d. Kerentanan Lingkungan Jenis Penggunaan Lahan
Kerentanan lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenis penggunaan lahan. Jenis penggunaan lahan dapat berupa
pemukiman, lahan kosong, sawah, tegalan, semak belukar, dan hutan. 3.
Kapasitas a.
Kelembagaan Organisasi Penanggulangan Bencana Organisasi penanggulangan bencana merupakan organisasi terstruktur
yang dibentuk oleh pemerintah baik di tingkat daerah atau desa untuk penanggulangan bencana. Keberadaan organisasi daerah atau desa
akan meningkatkan kesiapsiagaan suatu wilayah dalam mengahadapi bencana.
b. Keberadaan dan Jenis Sistem Peringatan Dini Early Warning System
Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang. Jenis peringatan dini dapat berupa pemasangan alat pendeteksi
gerakan tanah. c.
Keberadaan Sosialisasi Kebencanaan Sosialisasi kebencanaan adalah serangkaian upaya yang meliputi
kegiatan pencegahan bencana dan tanggap darurat. d.
Keberadaan dan Jenis Pengurangan Faktor Risiko Dasar Pengurangan risiko bencana adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana baik
melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
e. Keberadaan Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Populasi geografi adalah himpunan individu atau objek
yang masing-masing mempunyai sifat atau ciri geografi yang sama. Ciri geografi yang dimaksud bisa berbentuk fisik maupun non fisik Moh Pabundu
Tika, 2005: 24. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi fisik dan populasi non fisik. Populasi fisik dalam penelitian berupa satuan geologi di
Kecamatan Salaman sejumlah 8 satuan geologi diantaranya: Qsm, Qsmo, Tmok, Teon, Tmj, Qa, a, dan Da. Sedangkan populasi nonfisik dalam
penelitian ini adalah semua penduduk yang tinggal di wilayah Kecamatan Salaman sebanyak 68.656 jiwa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi
sehingga semua obyek yang ada dicakup dalam penelitian ini.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian Juliansyah Noor,
2011: 138. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, dan interpretasi peta.
1. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara menanyakan secara langsung pada sumber informasi
Hadi Sabari Yunus, 2010: 357. Dalam kegiatan wawancara diperlukan suatu pedoman wawancara agar peneliti tidak kehilangan orientasi
wawancara. Pedoman wawancara memuat garis besar materi wawancara. Tujuan kegiatan wawancara ini untuk mengetahui kapasitas masyarakat
dalam upaya penanggulangan bencana berkaitan dengan kelembagaan penanggulangan bencana, jenis peringatan dini, sosialisasi kebencanaan,
keberadaan dan jenis faktor risiko dasar, dan keberadaan mitigasi bencana. Data kapasitas bencana ini diperoleh melalui wawancara kepada
pemerintah desa atau tokoh masayarakat tiap-tiap desa di Kecamatan Salaman.
2. Observasi
Menurut Pabundu Tika 2005: 44, observasi adalah cara atau teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Alat observasi yang digunakan berupa catatan dan kamera.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang mencari data mengenai variabel yang berupa data sekunder. Dokumentasi
digunakan untuk mengabadikan berbagai fenomena yang ditemui peneliti di lokasi penelitian. Data-data tersebut berupa data fisik daerah penelitian,
peta administratif, dan peta rawan bencana. Data yang dikumpulkan melalui pencatatatan dokumentasi beserta sumbernya antara lain:
a. Data Intensitas Curah Hujan Tahun 2006 – 2015 yang diperoleh dari
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magelang. Data curah hujan ini digunakan untuk menyusun deskripsi curah hujan dan menentukan
kondisi iklim di Kecamatan Salaman. b.
Data Monografi Kecamatan Salaman Tahun 2015 yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Salaman. Data ini digunakan untuk
melengkapi data variabel kerentanan sosial diantaranya jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk serta variabel kerentanan
ekonomi yaitu jumlah ternak. c.
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kecamatan Salaman Tahun 2015. Data ini diperoleh dari Kantor
Kecamatan Salaman. d.
Data Luas Lahan di Kecamatan Salaman Tahun 2015. Data ini digunakan untuk mengetahui jumlah luas lahan produktif di
Kecamatan Salaman untuk mengetahui variabel kerentanan ekonomi.
e. Data Jumlah Rumah di Kecamatan Salaman Tahun 2015 yang
digunakan untuk melengkapi data variabel kerentanan fisik f.
Data Jumlah Fasilitas Umum di Kecamatan Salaman Tahun 2015 untuk melengkapi data variabel kerentanan fisik.
4. Interpretasi Peta
Interpretasi dilakukan untuk memberi makna pada data-data sekunder yang telah dikumpulkan. Interpretasi peta dilakukan untuk
mendeskripsikan berbagai variabel yang digunakan dalam kaitannya dengan penelitian risiko bencana gerakan tanah. Beberapa macam peta
yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a.
Peta Rupabumi Indonesia RBI Peta RBI digunakan untuk menyusun deskripsi wilayah penelitian.
Dalam peta ini juga termuat batas administratif, jalan, sungai, fasilitas umum, dan penggunaan lahan. Peta RBI yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu Peta RBI lembar Kepil, lembar Mungkid, dan lembar Sendangagung Skala 1: 25.000 yang diterbitkan oleh
Bakosurtanal sekarang Badan Informasi Geografis. b.
Peta Administratif Kabupaten Magelang Tahun 2016 Peta adminitratif Kabupaten Magelang digunakan untuk melengkapi
penggunaan peta RBI dalam menyusun batas-batas wilayah penelitian. Peta ini diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Magelang.
c. Peta Curah Hujan Kabupaten Magelang Tahun 2016
Peta curah hujan Kabupaten Magelang digunakan ntk menyusun persebaran intensitas curah hujan di wilayah Kecamatan Salaman.
Peta ini diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Magelang.