B. Hasil Penelitian yang relevan
1. Peneliti
Widiatmoko Indrayana Judul
Geologi dan Zona Kerentanan Gerakan Tanah Ruas Jalan Daerah Plaosan Dan Sekitarnya Kabupaten
Magetan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2011
Tujuan Penelitian
Menentukan daerah rawan gerakan tanah berdasarkan geologi dan geomorfologi khususnya pada ruas jalan
di daerah Plaosan dan sekitarnya, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Propinsi Jawa Timur.
Metode Penelitian
Metode cara langsung, tak langsung, dan gabungan Hasil
Penelitian Zona Kerentanan Gerakan Tanah Akhir yang terbagi
dalam dua zona kerentanan gerakan tanah yaitu zona kerentanan gerakan tanah menengah dan tinggi.
Persamaan Metode yang digunakan menggunakan metode
langsung pemetaan di lapangan, tak langsung overlay dan gabungan.
Perbedaan Metode yang digunakan oleh peneliti menggunakan
analisis scoring dan overlay. 2.
Peneliti Wahyu Setyaningsih dan Moh. Sholeh
Judul Pemetaan daerah Rawan Bencana Gerakan Tanah di
Wilayah Grabag Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah
Tahun 2010
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kondisi fisik dan penggunan di Grabag yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
peta rawan bencana gerakan tanah.
Metode Penelitian
Metode survei dengan pengamatan deskriptif dan analisis SIG.
Hasil Penelitian
1. Kondisi geologi dan geomorfologi memiliki
pengaruh kuat terhadap gerakan tanah. 2.
Daerah penelitian merupakan daerah dengan tingkat bahaya gerakan tanah sedang 60
3. Peta rawan bencana gerakan tanah
Persamaan Hasil penelitian akhir berupa peta rawan bencana
gerakan tanah, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berupa kajian risiko bencana gerakan tanah.
Perbedaan Hasil penelitian berupa pemetaan
3. Peneliti
Akhmad Ganang Hasib Judul
Analisis Risiko Bencana Erupsi Gunungapi Sundoro Di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung
Tahun 2014
Tujuan 1.
Pengaruh faktor-faktor bahaya, kerentanan, dan kapasitas terhadap terjadinya bencana
2. Tingkat dan ssebaran risiko bencana erupsi
Gunung Sundoro Metode
Penelitian Survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
Hasil Penelitian
1. Masing-masing faktor bahaya, kerentanan, dan
kapasitas memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap terjadinya bencana.
2. Tingkat dan sebaran risiko bencana erupsi
dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkat risiko sedang, rendah, dan sangat rendah.
Persamaan Metode penelitian yang digunakan menggunakan
metode survei deskritif dengaan pendekatan kuantitatif Perbedaan
Penelitian ini mengkaji risiko bencana erupsi gunungapi sedangkan penelitian yang dilakukan
mengkaji risiko bencana gerakan tanah.
3. Peneliti
Arif Agung Pamungkas Judul
Analisis Tingkat Risiko Bencana Tsunami dan Sebarannya di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap
Tahun 2015
Tujuan 1.
Faktor-faktor bahaya, kerentanan, dan kapasitas terhadap terjadinya bencana tsunami
di Kecamatan Adipala 2.
Tingkat dan sebaran risiko bencana tsunami di kecamatan Adipala
Metode Penelitian
Survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Hasil
Penelitian 1.
Pengaruh yang ditimbulkan dari faktor bahaya, kerentanan, dan kapasitas berbeda terhadap
bencana tsunami. 2.
Tingkat dan sebaran risiko bencana erupsi dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkat
risiko sedang, rendah, dan sangat rendah. Persamaan
Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode survei deskritif dengaan pendekatan kuantitatif
Perbedaan Penelitian ini mengkaji risiko bencana tsunami
sedangkan penelitian yang dilakukan mengkaji risiko bencana gerakan tanah.