Teknik Diskusi Landasan Teoretis

akan membuang waktu dan tidak akan kehilangan pemahaman yang sudah direncanakan. Pembaca tidak lagi membaca tanpa arah dan tanpa tujuan juga tidak akan membaca hal-hal yang tidak berguna atau hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan tujuan membaca.

2.2.6 Teknik Diskusi

Teknik diskusi kelompok merupakan cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Keunggulan pembelajaran dengan teknik diskusi adalah: mengelompokkan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, dapat mempertinggi partisipasi siswa secara individual,dapat mempertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan dan kesatuan, rasa sosial mereka dapat dikembangkan, karena bias saling membantu dalam memecahkan soal, mendorong rasa kesatuan, memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat, merupakan pendekatan yang demokratis, memperluas pandangan,mengkhayati kepemimpinan bersama-sama, membantu mengembangkan kepemimpinan. Tujuan penggunaan teknik diskusi: Dengan diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan segi pandangan, sehingga memberi jawaban yang berbeda. Hal itu tidak menjadi soal; asal pendapat itu logis dan mendekati kebenaran. Jadi siswa dilatih belajar memecahkan masalah sendiri, siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis. Dengan demikian siswa melatih diri untuk menyatakan pendapatnya sendiri secara lisan tentang suatu masalah bersama, diskusi memberi kemungkinan pada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan masalah bersama. Adapun jenis diskusi itu ada beberapa macam sebagai berikut. 1 Whole-group Suatu diskusidimana anggota kelompok yang melaksanakan tidak lebih dri lima belas orang. 2 Buzz-group Satu kelompok besar dibagi menjadi dua sampai delapan kelompok yang lebih kecil jika diperlukan kelompk kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada kelompok besar. 3 Panel Pada panel dimana satu kelompok kecil mendiskusi suatu subjek tertentu, mereka duduk pada suatu suasana semi melingkar dihadapkan pada stu kelompok besar peserta lainnya. Anggota kelompok besar ini dapat dapat diundang untuk berpartisipasi. 4 Symposium Teknik ini menyerupai panel, hanya sifatnya lebih formal. Seorang anggota symposium harus menyiapkan prasarana menurut pandangannya terlebih dahulu. Namun demikian dapat pula dilakukan dengan menentukan sebuah persoalan terlebih dahulu; kemudian dengan perbaikan aspek; dan aspek ini disoroti sendiri. Tidak perlu disoroti dari berbagai pandangan. Pendengar biasanya diberikan kesempatan memajukan pandangan umum dan pertanyaan-pertanyaan, sebuah pembicara serta penyanggahan selesai.orang yang diberi kesempatan terakhir ialah pembicara untuk mengadakan sambutan-sambutan balasan replik. Dalam teknik ini peranan moderatoar tidaklah seaktif seperti pada panel. Ia lebih banyak mengkoordinir saja. 5 Caologium Teknik ini adalah cara berdiskusi yang dijalankan oleh satu atau beberapa orang manusia sumber, yang berpendapat, menjawab pertanyaan- pertanyaan, tetapi tidak dalam bentuk pidato. Dapat juga bervariasi lain ialah seorang guru atau siswamahasiswa menginterviewseorang manusia sumber, tentang pendapatnya mengenai sesuatu masalah; kemudian mengundang pertanyaan-pertanyaan tambahan dari para pendengar. 6 Informal-debate Dalam diskusi ini dilaksanakan dengaan membagi kelompok menjadi dua tim yang sama kuat dan jumlahnya agak seimbang. Kedua tim ini mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan dengan tidak menggunakan banyak peraturan, sehingga jalannya perdebatan lebih bebas. Isu yang diperdebatkan biasanya adalah masalah nilai, apa itu nilai dalam masyarakat atau norma; nilai pergaulan, atau nilai yang berlaku di sekolah dan lain sebagainya. 7 Fish Bowel Dalam diskusi ini terdiri dari seorang moderator dan satu atau tiga manusia sumber pendapat, mereka duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dengan tiga kursi kosong menghadap kelopok. Kemudian moderator memberikan pengantar singkat, dan diikuti dengan meminta kepada peserta dengan sukarela dari kelompok besar, untuk menduduki kursi yang kosong yang ada dimuka mereka. Peserta ini menujukan pertanyaan atau mengadakan pembicaraan dengan manusia sumber pendapat. Selanjutnya moderator mengundang peserta yang lainnya dari anggota sidang untuk berpartisipasi.

2.3 Pembelajaran Membaca Intensif Teks Bacaan dengan Metode GPIE dan Teknik Diskusi

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP terdapat kompetensi dasar kelas VII tentang aspek membaca, yaitu menemukan gagasan utama dalam teks bacaan yang dibaca. Langkah pembelajaran membaca membaca intensif tks bacaan dengan mtod GPIE dan teknik diskusi kelompok yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Tahap pendahuluan, yaitu: 1 guru memberikan pertanyaan bimbingan kepada siswa untuk memancing dan mengarahkan pikiran siswa dalam materi pembelajaran; 2 guru menjelaskan pada siswa tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tahap inti, yaitu: 1 guru menjelaskan tentang materi membaca intensif untuk menemukan gagasan utama; 2 guru