Kerangka Pikir KAJIAN TEORITIK
Gambar 3.1 Alur penelitian Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan utama yaitu tahap persiapan
yang terdiri dari dua tahapan, tahap pembuatan instrumen yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan instrumen, tahap pelaksanaan
penelitian dan tahap pengolahan dan analisis data. a
Tahap persiapan Pertama, dilakukan observasi mengenai masalah yang sering timbul pada
konsep tertentu di sekolah. Observasi dilakukan dengan wawancara dan survei. Pelaksanaan wawancara dengan guru bidang studi Biologi mengenai konsep yang
dianggap sulit. Hasil wawancara dari guru Biologi ibu Sartiwi guru di SMAN 66
Merumuskan Masalah Mengidentifikasi Masalah
Melakukan Open-ended question Pilihan Ganda Terbuka Membuat Instrumen Three-tier test
Melakukan Penelitian dan Mengumpulkan Data Dengan Menggunakan Three-Tier Test
Mengolah Dan Menganalisis Data
Menarik Kesimpulan Menyusun Laporan Penelitian
Melakukan Wawancara Klinikal Kepada Beberapa Siswa SMA kelas X MIA Tahap
Persiapan
Tahap Pembuatan
Instrumen
Tahap Pelaksanaan
Penelitian
Tahap Pengolahan
dan analisis data
Survei Melalui Angket dan Wawancara Guru Biologi
dan ibu Nurwenda guru di SMAN 74 didapatkan bahwa konsep virus dianggap sulit oleh siswa, pada indikator ciri-ciri virus khususnya mengenai
pengelompokkan dan reproduksi virus.
3
Kesulitan siswa terlihat dari rendahnya nilai ulangan harian pada konsep virus di salah satu sekolah berkisar 64,74 dengan
KKM 75. Survei dilakukan oleh 66 siswasiswi di kelas XI SMA IPA yang sudah
mendapatkan pelajaran Biologi di kelas X pada dua sekolah SMAN 66 dan SMAN 74 Jakarta. Hasil survei menunjukkan Virus menempati posisi pertama
dibandingkan konsep lain yang terdapat pada kelas X semester Ganjil, penjabarannya adalah sebagai berikut: 31,80 Protista, 57,58 Virus, 4,5
Keanekaragaman Hayati, 4,5 Ruang Lingkup Biologi dan 1,5 menganggap tidak ada yang sulit dari pelajaran Biologi.
4
Alasan terbanyak siswa memilih konsep Virus adalah terlalu banyak hafalan, klasifikasi ilmiah dan cara reproduksi
yang berbeda dengan makhluk lain. Setelah diperoleh hasil wawancara dan survei dilakukanlah penelusuran
literasi mengenai tes diagnostik untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Setelah menemukan beberapa sumber mengenai tes diagnostik, digunakan Three-
Tier Test yang digunakan oleh Haki Pesman dan Ali Erylmaz. Pada tahap ini peneliti membuat indikator pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 dengan
pertimbangan dan persetujuan dosen. b
Tahap pembuatan instrumen 1
Tahap pembuatan soal tingkat pertama Wawancara Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara klinikal atau wawancara
klinis, wawancara klinis dilakukan dengan memilih konsep yang dianggap sulit oleh siswa. Keunggulan wawancara klinikal adalah dapat diperoleh latar belakang
timbulnya miskonsepsi dan dimana siswa mendapatkan miskonsepsi tersebut.
5
Membuat pertanyaan dengan pertimbangan dan persetujuan dosen.
6
Pertanyaan
3
Lampiran 3, h. 95.
4
Hasil survei.
5
Suwarto. 2013. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka belajar, h. 82.
6
Lampiran 4, h. 99.
yang digunakan dan telah disetujui sebanyak 18 pertanyaan yang mencakup seluruh indikator, pertanyaan diberikan kepada 15 siswa. Siswa tersebut dipilih
berdasarkan kemampuan yang dilihat dari nilai ulangan sebelumnya dan diperoleh siswa kelompok atas, tengah, dan bawah. Kelimabelas siswa tersebut dipilih dan
dijadikan sebagai sampel dalam tahap wawancara mengenai konsep Virus. Wawancara dilakukan di kelas X MIA 2 di SMAN 66 Jakarta, kelas MIA adalah
kelas dengan siswa peminatan IPA. Hasil wawancara dianalisis untuk dijadikan pilihan jawaban pada pertanyaan tingkat pertama berupa pada soal Three-Tier
Test. Hasil analisis selanjutnya dipertimbangkan dan disetujui oleh dosen. 2
Tahap pembuatan soal tingkat kedua open-ended question Pilihan ganda yang sudah dibuat dan divalidasi dari hasil wawancara,
diujikan kepada siswa. Pada soal pilihan ganda ini, siswa diminta memilih jawaban dan menuliskan alasan alasan bebas untuk setiap jawaban mereka. Soal
yang digunakan sebanyak 43 soal yang mencangkup semua indikator. Tes ini adalah tes pilihan ganda beralasan bebas. Sampel yang digunakan
dalam tahap ini adalah kelas X MIA 1 di SMAN 66 Jakarta, sebanyak 35 siswasiswi. Alasan bebas pada jawaban siswa selanjutnya dianalisa dan dijadikan
sebagai pilihan jawaban pada pertanyaan tingkat kedua tier kedua. Setelah tingkat satu pilihan ganda dan tingkat dua alasan memilih tingkat satu selesai
dibuat ditambahan satu alasan kosong pada pilihan jawaban pada tingkat dua dengan persetujuan dan pertimbangan dosen.
3 Tahap pembuatan soal tingkat ketiga tes diagnostik Three-Tier Test
Pembuatan Tier ketiga dilakukan dengan memberikan tingkat keyakinan confident level terhadap soal tingkat pertama dan soal tingkat kedua. Diberikan
dua tingkat keyakinan yaitu yakin dan tidak yakin pada setiap soal yang telah dibuat. Soal yang diujikan sebanyak 43 pada kelas X MIA 3 di SMAN 66 Jakarta
sebanyak 32 siswasiswai. Hasil tes dikalkulasi untuk mendapatkan data statistik. c
Tahap pelaksanaan penelitian Setelah Three-Tier Test diujikan di sekolah selanjutnya, di analisis validitas,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. Diperoleh 15 soal valid dan reliabel yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi. Identifikasi pada