Keberadaan Sosialisasi Kebencanaan Kapasitas

nonstruktural bencana gerakan tanah dapat berupa pelatihan mitigasi bencana. Tabel 55. Keberadaan Mitigasi Bencana per Tingkat Bahaya di Kecamatan Salaman No Desa Keterangan Tingkat Bahaya I 1 Ngargoretno Ada 2 Paripurno Ada 3 Kalirejo Ada 4 Menoreh Ada 5 Margoyoso Ada 6 Sidosari Ada 7 Kalisalak Ada 8 Sriwedari Ada 9 Jebengsari Ada 10 Ngampeldento Ada 11 Kaliabu Ada 12 Sawangargo Ada 13 Krasak Ada 14 Purwosari Ada Tingkat Bahaya II 15 Kebonrejo Ada 16 Salaman Tidak Ada 17 Tanjunganom Ada 18 Banjarharjo Ada Tingkat Bahaya III 19 Ngadirejo Tidak Ada 20 Sidomulyo Tidak Ada Sumber: Analisis Data Primer, 2016. Berdasarkan Tabel 55. dapat diketahui bahwa pada zona bahaya tingkat I, semua desa sudah melakukan mitigasi bencana struktural berupa pembangunan fisik, sedangkan untuk mitigasi nonstruktural hanya dilakukan oleh Desa Margoyoso. Zona bahaya tingkat II, mitigasi dilakukan oleh Desa Kebonrejo, Desa Tanjunganom, dan Desa Banjarharjo. Mitigasi yang dilakukan oleh desa-desa pada zona bahaya tingkat II hanya berupa pembangunan fisik seperti pembangunan saluran drainase, pembangunan bronjong penahan longsor pada tebing- tebing dan bangunan penahan gerakan massa. Zona bahaya tingkat III, semua desa tidak melakukan mitigasi bencana baik berupa mitigasi struktural maupun non struktural.

C. Tingkat dan Sebaran Risiko Bencana Gerakan Tanah di Kecamatan

Salaman Penentuan tingkat dan sebaran risiko bencana dilakukan dengan menentukan variabel risiko bencana yaitu tingkat dan sebaran bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Ketiga variabel tersebut diharkat scoring selanjutnya dilakukan tumpang susun overlay sehingga diperoleh tingkat dan sebaran risiko bencana. Berikut ini merupakan pembahasan masing-masing variabel risiko bencana.

1. Tingkat dan Sebaran Bahaya Gerakan Tanah di Kecamatan Salaman

Peta bahaya gerakan tanah diperoleh dari overlay variabel bahaya meliputi curah hujan, ketebalan tanah, kemiringan lereng, dan struktur geologi. Hasil overlay berupa peta bahaya gerakan tanah dapat dilihat pada gambar 13. Berikut ini desa dan potensi ancaman yang akan terjadi di wilayah Kecamatan Salaman.

a. Tingkat I

Bahaya gerakan tanah tingkat I dengan karakteristik sering terjadi gerakan pada salah satu lereng apabila terjadi pemicu. Pemicu ini dapat berupa hujan deras, getaran-getaran, penggalian atau pemotongan lereng, penebangan atau penanaman pohon secara sembarangan dan penambahan beban pada lereng. Zona bahaya tingkat I secara umum terletak pada daerah akumulasi air seperti daerah lereng