Observasi Hasil Nontes Siklus II

Baik 7-8 17 7,5 127,5 53,1 Cukup 4–6 3 5 15 9,4 Kurang 1-3 2 Jumlah 32 24 256,5 100 Kategori baik Data pada tabel 19 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata pada aspek kesesusian urutan dalam menyimpulkan isi teks bacaan sebesar 8 atau termasuk kategori baik. Hasil skor ini mengalami peningkatan sebesar 2,9 dari skor rata-rata siklus I. Siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik dicapai oleh 12 siswa atau sebesar 37,5. Keterampilan menyimpulkan isi teks bacaan aspek kesesusian urutan dalam menyimpulkan isi teks bacaan telah ditemukan siswa, yaitu Mengenalkan anak pada alunan musik merupakan hal yang baik, karena akan menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan otak kiri. Selain memberikan kesenangan, musik juga dapat memberi pengetahuan dan berguna bagi perkembangan mereka. Kategori baik 17 siswa atau sebesar 53,1. Kategori cukup dicapai oleh 3 siswa atau sebesar 9,4 sedangkan kategori kurang tidak diraih oleh siswa.

4.1.3.2 Hasil Nontes Siklus II

Hasil penelitian nontes pada siklus II ini diperoleh dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut ini.

4.1.3.2.1 Observasi

Pada siklus II ini terdapat siswa yang tergambarkan melalui kegiatan observasi yang dilakukan peneliti. Selama pembelajaran membaca intensif teks bacaan dengan metode GPIE dan diskusi kelompok, guru merasakan ada perubahan perilaku siswa. Siswa yang sebagian besar pada siklus I tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, pada siklus II ini sebagian besar sudah mengikuti dan menikmati pembelajaran dengan baik. Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini. Tabel 20. Hasil Observasi Siklus II No Perilaku Positif No Perilaku Negatif Aspek yang dinilai Jumlah Aspek yang dinilai Jumlah 1. Memperhatikan dan merespon penjelasan guru 30 93,7 7. Siswa berbicara sendiri saat guru menjelaskan meteri 2 6,3 2. Siswa aktif dalam diskusi kelompok 30 93,7 8. Siswa tidak aktif dalam diskusi Kelompok 2 6,3 3. Siswa aktif dan serius dalam tahap tujuan goall 29 90,6 9. Siswa tidak aktif dan serius dalam tahap tujuan goall 3 9,4 4. Siswa aktif dan serius dalam tahap perencanaan plans 27 84,3 10. Siswa tidak aktif dan serius dalam tahap perencanaan plans 5 15, 7 5. Siswa serius dan aktif dalam tahap pelaksanaanimpl ementation 31 96,9 11. Siswa tidak serius dan aktif dalam tahap pelaksanaan implementation 1 3,1 6. Siswa serius dan aktif dalam tahap evaluasi evalution 31 96,9 12. Siswa tidak serius dan aktif dalam tahap evaluasi evaluation 1 3,1 Berdasarkan hasil observasi padas iklus II dapat diketahui bahwa secara keseluruhan siswa sudah mulai memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran membaca intensif teks bacaan. Siswa yang mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru dengan baik sebanyak 30 siswa atau sebesar 93,7.. Hal ini terbukti bahwa terjadi perubahan perilaku siswa menjadi lebih baik setelah diadakan pembelajaran siklus II. Perilaku negatif siswa pada saat pembelajaran semakin berkurang. Mereka lebih serius dan antusias selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok meningkat menjadi 30 siswa atau 93,7 dari seluruh siswa. Pada saat guru memerintahkan siswa untuk diskusi, mereka langsung membentuk kelompok dan mengerjakan tugasnya, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan. Beberapa siswa ada yang bertanya mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemui siswa. Di samping itu guru juga bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan. Beberapa siswa dapat menjawab, dan ada pula siswa yang tidak bisa menjawab. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 7. Siswa Aktif Berdiskusi Kelompok Siswa yang aktif dan serius dalam tahap tujuan goall dilakukan oleh 29 siswa atau 90,6 dari seluruh siswa. Sebagian dari keseluruhan siswa sudah terlihat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran membaca intensif teks bacaan, hanya sebagian kecil saja siswa yang terlihat kurang tidak aktif dan serius dalam tahap goall. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat kegiatan membaca inensif serta guru memberikan metivasi kepada siswa sebagai persiapan siswa dalam kegiatan membaca intensif. Hal ini dapat dilihat siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, siswa bersama guru menentukan tujuan membaca. Gambar 8. Aktivitas Siswa pada Tahap Goall Siswa yang aktif dan serius dalam tahap perencanaan plans dilakukan oleh 27 siswa atau 84,4 dari seluruh siswa. Hal ini dapat dilihat mereka merencanakan tujuan membaca dengan menandai hal-hal yang penting yang ada dalam teks bacaan untuk mencapai tujuan. Meskipun siswa harus serius dalam pembelajaran, keceriaan tetap tampak pada wajah siswa. Gambar 9. Aktivitas Siswa dalam Tahap Plans Siswa yang aktif dan serius dalam tahap pelaksanaan implementation dilakukan oleh 31 siswa atau 96,9 dari seluruh siswa. Ketika guru menyuruh siswa membaca teks bacaan, dengan spontan siswa langsung memegang teks bacaan dan membacanya dengan sungguh-sungguh. Pada kegiatan membaca ini semua siswa melakukan kegiatan membaca secara cermat, hal ini merupakan kemajuan dibandingkan pada siklus I yang masih ada siswa membaca tidak sungguh-sungguh dan sambil tiduran. Gambar 10. Aktivitas Siswa dalam Tahap Implementation Siswa yang aktif dan serius dalam tahap evaluasi evaluation dilakukan oleh 31 siswa atau 96,9 dari seluruh siswa. Dalam langkah ini siswa serius mengerjakan evaluasi agar hasil tes yang siswa dapat bisa maksimal. Gambar 11. Aktivitas Siswa dalam Tahap Evaluation Hasil observasi berdasarkan perilaku negatif pada siklus I masih banyak dilakukan oleh siswa, pada siklus II ini hanya sedikit siswa yang melakukan perilaku nagatif. Dalam hal ini jelas bahwa perilaku negatif siswa semakin menurun. Siswa yang berperilaku negatif dengan tidak memperhatikan penjelasan guru berbicara sendiri saat guru menjelaskan materi mengalami perubahan menjadi 2 siswa atau sebesar 6,3 dan siswa yang lainnya mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa yang bergurau pada saat diskusi kelompok mengalami perubahan menjadi 2 siswa atau 6,3. Perilaku negatif siswa tidak serius dan aktif pada saat tahap tujuan goall menurun 3 atau 9,4. Siswa sudah mulai memahami langkah-langkahnya dan siswa sudah merasa mendapatkan kemudahan dalam membaca intensif teks bacaan dengan adanya metode GPIE. Siswa yang tidak aktif pada tahap perencanaan plans mengalami penurunan sebanyak 5 atau 15,7. Ada 1 atau 3,1 siswa tidak mengikuti tahap pelaksanaan implementation, hal ini dapat dilihat siswa membaca sambil tiduran. Ada 1 atau 3,1 siswa tidak melakukan evaluasi, hal ini dapat dilihat siswa ada yang mencontek hasil teman sebangkunya.

4.1.3.2.2 Jurnal