Ekspor Ikan Tuna Indonesia

dan kenaikan yang fluktuatif pada produksi ikan tuna di pengaruhi baik oleh faktor alam maupun perekonomian di Indonesia. Penyebab penurunan produksi karena semakin berkurangnya penggunaan kapal penangkapan yang berukuran 200 GT, padahal jenis kapal ini mampu untuk beroperasi di perairan ZEE Zona Ekonomi Ekslusif. Hal ini menyebabkan potensi ikan tuna di wilayah perairan ZEE belum dimanfaatkan secara optimal. Penyebab berkurangnya penggunaan kapal tersebut terkait dengan peningkatan harga bahan bakar minyak BBM di Indonesia. Tabel 8. Produksi Ikan Tuna Indonesia Tahun 1997-2007 ton Tahun Jenis Total Kenaikan Tuna Cakalang Tongkol 1997 116.214 187.206 212.511 565.931 - 1998 168.122 227.068 236.673 631.863 10,44 1999 136.474 244.847 236.111 617.432 41,4 2000 163.241 236.275 250.522 650.038 5,02 2001 153.110 214.077 233.051 600.238 -8,25 2002 148.439 203.102 266.955 618.496 2,95 2003 151.926 208.626 267.339 627.891 1,50 2004 176.996 233.319 310.393 720.708 12,88 2005 183.144 252.232 309.776 745.152 3,28 2006 159.404 277.388 329.115 765.907 2,71 2007 191.558 301.531 399.347 892.436 14,18 Sumber: DKP 2007

5.2.2. Ekspor Ikan Tuna Indonesia

Ekspor ikan tuna di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok pengusahaan ikan tuna, yaitu pabrik pengelolaan ikan tuna tanpa merubah bentuk yang menghasilkan produk ikan tuna segar dan ikan tuna beku serta kelompok kedua yaitu agroindustri tuna yang mengolah baik merubah struktur dan bentuk dengan bahan baku ikan tuna, yang termasuk kelompok ini adalah industri pengalengan. Ekspor ikan tuna Indonesia baik dalam bentuk segar,beku dan olahan mengalami fluktuatif peningkatan volume ekspor bahkan menunjukkan penurunan volume produksi ekspor. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal : 1 Adanya krisis ekonomi pada tahun 1998-2002 yang berdampak pada naiknya harga BBM, sehingga unit penangkapan kapal berkurang. 2 Adanya berbagai hambatan tarif dan non tarif yang diberlakukan oleh negara- negara tujuan ekspor yang mengakibatkan banyak produk yang ditolak. 3 Belum maksimalnya kinerja ekspor para ekportir ikan tuna di Indonesia. Hal ini terkait dengan keterbatasan modal dan teknologi yang dimiliki. Berikut ini perkembangan ekspor ikan tuna berdasarkan bentuk yang diperdagangkan: 1 Ekspor Ikan Tuna Segar Ikan tuna dalam bentuk segar mengalami penurunan volume ekspor pada tahun 1998 hingga tahun 1999 yaitu sebesar 10,74 persen. Pada tahun 1999 hingga tahun 2001 volume ekpor ikan tuna segar mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar sebelas persen. Pada tahun 2001 hingga tahun 2004 ekspor perikanan Indonesia mengalami penurunan kembali dengan rata-rata penurunan sebesar 2,26 persen.. Namun, pada tahun 2004 hingga tahun 2005 volume ekspor kembali peningkat sebesar 15,8 persen, tetapi pada tahun 2005 hingga tahun 2007 kembali mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 16,74 persen Tabel 9. Tabel 9. Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Segar Tahun 1998-2007 Tahun Nilai Ekspor US Tingkat Pertumbuhan Volume Ekspor Kg Tingkat Pertumbuhan 1998 51.404.759 25.065.157 1999 75.433.445 46,74 22.372.031 -10,74 2000 104.370.266 38,3 23.951.776 7,06 2001 90.643.482 -13,15 27.520.542 14,90 2002 90.506.779 -0,15 27.233.515 -1,04 2003 81.514.715 -9,94 26.660.233 -2,11 2004 104.698.879 28,44 25.690.599 -3,64 2005 93.737.522 -10,47 29.749.778 15,80 2006 87.845.012 -6,29 24.770.938 -16,74 2007 88.277.193 0,49 14.183.402 -42,74 Sumber: UN Comtrade 2008 2 Ekspor Ikan Tuna Beku Tabel 10 Menunjukkan bahwa pada tahun1998 hingga tahun 2001 volume ekspor ikan tuna beku mengalami penurunan rata-rata sebesar 24,11 persen, dan pada tahun 2001 ke tahun 2002 mengalami kenaikan yang cukup besar hingga mencapai 238,08 persen karena pada saat yang bersamaan volume ekspor ikan tuna bentuk segar mengalami penurunan sebesar 1,04 persen karena banyak hasil penangkapan diekspor dalam bentuk beku. Namun, pada tahun 2002 ke tahun 2003 dan tahun 2004 ke tahun 2005 mengalami penurunan kembali masing-masinng sebesar 44,45dan 80,42 persen. Pada tahun 2003 ke tahun 2004 dan tahun 2005 hingga tahun 2007 kembali mengalami peningkatan volume ekspor. Tabel 10. Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Beku Tahun 1998-2007 Tahun Nilai Ekspor US Tingkat Pertumbuhan Volume Ekspor Kg Tingkat Pertumbuhan 1998 22.974.654 23.161.720 1999 19.555.289 -14,88 13.087.928 -43,49 2000 25.510.940 30,46 10.205.547 -22,02 2001 38.070.307 49,23 9.507.431 -6,84 2002 28.716.857 -24,57 32.142.257 238,08 2003 21.528.712 -25,03 17.854.794 -44,45 2004 11.237.366 -47,80 48.622.314 172,32 2005 18.818.588 67,46 9.521.412 -80,42 2006 25.052.082 33,12 11.360.955 19,32 2007 43.645.640 74,22 11.983.588 5,48 Sumber: UN Comtrade 2008 3 Ekspor Ikan Tuna Olahan Tabel 11. Memperlihatkan bahwa ekspor ikan tuna olahan pun mengalami fluktuatif seperti halnya ikan tuna segar dan beku. Pada tahun 1998 hingga tahun 1999 mengalami penurunan sebesar 10,18 persen dan tahun 1999 ke 2000 mengalami peningkatan sebesar 7,79 persen. Kemudian menurun kembali dari tahun 2001 hingga tahun 2004 dengan rata-rata penurunan sebesar 8,55 persen. Tahun 2005 ekspor ikan tuna olahan mengalami peningkatan kembali, lalu turun pada tahun 2006 dan naik kembali pada tahun 2007. Tabel 11. Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Olahan tahun 1998-2007 Tahun Nilai Ekspor US Tingkat Pertumbuhan Volume Ekspor Kg Tingkat Pertumbuhan 1998 104.167.912 52.430.117 1999 82.499.839 -20,80 47.092.012 -10,18 2000 87.832.633 6,46 50.758.758 7,79 2001 84.132.896 -4,21 48.346.836 -4,75 2002 86.048.521 2,28 46.845.915 -3,10 2003 101.241.561 17,66 38.345.650 -18,15 2004 118.449.189 17,00 35.205.624 -8,19 2005 128.635.721 8,60 44.732.106 27,06 2006 129.790.247 0,90 36.264.489 -18,93 2007 151.941.915 17,07 39.940.104 10,14 Sumber: UN Comtrade 2008

5.3. Prosedur Ekspor