Hubungan Usia dengan Penerimaan Komunikasi Pemasaran

5.2 Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Responden Terhadap Komunikasi Pemasaran

5.2.1 Hubungan Usia dengan Penerimaan Komunikasi Pemasaran

Terdapat lima variabel karakteristik responden yang diuji hubungannya dengan variabel komunikasi pemasaran. Kelima variabel tersebut mencakup variabel, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, lokasi geografis dimana responden bertempat tinggal dan jenis kegiatan utama responden. Hubungan karakteristik responden dengan komunikasi pemasaran diuji dengan menggunakan uji Crosstab Chi-Square. Uji ini juga digunakan untuk menganalisis apakah tingkatan usia yang berbeda juga berpengaruh pada respon mereka terhadap komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Restoran Bumbu Wangi. Adapun data hubungan tingkatan usia dengan komunikasi pemasaran secara ringkas disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Komunikasi Pemasaran dan Usia di Restoran Bumbu Wangi Tahun 2011 Usia Tingkat Keterdedahan Terhadap Komunikasi Pemasaran Total Rendah Tinggi Remaja 13 – 18 tahun 3 60 2 40 5 Dewasa Awal 19 – 24 tahun 42 66,7 21 33,3 63 Dewasa Lanjut 25 – 35 tahun 4 66,7 2 33,3 6 Paruh Baya 36 – 50 tahun 5 83,3 1 16,7 6 Total 54 26 80 Ket : p-value Chi-Square = 0,841 Tiga orang responden dengan kategori remaja memiliki keterdedahan yang rendah akan komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Restoran Bumbu Wangi, dan dua orang memiliki keterdedahan yang tinggi. Pada usia dewasa awal sebanyak empat puluh dua orang memiliki keterdedahan yang rendah, dan dua puluh satu orang memiliki tingkat keterdedahan yang tinggi akan komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Restoran Bumbu Wangi. Pada usia dewasa lanjut sebanyak empat orang memiliki keterdedahan yang rendah, dan dua orang memiliki tingkat keterdedahan yang tinggi akan komunikasi pemasaran. Pada usia paruh baya terdapat lima orang yang memiliki tingkat keterdedahan yang rendah akan komunikasi pemasaran dan satu orang yang memiliki tingkat keterdedahan yang tinggi akan komunikasi pemasaran. Hasil dari data yang dilihat dari tabulasi silang sudah memperlihatkan tidak adanya hubungan dan perbedaan yang signifikan antara usia dengan keterdedahan responden akan komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Restoran Bumbu Wangi. Hal ini diperkuat dengan hasil pengolahan data dimana didapatkan p-value 0,841 0,05 maka terima Ho dan dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran, yang artinya usia yang berbeda tidak mempengaruhi tingkat keterdedahan akan komunikasi pemasaran yang berbeda pula. Hubungan yang tidak signifikan antara usia dengan tingkat keterdedahan komunikasi pemasaran ini disebabkan oleh karena pesan yang diangkat dan disampaikan oleh Restoran Bumbu Wangi dapat diterima dengan baik oleh semua kelompok usia. Pada sisi responden, hal ini membuktikan bahwa pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan konsumsi semua kelompok usia, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kebutuhan konsumsi produk UMKM seperti Restoran Bumbu Wangi pada seseorang jika dilihat dari sisi kelompok usianya. Apabila dilihat data responden pengunjung usia dewasa awal mendominasi sebanyak 63 responden dari total 80 responden. Hal ini disebabkan karena lokasi Restoran Bumbu Wangi terletak berdekatan dengan kampus Institut Pertanian Bogor. Sehingga lebih dari 50 persen konsumen adalah mahasiswa yang termasuk usia dewasa awal. Walaupun lebih dari 50 persen responden termasuk pada usia dewasa awal, tetap saja 42 dua responden keterdedahannya akan komunikasi pemasaran rendah dan 21 responden tergolong tinggi. Hal ini ikut membuktikan perbedaan usia tidak mempengaruhi keterdedahan akan komunikasi pemasaran.

5.2.2 Hubungan Pendidikan dengan Penerimaan Komunikasi Pemasaran