Peran Komunikasi Pemasaran dalam Pengembangan UMKM

2.1.4 Peran Komunikasi Pemasaran dalam Pengembangan UMKM

Perilaku individu untuk melakukan aktivitas komunikasi timbul berdasarkan dorongan yang ada dalam diri individu tersebut untuk melakukan suatu gerakan atau tindakan yang sesuai dengan keinginannya. Menurut Brynes yang dikutip Riyanto 1988 berbagai aspek yang perlu diketahui oleh para individu dalam berkomunikasi pada khalayak atau massa tertentu adalah perlu mengetahui: 1 subject matter, 2 tujuan, dan 3 hubungan-hubungan yang tercipta. Dengan diketahuinya aspek-spek tersebut, Pambudy 1999 menyebutkan bahwa individu akan mengetahui teknik-teknik komunikasi yang akan digunakan sehingga terjadi pemecahan masalah. Selain itu, jika komunikasi interpersonal belum cukup, maka individu dapat memperoleh informasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi dari media massa, baik cetak maupun elektronik, dan juga dapat menggunakan media komunikasi tersebut dalam pengembangan UMKM. Kawasan kognitif atau pengetahuan untuk proses komunikasi agar berjalan baik dibutuhkan antara lain, memiliki pengetahuan yang cukup tentang individu lain, khalayak, sumber informasi, saluran, dan pesan yang akan dikomunikasikan Riyanto, 1988. Dalam Usaha mikro, Kecil, dan Menengah UMKM peran komunikasi juga sangat penting terutama dalam proses pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh suatu UMKM. Komunikasi pemasaran merupakan salah satu bidang keilmuan yang bisa digunakan sebagai aspek penunjang dalam pemasaran UMKM. Pada komunikasi pemasaran dikenal dengan adanya konsep bauran promosi yang merupakan alat pemasaran untuk mengkomunikasikan keberadaan produk yang dapat diberikan kepada konsumen. Menurut Khalidah 2009, pengukuran efektivitas bauran komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dari manajemen pemasaran untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai atau belum, sehingga bauran promosi dapat dikatakan efektif jika konsumen terdedah isi promosi tersebut serta tertarik untuk melakukan pembelian. Khalidah 2009 menyebutkan pada penelitian rumah makan Wong Solo bahwa bauran komunikasi yang lebih efektif dan dipahami oleh responden adalah iklan, bingkisan dan diskon. Usaha mikro kecil dan menengah sendiri memiliki beberapa permasalahan dalam kegiatan pemasaran seperti lemahnya jaringan usaha, terbatasnya akses pasar dan rendahnya loyalitas konsumen. Pada kondisi permasalahan yang dialami oleh UMKM, komunikasi pemasaran menawarkan konsep-konsep seperti bauran promosi dan strategi komunikasi pemasaran yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pemasaran yang ada pada UMKM. Menurut Syarif 2008, berdasarkan penelitian yang dilakukan, salah satu permasalahan besar yang dimiliki UMKM adalah ketidakmampuan mengakses pasar. Solusi penting yang perlu dilakukan oleh UMKM adalah mengenalkan produk-produk UMKM tersebut melalui kegiatan promosi, yang dapat dilakukan dalam berbagai bentuk antara lain pameran, temu bisnis, misi dagang, business centre, iklan, dan trading house. Menurut Syarif 2008, secara konseptual diketahui bahwa empat unsur yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam berkompetisi adalah a produk, b harga, c tempat atau lokasi dan, d promosi. Menurut Lestari 2010, salah satu contoh kegiatan promosi adalah pemasangan banner didepan outlet atau rumah produksi, membuat iklan di majalah dan memperbanyak leaflet atau brosur-brosur yang menarik. Bauran promosi ini dilihatnya digunakan pada proses kegiatan pemasaran UKM Galis Design. Galis design dalam menerapkan strategi pemasarannya tidak hanya melibatkan pihak internal saja, namun juga pihak eksternal seperti agen atau penyalur, konsumen dan pesaing. Strategi pemasaran yang ditetapkan oleh galis design seperti, 1. Memantapkan posisi dalam persaingan, merancang perusahaan sedemikian rupa agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, 2. Memperluas dan memperkuat kemitraan dengan agen, akan membantu tercapainya tujuan perusahaan karena agen dapat berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari sebuah perusahaan, 3. Mengintensifkan dan mengefektifkan promosi, karena promosi merupakan salah satu alternatif dalam strategi pemasaran yang sangat menunjang yang bertujuan untuk mengenalkan suatu produk terhadap khalayak agar produknya diketahui dan konsumen terbujuk, 4. Meningkatkan penjualan langsung pada konsumen akhir dan pada agen. Pada kasus penelitian UMKM di Propinsi Sumatera Utara juga ditemukan permasalahan serupa yang dialami oleh UMKM yaitu terbatasnya pasar yang dapat ditembus. Kondisi ini terlihat dari ruang pasar yang dimasuki oleh produk- produk UMKM pada umumnya adalah pasar lokal dan sangat sedikit yang mampu menembus pasar global. Metoda yang paling banyak digunakan dalam mengatasi masalah ini adalah membuat iklan pada media massa dan brosur-brosur yang disebarkan langsung kepada konsumen. Pada kasus lain, UMKM kambing Desa Cikarawang Santoso, 2008 sudah menerapkan konsep personal selling dalam kegiatan pemasaran mereka. Pemasaran yang digunakan pada UKM ini ternyata sudah cukup efektif karena mampu memunculkan loyalitas konsumen mereka melalui hubungan baik yang selalu dijaga dengan pelanggan. Moko 2009 menyebutkan bahwa dalam pengembangan pemasaran UMKM, aspek pemasaran bukan satu-satunya aspek yang perlu diperhatikan. Menurut hasil penelitian UKM pedagang makanan dam minuman di Kota Malang, aspek keuangan, operasional dan sumberdaya manusia menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap daya saing usaha UKM pedagang makanan dan minuman di Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa aspek-aspek yang ada tidak dapat dilaksanakan secara parsial namun harus secara keseluruhan.

2.1.5 Karakteristik Konsumen