Ekonomi Mikro Teori Substansi

manusia memiliki daya kreatif, yang dimaksud daya kreatif adalah kemampuan manusia dalam mengolah fakta-fakta dunia dan mentransformasikan fakta-fakta tersebut menjadi kepribadian yang bersifat subjektif, dinamik, menyatu, personal dan unik. Kekuatan daya kreatif tersebut pada akhirnya membuat setiap manusia menjadi manusia bebas, dan bergerak menuju tujuan yang terarah. Mekanisme sublimasi Freud, ketidaksadaran kolektif Jung, konsep pribadi yang utuh Rogers, potensi kreatif dan hirarki kebutuhan Maslow, serta enam teori pokok Adler dalam konteks penelitian ini dirasakan tepat digunakan dalam menganalisis faktor pendorong terjadinya komodifikasi seni grafis pada karya cetak tinggi dan cetak saring seniman dari sudut padang psikologis seniman Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf.

c. Ekonomi Mikro

Membicarakan persoalan jual beli barang dan jasa dalam wilayah rumah tangga dan perusahaan tentunya akan membawa kita masuk ke dalam pembahasan tentang ekonomi mikro. Teori ekonomi mikro didefinisikan juga sebagai suatu bidang ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi Sukirno, 2006: 21. Kajian cabang ilmu ini dipelopori oleh Adam Smith ...the Wealth of Nattion. 1776 yang berisi mengenai bagaimana harga suatu komoditi secara individu terbentuk; mengkaji bagaimana penentuan harga tanah, tenaga kerja dan modal, serta meneliti kelemahan dan kekuatan mekanisme pasar, selain sifat-sifat efesiensi pasar itu sendiri yang sangat mengagumkan dan manfaat ekonomi yang berasal dari tindakan individual yang bersifat self- intersted Samuelson dan Nordhaus, 2001: 5. Dapat disimpulkan bahwa ekonomi mikro merupakan sebuah cabang ilmu ekonomi yang berada pada lingkup analisis perilaku dari masing-masing pelaku ekonomi. Pokok pembahasan ekonomi mikro terkait dengan transaksi suatu barang adalah adanya permintaan demand dan penawaran commit to user supply yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas jumlah barang. Setiap transaksi perdagangan terdapat permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Sukirno 2005: 25 dalam bukunya yang berjudul “Mikroekonomi: Teori Pengantar”, menyatakan bahwa permintaan adalah teori yang menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Disimpulkan bahwa teori permintaan adalah suatu teori yang menjelaskan khusus tentang permintaan dan tentang jumlah harga yang beredar di pasaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah permintaan atas suatu barang tersebut dan sebaliknya semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah permintaan atas barang tersebut Bangun, 2007: 30. Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu Sukirno, 2005: 25. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan Marshall, 1890: 15. Adanya penawaran dan permintaan ini mengindikasikan terjadinya transaksi perdagangan antara seniman sebagai produsen pencipta produk dan masyarakat sebagai konsumen yang mengkonsumsi produk sehingga dapat mendorong munculnya praktik-praktik komodifikasi pada karya seni dalam bentuk suatu komoditas barang. Teori ekonomi mikro dalam konteks penelitian ini dipakai untuk menganalisis jumlah produksi barang dan harga produk yang secara langsung menjadi salah satu faktor keberlangsungan praktik komodifikasi seni grafis pada karya cetak tinggi dan cetak saring pegrafis Sri Maryanto, Bayu Widodo dan Muhamad Yusuf hingga saat ini. Kegiatan ekonomi ini tentunya tidak terlepas dari persoalan commit to user ekonomi seperti; apa dan berapa barang yang harus diproduksi, bagaimana barang tersebut di produksi dan untuk siapa barang tersebut diproduksi. Menjawab persoalan tersebut pasar membutuhkan sebuah sistem ekonomi yang secara ekstrim keputusan ekonomi dapat ditentukan langsung pada pasar seperti sistem ekonomi pasar atau free-market capitlalist. Meminjam istilah Adam Smith dalam Sukirno, 2006: 64 tentang sistem ekonomi pasar yang lebih dikenal dengan sebutan laissez-faire, memiliki pemahaman setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan pada dirinya, maka pada waktu yang bersamaan masyarakat akan memperoleh keuntungan juga. Melalui proses mekanisme pasar, pengusaha dan penjual memiliki kebebasan untuk menentukan produksi barang yang dapat menghasilkan keuntungan dengan demikian produsen dapat melakukan efesiensi terhadap fator-faktor produksi yang terbatas dengan cara mengeluarkan biaya serendah-rendahnya dan meningkatkan produksi pada titik optimal. Kebebasan sistem ekonomi pasar ini memungkinkan terjadinya praktik komodifikasi dikarenakan masyarakat dalam hal ini produsen diberi kebebasan dalam menciptakan bentuk-bentuk modifikasi produk sesuai kemampuan individu untuk tujuan mencari laba dengan sistem produksi yang efektif dan efisien sesuai dengan selera masyarakat. Pendekatan teori sistem ekonomi pasar ini dirasakan sesuai dalam menganalisis faktor penyebab terjadinya praktik komodifikasi seni grafis di Yogyakarta.

d. Industri Kreatif