negara-negara produsen lainnya di pasar internasional. Selain itu, indeks ini juga dapat mengukur daya saing industri suatu negara, apakah industri tersebut cukup
tangguh di pasar internasional atau tidak dapat diketahui secara kuantitatif dengan menggunakan indeks ini.
Smyth diacu dalam Meryana 2007 berdasarkan rumus yang ditemukan oleh Balllas, untuk mengukur keunggulan komparatif komoditas suatu negara
dengan menggunakan indeks RCA adalah: Keterangan :
Xij = Ekspor sektor i negara j
j
Xij
= Total ekspor i dari negara j
i
Xij = Total ekspor dunia dari sektor i
i j
Xij
= Total ekspor dunia
Keterangan : X
ij
= Ekspor 82efens I negara j
j j
Xi
= Total ekspor I dari negara j …………… 4
i j
Xi = Total ekspor dunia dari 82efens i
i j
j
Xi
= Total ekspor dunia Jika nilai indeks RCA suatu negara lebih besar dari 1, maka negara tersebut
memiliki keunggulan komparatif dalam komoditas yang terkait dan berdaya saing kuat. Sebaliknya, jika nilai indeks RCA kurang dari 1 berarti tidak memiliki
keunggulan komparatif terhadap produk tersebut dan komoditas tersebut memiliki daya saing lemah. Hal ini menunjukkan, bahwa semakin tinggi nilai RCA maka
semakin kuat daya saingnya.
4.4.4. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu
j i
j j
ij i
j j
ij j
j ij
i j
ij i
Xi Xi
X Xi
X Xi
X Xi
X RCA
posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih
dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya. Kamus Bahasa Indonesia menyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi
dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas, kami
berpendapat bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi, dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing
dengan organisasi lainnya guna mendapatkan sesuatu.
23
4.4.5. Analisis Berlian Porter
Alat analisis Berlian Porter digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari setiap atribut yang ada, seperti kondisi permintaan domestik, kondisi faktor
sumberdaya, industri pendukung dan terkait, serta struktur, persaingan, dan strategi industri ikan tuna nasional. Selain hal tersebut, tedapat juga dua atribut
tambahan yaitu peran pemerintah dan peran dari kesempatan yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan industri ikan tuna nasional. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam menganalisi industri ikan tuna national adalah sebagai berikut:
1 Menentukan siapa saja yang ada di dalam industri. Hal ini dilakukan dengan
membuat daftar yang memuat para peserta industri secara langsung. 2
Menelaah industri. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya hasil telaah industri yang realtif cukup lengkap atau sejumlah artikel yang cakupannya
luas. 3
Laporan tahunan. Laporan tahunan dapat berupa data-data perdagangan yang bersifat nasional maupun internasional dengan rentang waktu tertentu.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menentukan apa yang ingin diketahui dari industri dan bagaimana cara mengembangkan data di setiap bidang
secara berurutan. Hal ini perlu diperhatikan sebagai pedoman dalam menganalisis suatu industri yang terlalu luas jika tidak dibatasi Maulana diacu dalam Meryana,
2007.
4.4.6. Analisis SWOT