Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian Teknik PengambilanPemilihan Informan

peneliti kualitatif cenderung menganalisa data secara induktif, 5 makna merupakan persoalan yang esensial bagi pendekatan kualitatif Bogdan dan Biklen, 1992: 29-32. Penelitian ini menggunakan teknis analisis data kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus agar dapat menangkap fenomena-fenomena di lapangan yang kemudian dikaji lebih mendalam, detail, intensif dan komperehensif dengan pendekatan hermeneutik. Model studi kasus yang penulis gunakan adalah studi kasus Explanatory. Penelitian ini akan tercapai dengan menggunakan pendekatan Pattern-matching, situasi dimana beberapa bagian informasi dari beberapa kasus dikorelasikan dengan beberapa proporsi teori Yin, 2008: 29.

C. Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian

Data dalam penelitian ini dikategorikan dalam data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan ketika melakukan survei dengan menggunakan instrumen. Data primer diperoleh dari karya seni grafis konvensional dan produk yang telah mengalami bentuk komodifikasi serta narasumber utama Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf sebagai informan key informan yang memberikan informasi baik secara lisan ataupun tulisan yang berkaitan dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini, dan bukti-bukti informasi lisan konsumenpembeli produk yang mampu memperkuat dugaan terjadinya praktik komodifikasi seni grafis Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf di Yogyakarta. Data sekunder adalah data-data yang sudah diolah menjadi data setengah jadi atau sudah jadi yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari beberapa referensi kepustakaan baik buku, jurnal maupun media masa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, hal ini memiliki pemahaman bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan bagian dari instrumen penelitian sehingga penulis dalam konteks ini harus bersifat kritis, sensitif, dan berintegrasi dengan objek penelitian. Instrumen pendukung, penulis menggunakan aplikasi perekam suara HP Nokia C3, kamera digital poket Sony perpustakaan.uns.ac.id commit to user Cyber-shot DSC W320, kamera DSLR Canon EOS 550D dan buku catatan yang digunakan pada saat proses pengumpulan data di lapangan.

D. Teknik PengambilanPemilihan Informan

Teknik pengambilan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling sampling bertujuan dan Snowball Sampling. “Purposive sampling adalah dimana peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap” HB. Sutopo, 2002: 56. Teknik purposive sampling dalam penelitian ini tidak menjadikan semua orang sebagai informan, tetapi informan yang dipilih dirasakan cukup mengetahui dan cukup memahami tentang komodifikasi pada karya seni grafis Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf di Yogyakarta serta orang-orang dapat diajak bekerja sama seperti orang yang bersikap terbuka dalam manjawab semua pertanyaan yang diajukan penulis. Informan yang dipilih dalam penelitian ini bersumber dari anggota komunitas seni di Solo seperti Tugitu United dan SAYAP Surakarta Young Artist Project sebagai jembatan informasi awal. Informan pertama adalah Agus Susato dari Tugitu United dan Wahyu Eko P dari komunitas SAYAP. Selanjutnya berdasarkan dari penjelasan-pejelasan yang disampaikan oleh Agus Susanto dan Wahyu Eko P kemudian penulis direkomendasikan kepada dua seniman grafis di Yogyakarta yang merupakan anggota dari komunitas grafis. Seniman tersebut adalah Deni Rahman dan Alexander Nawangseto M dari komunitas Seni Grafis Minggiran Yogyakarta. Berdasarkan informasi dari saudara Agus Suanto, Wahyu Eko P, Deni Rahman dan Alexander Nawangseto M diperoleh informasi data jumlah seniman yang melakukan praktik komodifikasi pada karya seni grafis konvensional. Terdapat 25 nama seniman di Yogyakarta yang melakukan praktik komodifikasi karya seni grafis yang diaplikasikan dalam bentuk produk benda pakai. Penulis kemudian melakukan proses observasi awal di lapangan untuk memastikan praktik komodifikasi karya seni grafis yang dilakukan oleh duapuluh lima seniman tersebut. Setelah observasi pertama itu selesai kemudian penulis melakukan proses klasifikasi, reduksi dan pengolah data mentah yang telah commit to user disesuaikan dengan data primer dan sekunder. Berdasarkan proses tersebut kemudian penulis memutuskan untuk memilih tiga seniman sebagai informan utama. Ketiga seniman yang dipilih tersebut adalah Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf. Ketiga seniman tersebut dipilih atas dasar konsistensi mereka dalam melakukan proses komodifikasi pada karya seni grafis dan mereka juga merupakan seniman pertama yang melakukan praktik komodifikasi karya seni grafis yang diaplikasikan kedalam sebuah produk pakai merchandise di Yogyakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data