Interpretasi Peta Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

jumlah curah hujan yang termasuk dalam tingkat bahaya sedang memiliki skor paling kecil yaitu 10.

b. Ketebalan Tanah

Tabel 3. Pengharkatan Variabel Ketebalan Tanah No Kriteria meter Tingkat Skor Kemiringan lereng 8 1 4 m Sangat Tinggi 40 2 2-4 m Tinggi 30 3 1-2 m Sedang 20 4 1 m dan Semua jenis tebal tanah pada dataran kemiringan lereng 8 Rendah 10 Sumber: Bapedda Kabupaten Magelang, 2002. Ketebalan tanah merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tingkat bahaya gerakan tanah. Semakin tebal tanah di suatu tempat maka akan semakin rentan mengalami gerakan tanah dengan catatan tanah tersebut berada pada kemiringan 8. Apabila suatu tempat pada kemiringan 8 memiliki tanah yang tebal maka tingkat kerentanannya tetap rendah. Ketebalan tanah dibagi menjadi 4 kriteria yaitu ketebalan tanah 4 meter pada kemiringan 8 memiliki tingkat bahaya gerakan tanah yang sangat tinggi, ketebalan tanah 2-4 meter pada kemiringan 8 memiliki tingkat bahaya gerakan tanah yang tinggi, ketebalan tanah 1-2 meter pada kemiringan lereng 8 tingkat bahaya gerakan tanah sedang, serta ketebalan tanah 1 meter dan semua jenis tebal tanah dengan kemiringan 8 termasuk dalam tingkat bahaya gerakan tanah rendah. c. Kemiringan Lereng Tabel 4. Pengharkatan Variabel Kemiringan Lereng No Kriteria Tingkat Skor 1 40 Sangat Tinggi 50 2 25-40 Tinggi 40 3 15-25 Sedang 20 4 8-15 Rendah 20 5 0-8 Sangat Rendah 10 Sumber: Lutfi Muta’ali 2012 : 201 Kemiringan lereng merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tingkat bahaya gerakan tanah. Semakin curam lereng, maka tingkat bahaya gerakan tanah semakin tinggi. Kemiringan lereng diklasifikasikan menjadi lima kelas. Kemiringan lereng 40 dengan skor 50, kemiringan lereng 25-40 dengan skor 40, dan kemiringan lereng 15-25 dengan skor 30, kemiringan lereng 8-15 dengan skor 20, dan kemiringan lereng 0-8 dengan skor 10. d. Geologi Tabel 5. Pengharkatan Variabel Geologi No Kriteria Batuan Tingkat Bahaya Skor 1 Bukit basal, clay shale, Bukit batuan sedimen Tinggi 30 2 Perbukitan granit Sedang 20 3 Dataran aluvial, perbukitan kapur Rendah 10 Sumber: Paimin et al., 2006 dalam Paimin at al 2009:37 dengan modifikasi. Struktur geologi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tingkat bahaya gerakan tanah. Struktur geologi yang berupa bukit basal, lempung, dan sedimen merupakan struktur geologi yang memiliki tingkat bahaya gerakan tanah yang tinggi. Struktur geologi berupa perbukitan granit merupakan struktur geologi yang memiliki tingkat bahaya gerakan tanah sedang. Struktur geologi yang berupa dataran aluvial dan perbukitan kapur merupakan struktur geologi yang memiliki tingkat bahaya gerakan tanah rendah. Variabel-variabel di atas merupakan variabel yang mempengaruhi tingkat bahaya gerakan tanah. Masing-masing variabel dianggap memiliki pengaruh yang sama sehingga tidak perlu dilakukan pembobotan. Penentuan tingkat bahaya gerakan tanah di Kecamatan Salaman dilakukan sebagai berikut. �������� = � ��ℎ � � � �� − ��ℎ � � �ℎ ��ℎ �� �������� = − = 36,66 = 37 Jumlah skor tertinggi diperoleh dari skor tertinggi masing-masing variabel bahaya, kemudian skor terendah diperoleh dari skor terendah masing-masing variabel bahaya. Jumlah kelas ditentukan oleh peneliti. Kriteria dan interval skor tingkat bahaya gerakan tanah di Kecamatan Salaman ditunjukkan pada Tabel berikut.