pandang  konsumen.  Berdasarkan  hasil  persepsi  konsumen  terhadap  atribut pemasaran  RM  Ayam  Bakar  Sogo  Sari  Rasa  adalah  kegiatan  promosi  yang
efektif,  variasi  menu,  kebersihan  rumah  makan,  keramahan  dan  kesopanan pramusaji,  dekorasi  ruangan,  dan  penyediaan  sarana  bukti  fisik  seperti,  tempat
makan dalam bentuk lesehan dan musik.
2.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka  berpikir  ini  menjelaskan  korelasi  antara  variabel penilitian. Pada kerangka berpikir ini terdiri dari beberapa variabel, yaitu variabel
karakteristik  konsumen,  variabel  komunikasi  pemasaran  dan  variabel  loyalitas konsumen. Pada kerangka pemikiran dapat dilihat apakah karakteristik konsumen
dan komunikasi pemasaran berhubungan dengan loyalitas konsumen UMKM. Pada setiap variabel terdapat indikator pengkuran dari variabel itu sendiri.
Indikator  karakteristik  konsumen  yang  dilihat  pada  penelitian  ini  adalah  umur, pendidikan,  pekerjaan,  pendapatan,  dan  lokasi  geografis.  Pada  variabel
komunikasi  pemasaran  indikatornya  adalah  ragam  bauran  promosi  dan  frekuensi pelaksanaan komunikasi pemasaran  yang diterima oleh konsumen. Pada  variabel
loyalitas  konsumen  indikatornya  adalah  rekomendasi  konsumen  terhadap  orang lain,  frekuensi  kunjungan  konsumen  terhadap  restoran,  sikap  konsumen  jika  ada
perubahan  harga  seperti  kenaikan  harga  dan  pemindahan  pembelian  atau  sikap konsumen jika ada tawaran dari produsen lain.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Keterangan :
: Berhubungan
2.3 Hipotesis
Berdasarkan  kerangka  pemikiran  diatas,  maka  hipotesis  penelitian  adalah sebagai berikut :
1. Terdapat  hubungan  antara  karakteristik  konsumen  dengan  ragam  bauran
pemasaran. 2.
Terdapat  hubungan  antara  ragam  bauran  pemasaran  dengan  loyalitas konsumen.
Promosi :
   Ragam Bauran
Komunikasi Pemasaran
  Frekuensi
Karakteristik Individu :
  Umur   Pendidikan
  Pekerjaan   Pendapatan
  Lokasi
geografis Loyalitas
Konsumen UMKM:
  Rekomendasi
  Frekuensi
kunjungan
  Perubahan
harga
  Pemindahan
pembelian Product :
  Ragam dan variasi produk
  Kualitas produk
Place :
  Lokasi perusahaan
  Kenyamanan restoran.
Price:
  Kesesuaian Harga
  Diskon
3. Terdapat  hubungan  antara  ragam  bauran  komunikasi  pemasaran  dengan
loyalitas konsumen.
2.4 Definisi Operasional
No.  Variabel Data Definisi Operasional  Pengukuran
1. UmurUsia
Masa hidup seseorang dari lahir
sampai dengan penelitian ini
berlangsung. Usia  diukur  dalam  jumlah
tahun  berdasarkan  sebaran yang  didapat  dari  rata-rata
data
lapang dan
dikategorikan menjadi: a.
Remaja 13-18 Tahun b.
Dewasa  awal  19-24 Tahun
c. Dewasa  lanjut  25-35
Tahun d.
Separuh  baya  36-50 tahun
e. Tua diatas 51 Tahun
2 Pendidikan
Jenjang sekolah formal terakhir yang
pernah dilaksanakan oleh responden.
Pendidikan  diukur  dengan tingkat  bersekolah,  Sekolah
Dasar SD
Sekolah Menengah  Pertama  SMP,
Sekolah Menengah
Atas SMA,  Sekolah  Menengah
Kejuruan  SMK,  Program D.ID.II,
Program D.III,
Program  D.IVS1,  Program Pasca
Sarjana S2
dan Program
Doktor S3.
Pernyataan responden
tentang  pendidikan  diukur dengan  skala  ordinal  dengan
penilaian  skor  yang  didapat dari
rata-rata skor
data lapang.
3. Pekerjaan
Kegiatan atau kesibukan utama
yang sedang dijalani responden dalam
kehidupannya saat penelitian ini
berlangsung. Pernyataan
responden tentang kesibukan utama saat
penelitian berlangsung.
Pernyataan responden
tentang pekerjaan
diukur dengan skala nominal.
4. Pendapatan
jumlah pemasukan atau pendapatan
dalam jumlah rupiah yang diperoleh
Pendapatan  diukur  dengan skala  ordinal  berdasarkan
sebaran  yang  didapat  dari rata-rata  skor  data  lapang
responden dalam sebulan.
yang nantinya
akan dikategorikan  menjadi  tiga
yatiu : a.
Tinggi b.
Sedang c.
Rendah 5.
Lokasi geografis Jarak antara tempat
tinggal konsumen dengan lokasi
restoran. Jarak  antara  tempat  tinggal
konsumen dengan
lokasi restoran  diukur  dengan  skala
ordinal. Hal
ini diukur
berdasarkan  data  emic  di lapangan.
6. Ragam bauran
komunikasi pemasaran
seperangkat alat promosi yang
digunakan oleh restoran
untuk terus mencapai tujuan
pemasarannya. Bauran
promosi adalah
seperangkat alat
promosi yang digunakan oleh UMKM
untuk  terus  mencapai  tujuan pemasarannya.
Bauran
promosi iklan,
promosi  penjualan,  public relations
dan publisitas,
personal  selling,  dan  direct marketing.
Jenis bauran
promosi menjadi
variabel dari
keterdedahan konsumen
terhadap  Restoran  bumbu wangi  yang  akan  diukur
melalui banyaknya
jenis bauran
yang didapatkan
dengan  menggunakan  skala ordinal
dengan penilaian
skor: a.
Tidak sama
sekali mendapatkan
bauran komunikasi  pemasaran  =
skor 0 b.
Mendapatkan  1  jenis bauran
komunikasi pemasaran = skor 1
c. Mendapatkan  2  jenis
bauran komunikasi
pemasaran = skor 2 d.
Mendapatkan  3  jenis bauran
komunikasi pemasaran = skor 3
e. Mendapatkan  4  jenis
bauran komunikasi
pemasaran = skor 4 f.
Mendapatkan  5  jenis bauran
komunikasi pemasaran = skor 5
7. Frekuensi
pelaksanaan Tingkat intensitas
konsumen mendapatkan dan
merasakan kegiatan promosi yang
dilakukan oleh restoran.
Banyaknya Responden
menerima  kegiatan  promosi diukur  dengan  skala  ordinal.
Banyaknya konsumen
menerima  kegiatan  promosi diukur  dalam  satu  bulan
terakhir :
a. Satu kali = skor 1
b. Dua kali = skor 2
c. Tiga kali = skor 3
d. Empat kali = skor 4
e. Lima kali = skor 5
8. Ragam dan variasi
produk Tingkat keragaman
dan variasi jenis produk makanan dan
minuman yang ditawarkan oleh
restoran. Tingkat
keragaman dan
variasi  jenis  produk  diukur dengan skala ordinal.
a. Sangat tidak baik = skor
1 b.
Tidak baik = skor 2 c.
Baik = skor 3 d.
Sangat baik = skor 4 9.
Kualitas produk Kualitas dari
makanan dan minuman yang
ditawarkan oleh restoran kepada
konsumen. Kualitas  dari  makanan    dan
minuman  yang  ditawarkan diukur dengan skla ordinal.
a. Sangat tidak baik = skor
1 b.
Tidak baik = skor 2 c.
Baik = skor 3 d.
Sangat baik = skor 4 10
Lokasi perusahaan Tempat, lokasi atau
bukti fisik restoran berada.
Lokasi  perusahaan  diukur dengan skala ordinal.
a. Sangat  tidak  strategis  =
skor 1 b.
Tidak strategis = skor 2 c.
Strategis = skor 3 d.
Sangat strategis = skor 4
11 Kenyamanan
restoran Tingkat kenyamanan
yang dirasakan oleh restoran saat berada
di restoran terkait. Tingkat
kenyamanan restoran
yang dirasakan
konsumen  diukur  dengan skala ordinal.
a. Sangat tidak baik = skor
1 b.
Tidak baik = skor 2 c.
Baik = skor 3 d.
Sangat baik = skor 4 12
Kesesuaian harga Tingkat kecocokan
harga produk yang ditawarkan oleh
restoran dengan kualitas produk
tersebut. Tingkat  kesesuaian  harga
produk dengan
kualitas produk
yang ditawarkan
diukur dengan skala ordinal. a.
Sangat  tidak  sesuai  = skor 1
b. Tidak sesuai = skor 2
c. Sesuai = skor 3
d. Sangat sesuai = skor 4
13 Diskon
Tingkat keragaman diskon yang
ditawarkan oleh restoran.
Tingkat  keragaman  diskon yang
ditawarkan oleh
restoran  diukur  dengan  skala ordinal.
a. Tidak  ada  diskon  =  skor
1 b.
Ada  diskon  tapi  tidak banyak = skor 2
c. Ada  diskon  dan  cukup
beragam = skor 3 d.
Diskon sangat beragam = skor 4
14 rekomendasi
Rekomendasi konsumen kepada
orang lain atas restoran tersebut.
Rekomendasi konsumen
kepada orang
lain atas
restoran tersebut
diukur dengan skala ordinal.
a. Sangat
tidak merekomendasikan
= skor 1
b. Tidak
merekomendasikan =
skor 2 c.
Merekomendasikan =
skor 3 d.
Sangat merekomendasikan
= skor 4
15 frekuensi
kunjungan Tingkat intensitas
konsumen mengunjungi
restoran tersebut. Tingkat  intensitas  konsumen
konsumen mengunjungi
restoran tersebut
diukur dengan skala ordinal.
Pengukuran  ini  dilihat  dari kunjungan
satu bulan
terakhir. a.
Satu kali = skor 1 b.
Dua kali = skor 2 c.
Tiga kali = skor 3 d.
Empat kali = skor 4 e.
Lima kali = skor 5 16
perubahan harga Tanggapan
konsumen saat terjadi perubahan
harga pada produk yang ditawarkan
restoran. Tanggapan  konsumen  saat
terjadi  kenaikan  harga  pada produk  di  restoran  di  ukur
dengan skala ordinal. a.
Memilih  restoran  lain  = skor 1
b. Tetap  membeli  tetapi
intensitas  berkurang  = skor 2
c. Tetap  membeli  dengan
syarat = skor 3 d.
Tetap membeli = skor 4 17
Pemindahan pembelian
Tanggapan konsumen saat ada
tawaran dari resotaran pesaing
restoran tersebut yang memberikan
harga bersaing. Tanngapan  konsumen  saat
ada  tawaran  dari  restoran lain  yang  memberikan  harga
bersaing diukur dengan skala ordinal.
a.
Memilih  restoran  lain  = skor 1
b. Tetap  membeli  tetapi
intensitas  berkurang  = skor 2
c. Membeli  makanan  yang
paling murah = skor 3 d.
Tetap mengunjungi
restoran = skor 4
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  metode  survei  yang  bertujuan  untuk mengetahui hubungan komunikasi  pemasaran dengan tingkat  loyalitas konsumen
usaha mikro, kecil, dan menengah, sehingga penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif sebagai penunjang. Pengumpulan
data  dilakukan  dengan  teknik  wawancara  yang  menggunakan  kuisioner terstruktur.  Pertanyaan  dalam  kuisioner  tersebut  terdiri  dari  pertanyaan  tertutup
dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan  tertutup  digunakan  untuk  menghindari  kesalahan  persepsi
antara  jawaban  yang  diinginkan  peneliti  dengan  jawaban  yang  diberikan responden,  sedangkan  pertanyaan  terbuka  digunakan  untuk  memberikan
kebebasan  terhadap  responden  untuk  menjawab  pertanyaan.  Adapun  data kualitatif digunakan untuk menggali informasi lebih dalam dan untuk menunjang
dalam  menginterprestasi  data  kuantitatif.  Data  kualitatif  dalam  penelitian  ini didapatkan  dengan  wawancara  mendalam  kepada  responden  dan  informan
berdasarkan  pertanyaan  yang  terdapat  dalam  kuisioner  maupun  di  luar  kuisioner yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data kualitatif merupakan data yang bersifat
deskriptif  dan  cenderung  menggunakan  analisis  dengan  pendekatan  induktif. Landasan  teori  dimanfaatkan  sebagai  pemandu  agar  fokus  penelitian  sesuai
dengan fakta di lapangan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  Restoran  Bumbu  wangi,  Kelurahan  Babakan Lio,  Kecamatan  Dramaga.  Lokasi  penelitian  dipilih  secara  sengaja  purposive,
dengan  pertimbangan  lokasi  penelitian  tersebut  adalah  usaha  mikro  kecil  dan menengah  yang  pernah  didampingi  oleh  LPPM  IPB.  Penentuan  lokasi  penelitian
dilakukan  dengan  observasi  melalui  studi  langsung  pada  tempat,  dan  dengan bantuan  data-data  sekunder  yang  juga  didapat  dari  LPPM  IPB.  Selanjutnya
pemilihan  Restoran  Bumbu  Wangi  sebagai  tempat  penelitian  dilakukan  secara