menggunakan metode GPIE. Perwakilan dari masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi, dan kelompok lain menanggapinya. Melalui kegiatan
ini, siswa dilatih untuk menilai hasil kerja kelompok lain. Guru membantu siswa untuk menyimpulkan permasalahan yang ditemukan.
Kegiatan dilanjutkan dengan guru menyajikan teks bacaan. Siswa kembali disuruh untuk membaca teks bacaan dengan metode GPIE secara
individu. Pada tahap terakhir, siswa dan guru membahas mengenai gagasan utama yang ditulis oleh siswa. Guru menjelaskan tentang membaca intensif teks bacaan
dengan metode GPIE dan teknik diskusi. 3
Penutup Kegiatan pembelajaran membaca intensif ditutup dengan merefleksi
hasil pembelajaran pada hari itu. Guru memberikan kesempatan pada siswa yang bertanya mengenai materi membaca intensif. Melalui kegiatan ini, dapat diketahui
kesulitan-kesulitan yang siswa hadapi. Pembelajaran membaca intensif ditutup dengan siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja
dilaksanakan. Guru selalu memberikan dorongan dan motivasi pada siswa untuk terus belajar membaca intensif.
3.1.2.3 Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran membaca intensif teks bacaan berlangsung. Peneliti memandu
kegiatan pembelajaran membaca intensif teks bacaan dari awal sampai akhir pembelajaran. Dalam kegiatan observasi ini, aspek-aspek yang menjadi sasaran
peneliti yaitu menilai hasil tes membaca intensif teks bacaan dan perilaku positif atau perilaku negatif terhadap pembelajaran membaca intensif teks bacaan.
3.1.2.4 Refleksi
Pembelajaran membaca intensif teks bacaan pada siklus I dapat diketahui bahwa metode dan teknik yang digunakan guru cukup dikuasai siswa.
Hal ini terlihat pada minat dan antusias siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil tes diakhir siklus I tes keterampilan membaca intensif teks
bacaan secara klasikal menunjukan kategori kurang. Namun, keterampilan membaca intensif teks bacaan perlu diperbaiki. Hal ini terlihat ketika proses
membaca intensif teks bacaan, siswa masih melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam membaca intensif teks bacaan seperti berbicara sendiri, tidak
memperhatikan penjelasan guru. Kebiasaan buruk dalam membaca yang dilakukan siswa nantinya
harus diperbaiki ke arah yang lebih baik pada siklus II, untuk mengatasi kebiasan yang salah dalam pembelajaran membaca intensif teks bacaan dilakukan dengan
cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai kesalahannya. Kriteria ketuntasan pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai
karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk membaca intensif teks bacaan yang dicapai baru sebesar 50,9. Untuk mencapai ketuntasan sebesar 70,
peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswapada pembelajaran membaca intensif teks bacaan pada siklus
II.
Tahap refleksi ini digunakan untuk mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam
hal ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes yang telah dilakukan pada siklus I. refleksi ini akan memberikan gambaran kekurangan dan kelebihan pada
siklus I sehingga nantinya dapat dicari pemecahannya. Peneliti akan mempertahankan atau meningkatkan kelebihan yang terdapat dalam siklus I.
berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan perbaikan terhadap rencana kegiatan pembelajaran pada siklus II.
3.1.3 Prosedur Tindakan Kelas Siklus II