pemasaran, yang artinya usia yang berbeda tidak mempengaruhi tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran yang berbeda pula.
Tabel 10. Jumlah Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Bauran Pemasaran dan Usia di Restoran Bumbu Wangi Tahun 2011
Usia Tingkat Keterdedahan Terhadap
Bauran Pemasaran Total
Rendah Tinggi
Remaja 13 – 18 tahun
1 20
4 80
5 Dewasa Awal 19
– 24 tahun 30
47,6 33
52,4 63
Dewasa Lanjut 25 – 35 tahun
4 66,7
2 33,3
6 Paruh Baya 36
– 50 tahun 3
50 3
50 6
Total 38
42 80
Ket : p-value Chi-Square = 0,491
Hubungan yang tidak signifikan antara usia dengan tingkat keterdedahan bauran pemasaran ini disebabkan oleh karena pesan yang diangkat dan
disampaikan oleh Restoran Bumbu Wangi dapat diterima dengan baik oleh semua kelompok usia. Pada sisi responden, hal ini membuktikan bahwa pesan yang
sesuai dengan kebutuhan konsumsi semua kelompok usia, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kebutuhan konsumsi produk UMKM seperti
Restoran Bumbu Wangi pada seseorang jika dilihat dari sisi kelompok usianya. Apabila dilihat data responden pengunjung usia dewasa awal mendominasi
sebanya 63 responden dari total 80 responden. Hal ini disebabkan karena lokasi Restoran Bumbu Wangi terletak berdekatan dengan kampus Institut Pertanian
Bogor. Sehingga lebih dari 50 persen konsumen adalah mahasiswa yang termasuk usia dewasa awal. Walaupun lebih dari 50 responden termasuk pada usia dewasa
awal, tetap saja 30 responden keterdedahannya akan bauran pemasaran rendah dan 33 tergolong tinggi. Hal ini ikut membuktikan perbedaan usia tidak
mempengaruhi tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran.
5.4.2 Hubungan Pendidikan dengan Penerimaan Bauran Pemasaran
Responden yang berpendidikan terakhir SMA terdiri dari 48 responden dari total keseluruhan 80. Responden yang tingkat keterdedahannya rendah dan
tinggi sama banyaknya yaitu sebanyak 20 empat responden. Pada pendidikan terakhir diploma terdapat dua orang responden yang keterdedahannya akan bauran
pemasaran tergolong rendah, dan satu orang tergolong tinggi. Pada responden yang pendidikan terakhirnya adalah S1 terdapat 12 orang yang tingkat
keterdedahannya rendah, dan sebanyak 15 orang tingkat keterdedahannya akan bauran pemasaran tergolong tinggi. Pada S2S3 tidak ada responden yang
keterdedahannya akan bauran pemasaran rendah, dan dua orang keterdedahannya tergolong tinggi. Data hubungan pendidikan dengan penerimaan bauran
pemasaran secara ringkas disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Jumlah Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Komunikasi
Pemasaran dan Usia di Restoran Bumbu Wangi Tahun 2011 Pendidikan
Tingkat Keterdedahan Terhadap Bauran Pemasaran
Total Rendah
Tinggi SMA
24 50
24 50
48 Diploma
2 66,7
1 33,3
3 S1
12 44,4
15 55,6
27 S2S3
2 100
2 Total
38 42
80 Ket : p-value Chi-Square = 0,480
Data yang ditunjukkan pada tabel terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pendidikan terakhir dengan tingkat keterdedahan akan
bauran pemasaran yang diterapkan oleh Restoran Bumbu Wangi. Terlihat walaupun berbeda tingkatan pendidikan tetapi keterdehan akan bauran pemasaran
rendah dan tinggi pada setiap tingkatan pendidikan jumlahnya hampir seimbang, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan dengan bauran pemasaran. Hal ini diperkuat dengan hasil pengolahan data dengan menggunakan Chi-Square yang mendapatkan p-value 0,480 yang
berarti terima Ho. Maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara pendidikan terakhir dengan bauran pemasaran, yang artinya pendidikan terakhir yang berbeda
tidak mempengaruhi tingkat keterdedahan akan bauran pemasaran yang berbeda pula.
Hubungan yang tidak signifikan antara pendidikan dengan bauran pemasaran ini bisa dikarenakan karena memang bauran pemasaran yang
diterapkan oleh Restoran Bumbu Wangi lebih merata dan tidak ditujukan pada golongan tertentu seperti pelajar SMA saja ataupun mahasiswa S1 atau diploma
saja. Pada sisi responden hal ini membuktikan bahwa kebutuhan konsumsi produk UMKM seperti Restoran Bumbu Wangi pada seseorang tidak terdapat perbedaan
yang signifikan jika dilihat dari tingkatan pendidikannya, dengan asumsi pendidikan minimal SMA dan seterusnya pendidikan yang lebih tinggi.
5.4.3 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Penerimaan Bauran Pemasaran