Identifikasi Berdasarkan Skor Hasil Penelitian

Pada indikator soal nomor satu, siswa menjawab dengan kategori false positive terbesar pada pilihan B-B-A 46,75. Siswa yang mengalami miskonsepsi false positive menganggap bahwa, “bercak kuning pada tanaman tembakau terjadi karena virus TMV sebagai jawaban benar yang diberikan pada tingkat pertama dengan alasan yang tidak seusai pada tingkat kedua tanaman tembakau sudah ditemukan sejak tahun 1883 serta meyakini jawaban yang diberikan. Kesalahan atau miskonsepsi false positive yang terjadi pada siswa dikarenakan siswa salah dalam memberikan alasan menjawab tingkat pertama, sehingga miskonsepsi disebabkan oleh penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah, akibatnya siswa salah dalam menarik kesimpulan dan mengeneralisasikan pengetahuannya. 2

2. Menggambarkan struktur virus

Dua indikator soal yang digunakan mengetahui pemahaman siswa mengenai gambar struktur tubuh virus. Hasil pegamatan pada Tabel 4.1 mengungkapkan terjadinya miskonsepsi pada indikator ini, dibuktikan dengan persentase yang diperoleh. Indikator pertama, siswa dapat memperkirakan cara mengetahui ukuran dan struktur tubuh virus. Persentase siswa menjawab benar pada indikator ini tidak jauh berbeda pada tingkat pertama dan kedua sebesar 31 dan 32 dengan tingkat keyakinan sebesar 90. Jika dilihat pada Tabel 4.3 false negative lebih besar dibandingkan false positive dan tidak paham konsep, hal ini membuktikan masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi karena kurang paham mengenai indikator ukuran dan struktur tubuh virus. Miskonsepsi pada indikator ini ditemukan sejak awal pada tahap penyusuan soal Three-Tier Test, tahap pertama adalah wawancara Lampiran 5 dan Tabel 3.7 siswa menga nggap “virus dapat dilihat menggunakan pengamatan secara 2 Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan konsep dalam Pendidikan fisika. Jakarta: PT Grasindo, 2005, h. 38.