Hubungan Jenis Kegiatan Utama dengan Penerimaan Komunikasi Pemasaran

pemasaran yang rendah dan sisanya sebanyak satu orang yang bertempat tinggal di luar Kota Bogor memiliki keterdedahan yang tinggi akan komunikasi pemasaran. Apabila data yang ada dilihat dalam bentuk persentase maka akan terlihat kecenderungan pada data tersebut. Sebanyak 38,8 persen responden yang berlokasi tempat tinggal di sekitar kampus IPB memiliki keterdedahan terhadap komunikasi pemasaran yang tinggi. Sebanyak 23,1 persen responden yang memiliki tempat tinggal di Kota Bogor memiliki keterdedahan akan komunikasi pemasaran yang tinggi, dan sebanyak 20 persen responden yang memiliki lokasi tempat tinggal di luar Kota Bogor memiliki tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran yang tinggi juga. Apabila melihat persentase dari data yang ada ini, dapat terlihat kecenderungan bahwa semakin dekat responden dengan lokasi UMKM maka tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasarannya akan semakin tinggi pula, sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi geografis memiliki hubungan dengan tingkat keterdedahan responden akan komunikasi pemasaran.

5.2.5 Hubungan Jenis Kegiatan Utama dengan Penerimaan Komunikasi Pemasaran

Berdasarkan jenis kegiatan utama yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu mahasiswa, pegawai negeri dan pegawai BUMN swasta, masih belum terlihat adanya hubungan yang signifikan antara jenis kegiatan utama dengan keterdedahan akan komunikasi pemasaran. sebanyak 41 responden yang kegiatan utamanya sebagai mahasiswa memiliki keterdedahan akan komunikasi pemasaran yang rendah, dan 20 orang memiliki keterdedahan akan komunikasi pemasaran yang tinggi. Data hubungan jenis pekerjaan responden dengan penerimaan bauran pemasaran secara ringkas disajikan pada Tabel 9. Sebanyak lima orang yang kegiatan utamanya sebagai pegawai negeri memiliki tingkat keterdedahan yang rendah akan komunikasi pemasaran, dan tidak ada yang memiliki tingkat keterdedahan yang tinggi akan komunikasi pemasaran. Sebanyak delapan orang responden yang kegiatan utamanya pegawai BUMNswasta memiliki tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran yang rendah, dan sisanya sebanyak enam orang memiliki tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran yang tinggi. Tabel 9. Jumlah Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Komunikasi Pemasaran dan Jenis Pekerjaan di Restoran Bumbu Wangi Tahun 2011 Jenis Pekerjaan Tingkat Keterdedahan Terhadap Komunikasi Pemasaran Total Rendah Tinggi Mahasiswa 41 67,2 20 32,8 61 Pegawai Negeri 5 100 5 Pegawai BUMNSwasta 8 57,1 6 42,9 14 Total 54 26 80 Ket : p-value Chi-Square = 0,213 Berdasarkan pada data yang yang ada pada tabulasi silang terlihat pada setiap jenis kegiatan utama selalu didominasi oleh responden yang tingkat keterdedahannya akan komunikasi pemasaran tergolong rendah. Tidak ada perbedaan tingkat keterdedahan akan bauran komunikasi pemasaran yang terlihat pada ketiga jenis kegiatan utama. Hal ini menunjukkan bahwa belum adanya hubungan yang signifikan antara jenis kegiatan utama dengan tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran. Hal ini diperkuat dengan hasil pengolahan data dengan menggunakan Rank-Spearman yang mendapatkan p- value 0,213 yang berarti terima Ho. Maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara jenis kegiatan utama dengan tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran, yang artinya jenis kegiatan utama yang berbeda tidak mempengaruhi tingkat keterdedahan seseorang akan komunikasi pemasaran. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara jenis kegiatan utama dengan tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran antara lain disebabkan karena memang Restoran Bumbu Wangi melakukan strategi komunikasi pemasaran mereka pada semua kalangan termasuk pegawai kantoran. Data ini didapat melalui wancara mendalam dengan pemilik Restoran Bumbu Wangi. Akan tetapi disamping itu juga masih ada bias dalam perbandingan hubungan antara jenis pekerjaan dengan keterdedahan akan komunikasi pemasaran ini. Bias ini disebabkan karena lokasi Restoran Bumbu Wangi berada lebih dekat dengan kampus IPB sehingga lebih dari lima pulih persen respondennya adalah mahasiswa. Hal ini menjadi tidak relevan karena jumlah responden yang kegiatan utamanya selain mahasiswa menjadi sangat sedikit. Data yang didapat dalam melihat hubungan antara jenis kegiatan utama dengan keterdedahan akan komunikasi pemasaran memiliki kemungkinan lebih relevan jika jenis kegiatan utama respondennya juga lebih seimbang.

5.3 Ragam Strategi Bauran Pemasaran