Pemasaran Restoran Tinjauan Pustaka .1 UMKM : Konsep, Perkembangan dan Masalah

pemasar haru memahami diamana konsumen tinggal agar ia dapat fokus kemana akan memasarkan produknya. Pendapatan konsumen akan menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh angota keluarga.

2.1.6 Pemasaran Restoran

Keputusan Menteri Pariwisata, Pod dan Telekomunikasi Nomor 73PW.105MPPT1985 menyatakan bahwa restoran adalah salah suatu jenis usaha pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengakapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan serta minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan. Kotler 2000 mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan dinilai dengan individu dan kelompok lain. Manajemen pemasaran berlangsung bila suatu pihak atau lebih mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh suatu tanggapan yang diharapkan dari pihak lain dari suatu pertukaran potensial. Kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah memadukan kegiatan pemasaran dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep ini bersandar pada empat pilar, yaitu pasar sasaran itu sendiri, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan keuntungan. Apabila konsep ini dilaksanakan, maka perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuan yang lebih efektif dibandingkan dengan para pesaingnya Kotler, 2000. Terdapat delapan komponen pemasaran dalam manajemen pemasaran jasa terpadu. Komponen-komponen tersebut sering disebut dengan 8P. Definisi 8P dalam pemasaran jasa terpadu Lovelock dan Lauren, 2005 adalah : 1. Produk product adalah semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan, kegiatan pemilihan fitur-fitur produk inti dan beberapa elemen jasa pelengkap yang mengelilinginya dengan merujuk manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa tinggi daya saing produk tersebut. 2. Tempat dan waktu atau distribusi place and time adalah keputusan yang berhubungan denga kapan, dimana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. 3. Harga Price adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang dilakukan oleh pelanggan untuk mencari, membeli dan mengkonsumsi jasa. Peusahaan harus mampu mengenali dan bila memungkinkan, mencari cara untuk meminimalkan biaya yang ditanggung oleh pelanggan dalam membeli dan menggunakan jasa tersebut, termasuk waktu, usaha fisik dan mental, dan pengalaman buruk. 4. Promosi dan edukasi Promotion and education adalah semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa atau penyedia jasa tertentu. 5. Proses process adalah metode pengoperasian atau serangakaian tindakan tertentu ayang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan pada suatu urutan yang telah ditetapkan. 6. Produktivitas dan kualitas productivity and quality, produktivitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. Sedangkan kualitas adalah sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan denga memenuhi kebutuhan, kenginan dan harapan mereka. 7. Orang personal adalah karyawan dan kadang-kadang pelanggan yang lain yang terlibat dalam proses produksi jasa. 8. Bukti fisik phsic adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan bukti atas kualitas jasa, perusahaan harus mampu mengelola bukti fisik gedung, tanah, kendaraan, perabot, interior, perlengkapan, dll dengan hati-hati karena dapat berpengaruh pada persepsi dan kesan pelanggan. Penelitian Firabani 2006, “Analisis Strategi Pemasaran Restoran Waralaba Lokal, dengan studi kasus Restoran Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bogor”, menjelaskan tentang analisis persepsi konsumen terhadapa bauran pemasaran. Hal-hal yang harus mendapat perhatian utama dari manajemen restoran untuk ditingkatkan adalah kegiatan promosi yang efektif, variasi produk, kemenarikan penyajian makanan, kecepatan penyajian makanan, menu paket hemat, dan citra pemilik di mata konsumen. Pada kasus lain, Siska 2004 melakukan penelitian “Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Res toran Padang studi kasus: Restoran Trio Permai Bogor.” Pada penelitian ini didapatkan motivasi konsumen ke Restoran Trio Permai adalah untuk menghilangkan rasa lapar dengan manfaat yang dicari adalah sebagai makanan utama. Sedangkan atribut produk dan layanan restoran yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pelaksanaannya belum memuaskan terdiri dari kesejukan restoran, kenyamanan dan aroma ruang makan. Atribut produk dan layanan restotan mempunyai tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja restoran sudah baik. Fathoni 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Restoran Waroeng Taman”, mengidentifikasi karakteristik konsumen Waroeng Taman, menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut serta kepuasan konsumen, dan merkomendasikan alternatif kebijakan pemasaran berdasarkan perilaku konsumen Waroeng Taman. Pada penelitian ini didapatkan empat atribut yang yang merupakan prioritas utama untuk perbaikan restoran. Keempat atribut antara lain adalah parkir yang memadai, kebersihan ruang dinning dalam restoran, serta pengurangan volume music dan sound system. selain itu juga diketahui bahwa seluruh atribut fisik restoran dan atribut produk Waroeng Taman sudah memuaskan konsumennya. Setiawati 2007 meneliti tentang Strategi Pemasaran Rumah Makan Ayam Bakar Sogo Sari Rasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap atribut pemasaran RM Ayam Bakar Sogo Sari Rasa dan menyusun alternatif strategi pemasaran yang tepat yang akan dilaksanakan oleh RM Ayam Bakar Sogo Sari Rasa. Metode dan analisis data yang digunakan adalah melalui pendekatan konsep bauran pemasaran 7P produk, harga, promosi, tempat atau distribusi, personel atau orang, dan bukti fisik. Pengolahan data pada analisis persepsi konsumen dilakukan dengan metode deskriptif yang bertujuan sebagai bahan masukan dalam perumusan alternatif strategi pemasaran dari sudut pandang konsumen. Berdasarkan hasil persepsi konsumen terhadap atribut pemasaran RM Ayam Bakar Sogo Sari Rasa adalah kegiatan promosi yang efektif, variasi menu, kebersihan rumah makan, keramahan dan kesopanan pramusaji, dekorasi ruangan, dan penyediaan sarana bukti fisik seperti, tempat makan dalam bentuk lesehan dan musik.

2.2 Kerangka Pemikiran