20
Economic Valuation dilakukan karena: 1 Karakteristiksifat-sifat khas
yang melekat peculiarities dari SDA, 2 Sifat tidak terpisahkan interdependency, 3 Sifat Keterpulihan renewability dan 4 Sifat dampak
eksternal externality Fauzi, 2004 Menurut PSSAL 2005 dalam valuasi ekonomi dikenal Nilai Ekonomi
Total NET yaitu nilai ekonomi dari aset lingkungan hidup yang dapat dipecah-pecah ke dalam suatu set bagian komponen. Sebagai ilustrasi dalam
kontek penentuan alternatif penggunaan lahan dari hutan mangrove. Berdasarkan hukum biaya dan manfaat a benefit
–cost rule, keputusan untuk mengembangkan suatu hutan mangrove dapat dibenarkan justified apabila manfaat bersih dari
pengembangan hutan tersebut lebih besar dari manfaat bersih konservasi. Jadi dalam hal ini manfaat konservasi diukur dengan NET dari hutan mangrove
tersebut. NET ini dapat diinterpretasikan sebagai NET dari perubahan kualitas lingkungan hidup.
2.3.1 Analisis Nilai Ekonomi Dampak
Nilai ekonomi economic value dari suatu barang atau jasa diukur dengan menjumlahkan kesediaan untuk membayar WTP willingness to pay; dari banyak
individu terhadap barang atau jasa yang dimaksud. Pada gilirannya, WTP merefleksikan preferensi individu untuk suatu barang yang dipertanyakan. Jadi
dengan demikian, valuasi ekonomi dalam konteks lingkungan hidup adalah tentang pengukuran preferensi dari masyarakat people untuk lingkungan hidup
yang baik dibandingkan terhadap lingkungan hidup yang jelek. Dengan kata lain valuasi merupakan preferensi yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri PSSAL,
2004. Dampak lingkungan disebabkan oleh adanya suatu kegiatan baik secara
fisik, kimia, biologi, sosial dan ekonomi perlu diidentifikasi dan dikuantifikasi. Identifikasi dampak lingkungan diperlukan untuk menentukan langkah yang akan
dilakukan dalam upaya menanggulangi dampak yang terjadi. Penilaian dampak lingkungan tempat pembuangan akhir sampah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan valuasi ekonomi, untuk melihat besarnya kerugian secara keseluruhan dalam bentuk moneter. Penilaian dampak lingkungan dimonetasi secara kualitatif
maupun kuantitatif PSSAL, 2005.
21
Tujuan valuasi ekonomi antara lain untuk melihat nilai kepuasan seseorang atau komunitas atas keberadaan suatu aset, mengetahui nilai ekonomi dari
pemanfaatan sampah, mengetahui gangguan terhadap kehidupan masyarakat sekitar TPA Sampah Bantar Gebang dan memperoleh perkiraan manfaat di masa
yang akan datang. Metoda Valuasi Ekonomi dilakukan dengan menyesuaikan nilai mengingat
adanya perbedaan antara kegiatan satu dengan lainnya. Pada umumnya digunakan nilai rata-rata, berdampak pertimbangan aplikabilitas dari penggunaan nilai
tersebut maka digunakan nilai yang termasuk layak dan dapat diaplikasikan. Metoda perhitungan valuasi ekonomi didasarkan pada manfaat dan biaya.
Perhitungan nilai per unit waktu adalah nilai total dari dampak per unit waktu maka nilai per unit waktu harus dikalikan jumlah individu yang terkena
dampak. Apabila dampak tersebut berubah menurut waktu, maka harus diestimasi pada tiap-tiap waktu di masa datang pada saat pengaruh tersebut diperkirakan
akan menyebar. Perhitungan nilai total terdiskonto digunakan pada waktu kapan dampak
tersebut akan terjadi, mengingat biaya dan manfaat objek studi dapat terjadi pada waktu, yang berbeda misal biaya proyek muncul, sementara manfaat atau
kerusakan terjadi setelah proyek selesai beroperasi. Perhitungan total kerusakan dan manfaat tahunan terdiskonto, dengan menggunakan tingkat bunga yang
disarankan. Penggunaan tingkat bunga dan nilai dampak, keduanya harus juga mempertimbangan faktor inflasi dengan cara yang sama yaitu bahwa keduanya
harus dihitung dalam bentuk nilai riil the real value. Manfaat SDA dan lingkungan dapat dikelompokkan ke dalam nilai manfaat
use values dan nilai bukan manfaat non use values. Nilai ekonomi total diilustrasikan pada Gambar 2. Nilai manfaat ada yang bersifat langsung direct
use values dan ada yang tidak langsung indirect use values serta nilai pilihan
option values. Sementara itu nilai bukan manfaat mencakup nilai keberadaan existence values dan nilai warisan bequest values. Apabila nilai nilai ekonomi
SDA tersebut dijumlahkan maka akan diperoleh nilai ekonomi total atau total economic values
. Rumus nilai ekonomi total suatu SDA adalah sebagai berikut Munasinghe 1993:
22
NET =
NM + NNM NM
= NML + NMTL + NMP
NNM =
NK + NW dimana:
NET =
Nilai Ekonomi Total NM
= Nilai Manfaat;
NNM =
Nilai Bukan Manfaat NML
= Nilai Manfaat Langsung
NMTL = Nilai Manfaat Tidak Langsung
NMP =
Nilai Manfaat Pilihan: NK
= Nilai Keberadaan
NW =
Nilai Warisan.
Gambar 2. Analisis nilai ekonomi dampak pengelolaan TPA sampah modifikasi
Nilai Ekonomi Dampak TPA Sampah Bantar Gebang
Nilai Manfaat Nilai Bukan
Manfaat
Nilai Pilihan Nilai
Keberadaan Nilai Bukan
pengguna lainnya
Nilai pengetahuan keberlangsungan
keberadaan TPA Sampah Bantar
Gebang Nilai yang
dirasakan masyarakat dari
keberadaan sumberdaya
- Tingkat pendapatan
Daur Ulang - Peluang
kesempatan kerja - Pupuk tanaman
- Biogas - Hutan Kota
- Lapangan olah raga
- Tingkat kenyamanan
estetika - Tingkat
kesehatan - Tingkat
Keresahan sosial
- Nilai tanah
Metoda : - Market Value
Metoda : - Replacement
Cost - Productivity
approach Metoda :
- Benefit transfer
Metoda : - Contingent
Valuation Nilai Manfaat
Langsung Nilai Manfaat
Tidak Langsung
Hasil yang langsung dapat
dimanfaatkan Hasil yang tidak
secara langsung dapat
dimanfaatkan Nilai manfaat
langsung dan tidak langsung
dapat dimanfaatkan
di waktu mendatang
Nilai manfaat langsung NML adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfaatan secara langsung dari suatu sumber daya. Nilai manfaat langsung yang dihitung merupakan nilai dari
jenis mempunyai nilai ekonomis yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Matriks metoda valuasi ekonomieconomic valuation method matrix
No Klasifikasi nilai
Metoda Penilaian 1
Nilai Manfaat Langsung Direct Use Values
- Change in productivity - Change in income
2 Nilai Manfaat Tidak Langsung
Indirect Use Values - Change in productivity
- Replacement Cost - Wage Differential Approach
3 Nilai Non Pakai Non Use Value
Nilai pilihan Option Values Nilai keberadaan Existence Values
- Benefit Transfer - Contingent Valuation
- Property value - Preventive expenditure
Sumber: Irham, 1999
Nilai manfaat langsung dari tempat pembuangan akhir tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
NML = ∑ NML
i
Keterangan : NML
: Nilai Manfaat Langsung
NML
1
: Nilai Manfaat Langsung 1
NML
2
: Nilai Manfaat Langsung 2
Nilai manfaat langsung dari tempat pembuangan akhir sampah yang digunakan dalam penilaian ekonomi berbasis pada harga pasar market price based method.
Nilai manfaat tidak langsung NMTL merupakan nilai manfaat dari suatu sumberdaya yang dapat dimanfaatkan secara tidak langsung oleh masyarakat. Sebagai contoh manfaat
tidak langsung dari tempat pembuangan akhir sampah dapat berupa manfaat fisik yaitu peluangkesempatan kerja, dan sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman.
Perkiraan manfaat tidak langsung tempat pembuangan akhir sampah sebagai peluang kesempatan kerja didekati dengan jumlah penerimaan upah para pekerja sebagai pemulung,
lapak maupun bandar. Metoda yang digunakan untuk mengukur nilai tersebut adalah replacement cost
atau biaya pengganti yang dapat digunakan sebagai perkiraan minimum dari manfaat yang diperoleh untuk memperbaiki lingkungan.
Perkiraan manfaat tidak langsung tempat pembuangan akhir sampah sebagai kompos hasil pemisahan sampah organik menjadi pupuk tanaman. Menurut Adrianto 2006, teknik
pengukuran untuk menilai manfaat tersebut adalah pendekatan produktivitas productivity approach
sehingga jumlah sampah organik menjadi input bagi produktivitas kompos yang
i=1 n
menjadi produk akhir bagi masyarakat. Nilai total manfaat tidak langsung dapat dirumuskan sebagai berikut :
NTML =
∑
NMTL
i
Keterangan : NMTL :
Nilai Total Manfaat Tidak Langsung NMTL
1
: Nilai Total Manfaat Tidak Langsung peluang kerja
NMTL
2
: Nilai Total Manfaat Tidak Langsung kompos
Nilai manfaat pilihan NMP pada umumnya didekati dengan menggunakan metoda benefit transfer yaitu dengan cara menilai perkiraan benefit dari tempat lain, kemudian
benefit tersebut ditransfer untuk memperoleh perkiraan yang kasar mengenai manfaat dari lingkungan Fauzi, 1999. Metoda tersebut didekati dengan cara menghitung besarnya nilai
manfaat misal: gas metan dimasa yang akan datang Nilai manfaat pilihan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
NMP Nilai Manfaat Pilihan = Nilai manfaat per ha x Luas TPAha
2.3.2 Nilai keberadaan NK
Nilai keberadaan didefinisikan sebagai nilai yang dirasakan masyarakat dari keberadaan sumberdaya. Nilai ini muncul dari kepuasan seseorang atau komunitas atas keberadaan suatu
aset, walaupun yang bersangkutan tidak berminat. Dengan kata lain nilai keberadaan diberikan seseorang atau masyarakat kepada sumberdaya alam dan lingkungan tertentu
karena memberikan manfaat spiritual, estetika, dan budaya. Nilai keberadaan suatu sumberdaya alam dan lingkungan tidak berkaitan dengan penggunaan oleh seseorang atau
masyarakat, baik pada saat sekarang maupun masa yang akan datang, tetapi semata-mata sebagai-bentuk kepedulian terhadap keberadaan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai
obyek. Metoda yang digunakan dalam perhitungan ini adalah Contingent Valuation Method CVM. Metoda CVM ini didasarkan pada kepuasan seseorang terhadap keinginan menerima
perubahan lingkungan yang dinyatakan dalam bentuk besar penerimaan kompensasi WTA atas perubahan kualitas lingkungan.
2.3.3 Nilai warisan NW
Merupakan adalah nilai yang diberikan oleh masyarakat yang hidup saat ini terhadap sumberdaya dan lingkungan tertentu agar tetap ada dan utuh untuk diberikan kepada generasi
akan datang. Nilai ini berkaitan dengan konsep penggunaan masa datang atau pilihan dari orang lain untuk menggunakannya. Menurut Barbier et. al. 1997 dalam PSSAL 2005, ada 3
jenis pendekatan penilaian sebuah ekosistem alam yaitu 1 impact analysis, 2 partial
i=1 n
analysis dan 3 total valuation. Pendekatan impact analysis dilakukan apabila nilai ekonomi ekosistem dilihat dari dampak yang mungkin timbul sebagai akibat dari aktivitas tertentu,
misalnya akibat reklamasi pantai terhadap ekosistem pesisir. Sedangkan parial analysis dilakukan dengan menetapkan dua atau lebih alternatif pilihan pemanfaatan ekosistem.
Sementara itu, total valuation dilakukan untuk menduga total kontribusi ekonomi dari sebuah ekosistem tertentu kepada masyarakat.
Penelitian ini menggunakan adalah metode impact analysis valuation, karena tujuan utama dari studi ini adalah mengestimasi nilai ekonomi total dari dampak keberadaan Tempat
Pembungan Akhir Sampah Bantar Gebang, yang diharapkan dapat dianalisis dari sudut pandang publik sebagai salah satu parameter penting dalam sebuah analisis ekonomi.
2.4. Kebijakan Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah
2.4.1 Analisis Ekonomi untuk Masukan Kebijakan
Analisis manfaat biaya dengan memasukkan aspek lingkungan akan melibatkan juga biaya yang ditanggung sekaligus manfaat yang digunakan secara langsung. Ini sering disebut
dengan Analisis Biaya Manfaat Terkoreksi Corrected Benefit Cost Analysis. Dalam menggunakan metoda ini beberapa pilihan skenario pengelolaan akan dianalisis berikut ini:
1. menggunakan analisis biaya dan manfaat Cost Benefit Analysis, CBA untuk mengestimasi nilai sekarang present value.
2. Penggunaan Rasio Manfaat dan Biaya Benefit Cost Ratio, BCR yang paling cocok dari sudut pandang masyarakat serta menggunakan tingkat potongan Discount Rate
yang sesuai. Pendugaan nilai bersih sekarang Net Present Value, NFV dari sebuah skenario
pengelolaan pada dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut Dixon dan Hufschmidth, 1986:
NFV = Bd + Be – Cd – Ce – Cp
Keterangan: NFV = Nilai bersih sekarang dari alternatif pengelolaan
Bd = Nilai manfaat langsung dari alternatif pengelolaan
Be = Nilai manfaat tidak langsung dari alternatif pengelolaan
Cd = Biaya Langsung dari alternatif pengelolaan
Ce = Biaya tak langsung dari alternatif pengelolaan
Cp = Biaya mitigasi dari alternatif pengelolaan
Gambar 3. Langkah-langkah pada analisis manfaat dan biaya Dixon dan Hufschmidth, 1986 Sementara itu dalam kerangka CBA, formulasi dari dua kriteria analasis ini disajikan
sebagai berikut Barton, 1994: Net Present Value
NFV = ∑ Bt – Ct1 + r
t
Benefit Cost Ratio BCR = ∑ [ Bt 1 + r
t
] [ Ct 1 + r
t
] Kriteria yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan adalah bahwa apabila
BCR 1 dan NFV 0 maka alternatif pengelolaan tersebut dapat dilaksanakan acceptable. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis manfaat biaya dapat digambarkan
sebagai berikut: 1.
Melakukan definisi alternatif Langkah ini dilakukan untuk mendefinisikan berbagai alternatif dalam rangka
keputusan kebijakan yang akan diambil. Mengingat keputusan ini mempunyai dampak lingkungan yang serius, maka pemeliharaan lingkungan akan selalu jadi alternatif yang
berbeda.
Mengindentifikasi Manfaat dan Biaya
Penilaian Manfaat dan Biaya
Menghitung Nilai Kriteria yang digunakan NFV,MBR,IRR
Peringkat Alternatif Mengidentifikasi Alternatif