34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain Penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian harus dapat
menerjemahkan model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis Juliansyah Noor, 2011: 107. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Penelitian ini mendekripsikan semua gejala yang berhubungan dengan bahaya gerakan tanah di Kecamatan
Salaman yang mendasarkan interpretasi pada data kuantitatif. Survei dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat bahaya, kerentanan, dan
kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bahaya gerakan tanah sehingga dapat diketahui tingkat risiko bencana. Selanjutnya dilakukan
penyusunan teknik mitigasi untuk mengurangi tingkat risiko bencana gerakan tanah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Salaman yang merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Magelang dengan tingkat gerakan tanah
menengah hingga tinggi berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Provinsi Jawa Tengah yang diterbitkan oleh Dinas ESDM bulan Desember
2014. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Februari 2016.
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013: 60. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga yaitu variabel bahaya,
variabel kerentanan, dan variabel kapasitas. Berikut ini merupakan definisi operasional dari masing-masing variabel.
1. Bahaya
Variabel bahaya dalam penelitian ditentukan oleh curah hujan, kemiringan lereng, ketebalan tanah, dan geologi. Berikut ini merupakan penejlasan
dari variabel tersebut. a.
Curah Hujan Curah hujan merupakan akumulasi titik-titik air yang jatuh selama
satu tahun dan dinyatakan dalam satuan mmtahun. b.
Kemiringan Lereng Kemiringan lereng merupakan derajat kemiringan suatu lereng yang
dinyatakan dalam persen atau . c.
Ketebalan Tanah Ketebalan tanah merupakan salah satu faktor pengontrol gerakan
tanah BAPPEDA, 2002 : II-9. Ketebalan tanah yaitu kondisi tebal tipisnya tanah yang dinyatakan dalam satuan meter.
d. Geologi
Geologi merupakan struktur penyusun batuan permukaan bumi, dalam hal ini yang berhubungan dengan potensi bencana gerakan
tanah. 2.
Kerentanan a.
Kerentanan Fisik 1
Jumlah Rumah Jumlah rumah adalah banyaknya tempat tinggal penduduk yang
ada di suatu wilayah. Banyaknya jumlah rumah dalam penelitian ini dinyatakan dalam buah.
2 Jumlah Fasilitas Umum
Jumlah fasilitas umum adalah banyaknya fasilitas milik bersama yang terdapat di suatu wilayah. Misalnya: Sekolah, fasilitas
kesehatan, kantor pemerintahan, pasar, terminal, tempat ibadah, dan SPBU. Banyaknya jumlah fasilitas umum dalam penelitian
ini dinyatakan dalam buah. b.
Kerentanan Sosial 1
Jumlah Penduduk Jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk yang menempati
suatu wilayah tertentu yang dinyatakan dalam jiwa. 2
Tingkat Kepadatan Penduduk Tingkat kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah
penduduk dengan luas wilayah yang dinyatakan dalam jiwakm
2
.
3 Rasio Kelompok Rentan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rasio merupakan perbandingan antara berbagai gejala yang dapat dinyatakan
dengan angka. Rasio kelompok rentan merupakan perbandingan antara kelompok yang mudah terkena dampak dari sesuatu. Rasio
kelompok rentan dibagi menjadi tiga yaitu: a
Jumlah penduduk perempuan merupakan rasio kelompok rentan berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan.
b Jumlah penduduk usia anak-anak dan tua merupakan rasio
kelompok rentan berdasarkan kelompok umur anak-anak 0- 14 tahun dan tua 64 tahun.
c. Kerentanan Ekonomi
1 Luas Lahan Produktif
Luas lahan produktif merupakan luasan lahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan produktif seperti sawah, kebun,
dan tegalan. Dalam penelitian ini, luas lahan produktif dinyatakan dalam satuan hektar atau ha.
2 Jumlah Ternak
Jumlah ternak merupakan jumlah hewan yang dipelihara dalam suatu wilayah tertentu yang dinyatakan dalam satuan ekor.