Sumberdaya Infrastruktur Kondisi Faktor Sumberdaya

2 Kedai Pesisir LEPPM3 melalui Unit Usaha Kedai Pesisir dengan Output layanan. Kedai ini melayani dan menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan usaha bagi masyarakat pesisir berbentuk outlet dengan system swalayan berlokasi di pusat kegiatan usaha masyarakat pesisir. Kedai ini juga berfungsi sebagai pemasok bagi warung-warung sejenis di sekitarnya. 3 Program Solar Packed Dealer untuk Nelayan SPDN Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Nelayan SPBN. SPDNSPBN dengan Output layanan Melayani kebutuhan BBM bagi nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil dengan harga sesuai ketetapan pemerintah. PNPM Mandiri-KP merupakan program lain yang dilakukan pemerintah untuk membantu dalam permodalan. Kegiatan pokok PNPM Mandiri-KP ini terdiri dari: 1 Perencanaan pembangunan wilayah dan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis desa. 2 Pembangunan infrastruktur desa dan lingkungan. 3 Penguatan kapasitas sumberdaya manusia, kelembagaan dan aparat. 4 Pemberdayaan masyarakat. Program bantuan modal yang dilakukan pemerintah selama ini belum banyak membantu permodalan para nelayan kecil. Bantuan modal tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan nelayan terutama perahu untuk memancing. Akses modal yang ada terkadang pelaksanaannya menyulitkan nelayan sehingga nelayan jarang yang memanfaatkan akses ini. Akses modal umumnya hanya dapat diakses oleh nelayan skala besar. Nelayan skala kecil untuk mengatasi masalah permodalan, mereka melakukan kerjasama dengan nelayan skala besar. Pemerintah harus mengkaji ulang bantuan modal yang agar tepat sasaran.

6.3.1.5. Sumberdaya Infrastruktur

Sumberdaya infrastruktur sarana dan prasarana fisik yang cukup lengkap dan dalam kondisi yang baik merupakan salah satu pendukung peningkatan daya saing komoidtas ikan tunas nasional. Sumberdaya infrastruktur yang mempengaruhi daya saing ikan tuna di pasar internasional meliputi sisterm transportasi yang tersedia, sistem komunikasi, sistem pembayaran, air, dan energi listrik. Air bersih dan listrik umumnya sangat susah didapat di daerah pantai. Keadaan ini menyebabkan rendahnya tingkat sanitasi dan kehigienisan tempat pendaratan ikan dan pengolahan ikan. Kondisi jalan yang dilalui dalam proses pendistribusian ikan tuna dari nelayan ke pengumpul atau eksportir masih buruk terutama untuk wilayah Indonesia bagian Timur. Keadaan ini membuat jarak tempuh semakin lama dan berakibat terhadap kemunduran kesegaran ikan tuna. Kondisi sitem transportasi yang dimiliki seperti bandar udara dan pelabuhan sudah dimiliki. Bandar udara yang dipakai untuk pengiriman ekspor biasanya Bali dan Jakarta, namun untuk maskaspainya berasal dari negara asing, sebab maskapai dalam negeri masih belum mampu memenuhi permintaan jasa penerbangan ekspor bahan makanan segar Fahruddin 2003. Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan Indonesia PIPP 2006 diacu dalam Kusumastanto 2007 mencatat sampai saat ini terdapat 670 unit pelabuhan di seluruh Indonesia, yang terdiri dari lima unit Pelabuhan Perikanan Samudera PPS, dua belas unit Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN, 46 unit Pelabuhan Perikanan Pantai PPP dan 607 unit Pelabuhan Pendaratan Ikan PPI. Unit pelabuhan yang ada hanya sedikit saja yang berstandar internasional seperti PPS Jakarta. Sumberdaya infrastruktur untuk komoditas ikan tuna saat ini dapat dikategorikan masih rendah. Sumberdaya infrastruktur yang ada harus diperbaiki kondisinya, sehingga mampu menunjang peningkatan kualitas dan kuantita ikan tuna nasional.

6.3.2. Kondisi Permintaan