Tingkat III Tingkat dan Sebaran Bahaya Gerakan Tanah di Kecamatan Salaman

Peta tingkat dan sebaran kerentanan sosial bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman dapat dilihat pada Gambar 15.

b. Kerentanan Fisik

Kerentanan fisik bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman memiliki tiga tingkat kerentanan yaitu tingkat kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan tinggi mendominasi hampir sebagian besar wilayah Kecamatan Salaman yang mencakup 13 desa diantara Desa Ngargoretno, Desa Kalirejo, Desa Menoreh, Desa Kalisalak, Desa Sriwedari, Desa Krasak, Desa Margoyoso, Desa Kaliabu, Desa Sidosari, Desa Kebonrejo, Desa Salaman, Desa Sidomulyo, dan Desa Ngadirejo. Tingkat kerentanan sosial yang tinggi dipengaruhi oleh variabel jumlah rumah dan jumlah fasilitas umum yang memiliki tingkat kerentanan tinggi. Tingkat kerentanan sedang terdapat di empat desa yaitu Desa Ngampeldento, Desa Tanjunganom, Desa Banjarharjo, dan Desa Jebengsari. Wilayah dengan tingkat kerentanan fisik sedang memiliki tingkat kerentanan sedang pada variabel jumlah rumah dan fasilitas umum. Tingkat kerentanan rendah terdapat di tiga desa yaitu Desa Sawangargo, Desa Purwosari, dan Desa Paripurno. Variabel kerentanan fisik yaitu jumlah rumah dan fasilitas umum memiliki tingkat kerentanan yang rendah. Peta tingkat dan sebaran kerentanan fisik bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman dapat dilihat pada Gambar 16.

c. Kerentanan Ekonomi

Kerentanan ekonomi bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman terdiri dari tiga tingkat kerentanan yaitu tingkat kerentanan ekonomi tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan ekonomi tinggi merupakan tingkat kerentanan dengan jumlah wilayah terkecil yang terdiri dari empat desa yaitu Desa Margoyoso, Desa Krasak, Desa Kalisalak, dan Desa Sriwedari. Tingkat kerentanan ekonomi yang tinggi dipengaruhi oleh variabel jumlah ternak dan luas lahan produktif yang memiliki tingkat kerentanan tinggi. Tingkat kerentanan ekonomi sedang meliputi tujuh desa diantaranya Desa Kaliabu, Desa Sidosari, Desa Menoreh, Desa Ngadirejo, Desa Kalirejo, Desa Paripurno, dan Desa Ngargoretno. Wilayah dengan tingkat kerentanan ekonomi sedang memiliki tingkat kerentanan tinggi pada variabel luas lahan produktif dan tingkat kerentanan rendah pada variabel jumlah ternak atau memiliki kerentanan sedang pada kedua variabel tersebut. Tingkat kerentanan rendah mendominasi sebagian besar wilayah Kecamatan Salaman yang mencakup sembilan desa diantaranya Desa Kaliabu, Desa Ngampeldento, Desa Purwosari, Desa Banjarharjo, Desa Tanjunganom, Desa Jebengsari, Desa Kebonrejo, Desa Salaman, dan Desa Sidomulyo. Wilayah dengan kerentanan ekonomi yang rendah memiliki tingkat kerentanan rendah pada variabel luas lahan produktif dan jumlah ternak. Peta tingkat dan sebaran kerentanan ekonomi bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman dapat dilihat pada Gambar 17.

d. Kerentanan Lingkungan

Kerentanan lingkungan bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman terdiri dari dua tingkat kerentanan yaitu tingkat kerentanan tinggi dan tingkat kerentanan sedang. Tingkat kerentanan lingkungan yang tinggi dipengaruhi oleh jenis penggunaan lahan permukiman yang memiliki skor paling tinggi sehingga tingkat kerentanannya juga tinggi. Wilayah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi hanya sebagian kecil dari wilayah Kecamatan Salaman, sedangkan tingkat kerentanan lingkungan sedang mendominasi hampir diseluruh wilayah. Peta tingkat dan sebaran kerentanan lingkungan bencana gerakan tanah dapat dilihat pada Gambar 18.

e. Kerentanan Total

Kerentanan total merupakan hasil overlay peta kerentanan sosial, fisik, ekonomi, dan lingkungan. Kerentanan total terhadap bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman memiliki empat tingkat kerentanan yaitu sebagai berikut. Tabel 57. Luas Wilayah Terancam per Tingkat Kerentanan di Kecamatan Salaman No Tingkat Kerentanan Luas Wilayah Terancam Luas Wilayah Terancam Total 1 Sangat Tinggi 470,51 7,00 2 Tinggi 3.815,27 56,81 3 Sedang 1.929,97 28,74 4 Rendah 500,33 7,45 Jumlah 6.716,08 100,00 Rata-rata 1.679,02 25,00 Sumber: Analisis Data Sekunder, 2016.