Ketentuan Negara Tujuan Ekspor Ikan Tuna

5.4. Ketentuan Negara Tujuan Ekspor Ikan Tuna

Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor ikan tuna Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan lebih di fokuskan kepada Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Walaupun Indonesia tetap melakukan ekspor ikan tuna ke negara Thailand, Singapura dan Vietnam dalam jumlah yang cukup besar, tetapi ketiga negara tersebut tidak memasang peraturan yang memberatkan ekspor Indonesia. Berikut ini karakteristik pasar tujuan utama ekspor ikan tuna Indonesia: 1 Amerika Serikat Pengawasan untuk bahan makanan termasuk produk perikanan di Amerika Serikat ditangani oleh Food and Drugs FDA yang berada dibawah nanungan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat. FDA bertugas untuk membuat peraturan yang melindungi konsumen dan menjaga keamanan pangan. Peraturan utama dalam pengawasan bahan pangan di Amerika Serikat tercantum dalam Federal Food, Drugs, and Cosmetic Act yang didalamnya berisi peraturan berikut yang penting dalam ekspor ikan tuna mengenani bahan yang rusak, label yang tidak sesuai dengan bahan yang terkandung, batas bahan makanan tambahan, batas maksimal residu kimia, sistem ekspor- impor, dan cara pendaftaran unit pengolahan. Regulasi lain yang terkait dengan perdagangan ikan tuna terdapat pada Code of Federal Regulation CFR 123 tentang ikan dan produk berbahan dasar ikan. Regulasi ini menjelaskan lebih rinci tentang produk perikanan, penerapan analisis bahaya di dalam proses pengolahan, dan penerapan HACCP yang harus dilakukan oleh pengolah. Amerika Serikat kemudian mengeluarkan regulasi baru terkait dengan adanya peristiwa 11 September yang berguna untuk mencegah bahaya bioterorisme yaitu The Bioterorism ACT TBA. Regulasi ini juga berpengaruh terhadap perdagangan ikan tuna karena Amerika Serikat menentapkan peraturan baru tentang registrasi pengolahan pangan, pemberitahuan sebelum impor, dan pembuatan rekaman proses pengolahan. 2 Uni Eropa Uni Eropa merupakan gabungang dari negara-negara Eropa yang dibentuk oleh Belanda, Belgia, Jerman, Luxembourg, dan Perancis. Uni Eropa saat ini merupakan gabungan dari 26 negara dan memiliki mata uang Euro. Institusi yang bertanggung jawab mengatur peraturan-peraturan yang berlaku termasuk didalamnya untuk perdagangan ikan tuna adalah European Comission EC. Beberapa regulasi yang terkait dengan perdagangan ikan tuna adalah: a EC No.1782002 tentang persyaratan utama undang-undang pangan serta prosedur keamanan pangan. Undang-undang ini mengatur kegiatan ekspor impor pangan manusia dan hewan. b EC No. 8822004 tentang pengawasan oleh pemerintah. Undang-undang ini menjelaskan pengawasan yang akan dilakukan oleh Competent Authority yang ditunjuk oleh EC utntuk mengawasi pangan. c EC No. 8522004 tentang keamanan bahan pangan. Undang-undang ini terkait dengan pelaksanaan HACCP dan good practice. d EC No.8532004 tentang peraturan khusus untuk keamanan bahan baku. Undang-undang ini menekankan pada keamanan bahan baku yang digunakan mulai dari penangkapan hingga proses pengolahan. e EC No. 8542004 tentang badan pengawasan keamanan asal bahan pangan. Undang-undang ini membahas tentang badan pengawas keamanan pangan baik di Uni Eropa dan negara importir termasuk mekasnisme impor. f EC No. 4662001 tentang batas maksimum kontaminasi bahan pangan. Undang-undang ini terkait dengan kandungan maksimum yang diijinkan termasuk seperti logam berat. g EC No. 20732005 tentang kriteria mikrobiologi bagi bahan pangan. Undang-undang ini memuat tentang syarat pelabelan. 3 Jepang Pengawasan keamanan pangan di Jepang dilakukan oleh Departemen Kesehatan, Buruh, dan Kesejateraan. Undang-undang yang mengatur tentang pangan diatur dalam Food Sanitation Law FSL dan Japan Agricultural Standard JAS. Peraturan ini dibuat untuk perdagangan dan pengawasan pangan agar kesehatan konsumen dapat terjaga. Undang-undang ini berlaku untuk setiap produsen, penyalur dan importir tuna di Jepang. Undang-undang ini berisi tentang peraturan pangan dan bahan tambahan makanan, unit pengolahan dan bahan pengemas, pelabelan, dan pemeriksaan bahan yang belum tersertifikasi.

5.5. Pengawasan Mutu Ikan Tuna