persen dari keseluruhan responden. Akan tetapi perbandingan jumlah responden yang tingkat keterdedahan bauran pemasarannya rendah dan tinggi relatif sama
pada setiap pembagian lokasi geografis tempat tinggal. Responden pada ketiga lokasi geografis tempat tinggal yang keterdedahannya akan bauran pemasaran
tinggi selalu lebih banyak dari pada yang rendah, namun jumlah nya hanya terpaut satu atau dua responden pada ketiga lokasi geografis tersebut.
Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat keterdedahan bauran pemasaran pada setia lokasi geografis. Hal ini
diperkuat dengan hasil pengolahan data dengan menggunakan Chi-Square yang mendapatkan p-value 0,916 yang berarti terima Ho. Maka dapat disimpulkan tidak
ada hubungan antara lokasi geografis tempat tinggal dengan tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran, yang artinya lokasi geografis tempat tinggal yang berbeda
tidak mempengaruhi tingkat keterdedahan seseorang akan bauran pemasaran. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara lokasi geografis tempat
tinggal dengan tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran disebabkan karena ternyata berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan, hampir sebagian
besar responden mengatakan saat mengetahui tentang Restoran Bumbu Wangi mereka tertarik mengetahui secara langsung dan bagi mereka jarak bukan
merupakan sebuah hambatan. Alasan ini dikarenakan juga produk yang yang ditawarkan berupa makanan dan kenyamanan yang bagi mereka merupakan suatu
kebutuhan.
5.4.5 Hubungan Jenis Kegiatan Utama dengan Penerimaan Bauran Pemasaran
Berdasarkan jenis kegiatan utama yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu mahasiswa, pegawai negeri dan pegawai BUMN atau swasta, masih belum terlihat
adanya hubungan yang signifikan antara jenis kegiatan utama dengan keterdedahan akan bauran pemasaran. sebanyak 29 responden yang kegiatan
utamanya sebagai mahasiswa memiliki keterdedahan akan bauran pemasaran yang rendah, dan sebanyak 32 orang memiliki keterdedahan akan bauran pemasaran
yang tinggi. Sebanyak empat orang yang kegiatan utamanya sebagai pegawai negeri memiliki tingkat keterdedahan yang rendah akan bauran pemasaran,
kemudian sebanyak satu orang memiliki tingkat keterdedahan yang tinggi akan bauran pemasaran. Sebanyak lima orang responden yang kegiatan utamanya
pegawai BUMNswasta memiliki tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran yang rendah, dan sisanya sebanyak 9 orang memiliki tingkat keterdedahan akan
bauran pemasaran yang tinggi. Data hubungan jenis pekerjaan responden dengan penerimaan bauran pemasaran secara ringkas disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Jumlah Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Bauran Pemasaran
dan Jenis Pekerjaan di Restoran Bumbu Wangi Tahun 2011
Jenis Pekerjaan Tingkat Keterdedahan Terhadap
Bauran Pemasaran Total
Rendah Tinggi
Mahasiswa 29
47,5 32
52,5 61
Pegawai Negeri 4
80 1
20 5
Pegawai BUMNSwasta 5
35,7 9
64,3 14
Total 38
42 80
Ket : p-value Chi-Square = 0,235
Berdasarkan pada data yang yang ada pada tabulasi silang terlihat responden yang kegiatan utamanya sebagai pegawai negeri lebih didominasi oleh
responden yang tingkat keterdedahannya akan bauran pemasarannya rendah daripada yang tinggi, namun perbedaan keduanya belum signifikan dikarenakan
memang jumlah responden yang kegiatan utamanya sebagai pegawai negeri sangat sedikit. Lebih dari lima puluh persen responden yaitu sebanyak enam puluh
satu orang memiliki kegiatan utama sebagai mahasiswa. Hal ini sangat erat kaitannya dengan lokasi Restoran Bumbu Wangi yang terletak di lingkar kampus
IPB. Jika melihat kepada hasil tabulasi silang, dapat disimpulkan belum adanya hubungan yang signifikan antara jenis kegiatan utama responden dengan
keterdedahan akan bauran pemasaran. Hal ini diperkuat dengan hasil pengolahan data dengan menggunakan Chi-Square yang mendapatkan p-value 0,235 yang
berarti terima Ho. Maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara jenis kegiatan utama dengan tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran, yang artinya
jenis kegiatan utama yang berbeda tidak mempengaruhi tingkat keterdedahan seseorang akan bauran pemasaran.
Tidak adanya hubungan yang signifikan antara jenis kegiatan utama dengan tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran antara lain disebabkan
karena memang Restoran Bumbu Wangi melakukan strategi pemasaran mereka pada semua kalangan termasuk pegawai kantoran. Data ini didapat melalui
wancara mendalam dengan pemilik Restoran Bumbu Wangi. Akan tetapi disamping itu juga masih ada bias dalam perbandingan hubungan antara jenis
pekerjaan dengan keterdedahan akan bauran pemasaran ini. Bias ini disebabkan karena lokasi Restoran Bumbu Wangi berada lebih dekat dengan kampus IPB
sehingga lebih dari lima pulih persen respondennya adalah mahasiswa. Hal ini menjadi tidak relevan karena jumlah responden yang kegiatan utamanya selain
mahasiswa menjadi sangat sedikit. Data yang didapat dalam melihat hubungan antara jenis kegiatan utama dengan keterdedahan akan bauran pemasaran
memiliki kemungkinan lebih relevan jika jenis kegiatan utama respondennya juga lebih seimbang.
BAB VI LOYALITAS KONSUMEN USAHA MIKRO KECIL
DAN MENENGAH 6.1 Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen sangat erat kaitannya dengan pengembangan usaha UMKM. Signifikansi loyalitas konsumen terkait dengan kelangsungan UMKM
terhadap kuatnya pertumbuhan UMKM di masa yang akan datang. UMKM dapat mempertahankan tingkat laba yang stabil dengan menerapkan strategi defensif
seperti usaha mempertahankan konsumen dibandingkan dengan usaha agresif seperti mencari pelanggan baru. Loyalitas konsumen merupakan kombinasi antara
kemungkinan pelanggan untuk membeli ulang dari pemasok yang sama di kemudian hari dan kemungkinan untuk membeli barang atau jasa perusahaan pada
berbagai tingkat harga Tim Marknesis 2009. Pada data yang ada di lapangan, loyalitas konsumen dibagi menjadi tiga
tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah disini maksudnya adalah konsumen yang tingkat loyalitasnya terhadap Restoran Bumbu Wangi
masih tergolong rendah. Mereka biasanya tidak melakukan pembelian pada Restoran Bumbu Wangi secara konsisten. Kategori sedang artinya konsumen yang
melakukan yang sudah melakukan pembelian pada Restoran Bumbu Wangi secara berulang-ulang, dan biasanya mereka sudah mulai merekomendasikan Restoran
Bumbu Wangi terhadap rekan-rekan mereka namun masih terbuka dengan usaha lain yang sejenis dengan Restoran Bumbu Wangi. Kategori tinggi artinya
konsumen tersebut sudah melakukan pembelian yang berulang-ulang pada Restoran Bumbu Wangi dan meraka pun sudah merekomendasikan Restoran
Bumbu Wangi pada rekan-rekan mereka, selain itu konsumen yang tingkat loyalitasnya tergolong tinggi biasanya sudah lebih memilih Restoran Bumbu
Wangi jika dibandingkan dengan usaha sejenis lainnya walaupun usaha lain tersebut memiliki beberapa kelebihan.
Data yang ada menyatakan sebagian besar responden memiliki tingkat loyalitas konsumen yang sedang. Responden yang memiliki tingkat loyalitas
konsumen sedang berjumlah sebanyak tujuh puluh dua responden dari total delapan puluh orang responden. Jumlah ini tentu sangat mendominasi karena