfokuskan dan mengkonsentrasikan penelitian ini pada kasus
munculnya gejala praktik komodifikasi karya seni grafis Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf.
Guna menganalisa praktik komodifikasi karya cetak tinggi dan cetak saring yang dilakukan seniman Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf,
maka diperlukan peran serta ketiga seniman tersebut sebagai subjek dari penelitian ini. Fokus dan konsentrasi penelitian ini diarahkan pada produk
merchandise dari hasil proses komodifikasi karya grafis konvensional yang dijadikan sebagai objek utama dan beberapa konsumen yang membeli produk
hasil dari komodidikasi karya seni grafis seniman Sri Maryanto, Bayu Widodo, dan Muhamad Yusuf. Diperlukan beberapa pendekatan disiplin ilmu untuk
menganalisa praktik komodifikasi seni grafis yang terjadi di Yogyakarta. Pertama, psikologi kepribadian terkait dengan faktor utama pendorong terjadinya
proses komodifikasi karya dari Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf. Kedua, teori komodifikasi terkait dugaan perubahaan karya seni grafis pada aspek
ukuran, media, harga dan tujuan dari penciptaan karya Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf. Ketiga, ekonomi mikro terkait dengan adanya
prilaku dari masing-masing pelaku ekonomi akibat munculnya permintaan dan penawaran pada produk karya seni grafis yang membentuk sebuah mekanisme
harga sehingga menentukan keberlangsungan dari proses komodifikasi karya seni grafis Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf di Yogyakarta.
D. Perumusan Masalah