Dampak Lingkungan yang Terjadi di TPA

92 Tabel 58. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Sumur Batu untuk parameter fisika tahun 2009. No. Parameter Satuan Maxi -mum Radius Jarak dari pusat TPA Bantar Gebang 250 m 500 m 750 m 1 Jumlah zat padat terlarut mgl 1000 136 136 58 2 Daya Hantar Listrik DHL m.ohmcm 500 11.7 122 105 3 Suhu C ±3 c 27.4 28 27.9 4 Kekeruhan Turbidity NTU 100 1.57 0.44 0.16 Pada umumnya dari hasil analisa air sumur untuk parameter kimia masih dibawah ambang baku mutu, kecuali sampel air sumur di Desa Taman Rahayu kadar besi di atas baku mutu. Kadar Magnesium cukup tinggi di seluruh lokasi, namun Mg tidak tercantum dalam baku mutu. Gambaran hasil analisis kualitas air sumur parameter kimia dapat dilihat pada Tabel 59 sampai Tabel 62. Tabel 59. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Cikiwul untuk parameter kimia tahun 2009 No. Parameter Satuan Maxi -mum Radius Jarak dari pusat TPA Bantar Gebang 250 m 500 m 750 m 1 Nitrat NO 3 mgl 50 0.018 0.012 0.03 2 Nitrit NO 2 mgl 3 3.4 3 3.7 3 Angka Permanganat mgl 10 5 5.9 13.7 4 Sulfat SO 4 mgl 250 1 3 8 5 Mangan Mn mgl 0,1 0.2 0.6 0.4 6 Ammonium mgl 1,5 0.43 0.48 0.63 7 Besi Total Fe mgl 0,3 0.04 0.01 0.2 8 Kesadahan Total CaCO 3 mgl 500 23 63 66 9 Klorida mgl 250 7 29 25 10 Bicarbonat mgl - 7 19 59 11 Total Alkalinity mgl - 7 19 59 12 pH mgl - 4.54 5.57 6.18 13 Magnesium mgl - 13 14 16 93 Tabel. 60. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Ciketing Udik untuk parameter kimia tahun 2009 No. Parameter Satuan Maxi -mum Radius Jarak dari pusat TPA Bantar Gebang 250 m 500 m 750 m 1 Nitrat NO 3 mgl 50 9.3 4.9 9.8 2 Nitrit NO 2 mgl 3 0.016 0.004 0.014 3 Angka Permanganat mgl 10 4.7 4.4 5.6 4 Sulfat SO 4 mgl 250 2 3 5 Mangan Mn mgl 0,1 0.7 0.5 1 6 Ammonium mgl 1,5 0.24 0.3 0.41 7 Besi Total Fe mgl 0,3 0.05 0.02 0.02 8 Kesadahan Total CaCO 3 mgl 500 41 41 30 9 Klorida mgl 250 25 25 44 10 Bicarbonat mgl - 5 5 4 11 Total Alkalinity mgl - 5 5 4 12 pH mgl - 4.21 4.21 4.25 13 Magnesium mgl - 14 12 Tabel. 61. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Taman Rahayu untuk parameter kimia tahun 2009 No. Parameter Satuan Maxi -mum Radius Jarak dari pusat TPA Bantar Gebang 250 m 500 m 750 m 1 Nitrat NO 3 mgl 50 6.8 1.4 1.7 2 Nitrit NO 2 mgl 3 0.012 0.023 0.005 3 Angka Permanganat mgl 10 5.2 4.7 5.2 4 Sulfat SO 4 mgl 250 4 5 Mangan Mn mgl 0,1 0.5 0.4 0.2 6 Ammonium mgl 1,5 0.20 0.13 0.15 7 Besi Total Fe mgl 0,3 0.14 0.44 0.65 8 Kesadahan Total CaCO 3 mgl 500 43 60 85 9 Klorida mgl 250 18 15 5 10 Bicarbonat mgl - 18 69 95 11 Total Alkalinity mgl - 18 69 95 12 pH - - 5.14 6.04 6.84 13 Magnesium mgl - 8 18 31 94 Tabel. 62. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Sumur Batu untuk parameter kimia tahun 2009 No. Parameter Satuan Maxi -mum Radius Jarak dari pusat TPA Bantar Gebang 250 m 500 m 750 m 1 Nitrat NO 3 mgl 50 4.4 4.7 0.5 2 Nitrit NO 2 mgl 3 0.001 0.019 0.022 3 Angka Permanganat mgl 10 3.4 4.1 4.1 4 Sulfat SO 4 mgl 250 3 1 1 5 Mangan Mn mgl 0,1 0.5 0.5 0.3 6 Ammonium mgl 1,5 0.47 0.41 0.48 7 Besi Total Fe mgl 0,3 0.1 0.02 0.11 8 Kesadahan Total CaCO 3 mgl 500 36 36 35 9 Klorida mgl 250 22 22 14 10 Bicarbonat mgl - 13 13 10 11 Total Alkalinity mgl - 13 13 10 12 pH - - 5.01 5.01 4.74 13 Magnesium mgl - 11 11 13 Mg adalah salah satu unsur yang menimbulkan kesadahan dan menyebabkan adany rasa pada air. Kelebihan unsur ini dapat menimbulkan depresi susunan syaraf pusat dan otot-otot. Toxisitas banyak tergantung pada anion yang terikat pada Mg. Angka Permanganat di Cikiwul pada radius 750 meter dari TPA Sampah Bantar Gebang sebesar 13,7 mgl melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907MENKESSKVII2002 Tanggal 29 Juli 2002 tentang Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum sebesar 10 mgl. Angka permanganat yang melebihi baku mutu merupakan indikator adanya zat organik yang melebihi dari yang disyaratkan berarti menunjukkan adanya pencemaranpengotoran terhadap air tersebut. Zat organik merupakan makanan mikroorganisme yang menyebabkan pesatnya pertumbuhan, sehingga membahayakan masyarakat yang menggunakannya. Zat organik dapat menyebabkan air menjadi berwarna, memberikan rasa, dan bau yang tak sedap. Angka permanganat yang melebihi baku mutu dapat dilihat pada Tabel 59. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Ciketing Udik dan Taman Rahayu untuk parameter kimia tahun 2009 menunjukkan kandungan mangan Mn sebesar 95 0,7 mgl; 0,5 mgl; 1 mgl dan sebesar 0,5 mgl; 0,4 mgl; 0,2 mgl pada Tabel 60 dan Tabel 61 melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907MENKESSKVII2002 Tanggal 29 Juli 2002 tentang Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum sebesar 0,1 mgl. Pada umumnya mengkonsumsi air yang mengandung kadar mangan yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada sistem syaraf dan menampakkan gejala seperti penyakit parkinson. Hasil analisa air sumur di Taman Rahayu menunjukkan kandungan mangan Mn dan besi Fe melebihi baku mutu dibandingkan lokasi lainnya. Taman Rahayu merupakan perumahan baru yang dibangun di lahan bekas sawah. Pada daerah seperti ini umumnya air tanahnya jelek berwarna kekuning-kuningan. Besi diperlukan oleh tubuh manusia dalam pembentukan Haemoglobin. Banyaknya Fe di dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus yang mungkin dapat berakibat kematian. Akumulasi Fe yang berlebihan dalam tubuh berakibat warna kulit menjadi hitam. Hasil analisa air sumur di Taman Rahayu dapat dilihat pada Tabel 61. Pada pengukuran parameter biologi sebagai indikator sanitasi adalah keberadaan bakteri untuk menunjukkan media air tersebut sehat untuk dikonsumsi. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah tercemar oleh feses manusia. Bakteri- bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang lazim terdapat dan hidup pada usus manusia. Jadi, adanya bakteri tersebut pada air atau makanan menunjukkan bahwa air sumur telah mengalami kontak dengan feses yang berasal dari usus manusia dan oleh karenanya mungkin mengandung bakteri patogen lain yang berbahaya. Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air sumur. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35 o . Adanya bakteri koliform di dalam air sumur menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. 96 Bakteri koliform dapat dibedakan menjadi 2 grup yaitu : 1 koliform fekal misalnya Escherichia coli dan 2 koliform nonfekal misalnya Enterobacter aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanam-tanaman yang telah mati. Keberadaan Escherichia coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100 ml. Kehadiran bakteri coli besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, terbukti dengan kualitas air minum, secara bakteriologis tingkatannya ditentukan oleh kehadiran bakteri tersebut. Kandungan E Coli tertinggi ditemukan di Taman Rahayu pada jarak 250 meter dari TPA. Tingginya kandungan E Coli dapat disebabkan adanya pengaruh dari TPA. Sedangkan kawasan Cikiwul terdapat kandungan E Coli yang cukup tinggi, dimana daerah ini cukup padat dan tidak tertata. Sehingga dimungkinkan adanya kontaminasi antara jamban yang menggunakan cubluk dengan sumur. Hasil pengukuran kalitas air sumur di lokasi sekitar TPA Sampah Bantar Gebang untuk parameter biologi tahun 2009 dilihat pada Tabel 63. Tabel 63. Hasil pengukuran kualitas air sumur di lokasi sekitar TPA Sampah Bantar Gebang untuk parameter biologi tahun 2009. No. Lokasi Satuan Maxi -mum E Coli Coliform 1 Cikiwul - radius jarak 750 m Mg100ml 60 620 - radius jarak 500 m Mg100ml 50 380 - radius jarak 250 m Mg100ml 50 420 2 Ciketik Udik - radius jarak 750 m Mg100ml 20 210 - radius jarak 500 m Mg100ml 240 - radius jarak 250 m Mg100ml 270 3 Taman Rahayu - radius jarak 750 m Mg100ml 0 20 230 - radius jarak 500 m Mg100ml 0 30 250 - radius jarak 250 m Mg100ml 0 80 340 4 Sumur Batu - radius jarak 750 m Mg100ml 0 340 - radius jarak 500 m Mg100ml 0 20 350 - radius jarak 250 m Mg100ml 0 40 250 97

5.4. Eksternalitas

5.4.1. Eksternalitas Negatif Pengelolaan TPA Sampah

a. Penurunan kualitas air tanah

Berdasarkan data dari Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup DPLH Kota Bekasi 2008, kebutuhan air untuk mandi sebanyak 80 literoranghari dan kebutuhan air untuk minum sebesar 5 literoranghari dengan harga air dorongan Rp 150 per-liter pada tahun 2009. Penduduk pada ring I radius 250 meter dari TPA Sampah Bantar Gebang akan membeli sebanyak 85 liter air per hari setiap rumah tangga untuk penggunaan minum, masak dan mandi. Sedangkan penduduk pada ring II radius 250 sampai 500 meter dari TPA Sampah Bantar Gebang dan ring III radius 500 sampai 750 meter dari TPA Sampah Bantar Gebang akan membeli sebanyak 5 liter air perhari setiap rumah tangga untuk penggunaan minum dan masak. Pengamatan lapangan seperti yang diketahui bahwa kualitas air tanah di wilayah ring I tidak layak untuk air minum dan mandi sedangkan kawasan ring II dan ring III tidak layak untuk air minum. Perhitungan jumlah penduduk di setiap ring diperoleh hasil: a ring 1 dihuni oleh 10 jumlah pendududk sekitar TPA Sampah Bantar Gebang, b ring 2 dihuni oleh 30 jumlah penduduk sekitar TPA Sampah Bantar Gebang, dan c ring 3 dihuni oleh 60 jumlah penduduk sekitar TPA Sampah Bantar Gebang. Perhitungan dampak TPA terhadap kualitas air tanah menggunakan pendekatan perubahan perilaku konsumsi air rumah tangga. Hasil analisis biaya eksternalitas akibat penurunan kualitas air tanah sebesar Rp 817.194.687.994,- rincian perhitungan biaya eksternalitas penurunan kualitas air dapat dilihat pada Tabel 64 .

b. Biaya pengobatan akibat penurunan kualitas udara

Penurunan kualitas udara dihitung berdasarkan analisa terjadinya penyakit infeksi saluran pernafasan atas ISPA dalam masyarakat sekitar TPA Sampah Bantar Gebang. Dari data DPLH Kota Bekasi 2008 diketahui bahwa kecenderungan penderita yang terkena ISPA terus meningkat sepanjang tahun, dengan biaya rata-rata yang dikeluaran sebesar Rp 34.643.400,- dari total biaya yang sakit sejak tahun 1990-2009 adalah sebesar Rp 1.187.469.853,-. Rincian perhitungan total biaya sakit pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 65. Tabel 64. Pengeluaran untuk pembelian air akibat penurunan kualitas air tanah di TPA Sampah Bantar Gebang Tahun Jumlah penduduk KK Pembelian air Lorghari Kebutuhan air per-tahun Liter Harga air dorongan RpLiter Pembelian air per-tahun Rp NFV pembelian air tahun 2009 Rp Ring 1 Ring 2 Ring 3 Total Ring 1 Ring 2 Ring 3 1990 4.480 13.439 26.879 44.798 85 5 5 212.567.435 20 4.251.348.700 20.125.105.454 1991 4.637 13.911 27.822 46.370 85 5 5 220.026.769 25 5.500.669.224 23.773.541.319 1992 4.804 14.413 28.825 48.042 85 5 5 227.959.986 25 5.698.999.661 22.489.693.949 1993 4.982 14.947 29.893 49.822 85 5 5 236.404.953 25 5.910.123.818 22.224.931.644 1994 5.172 15.515 31.031 51.718 85 5 5 245.402.830 30 7.362.084.899 25.220.925.049 1995 5.374 16.122 32.244 53.740 85 5 5 254.998.375 30 7.649.951.251 23.990.382.166 1996 5.590 16.770 33.539 55.899 85 5 5 265.240.265 35 9.283.409.273 26.797.620.913 1997 5.820 17.461 34.923 58.205 85 5 5 276.181.452 35 9.666.350.816 26.207.406.219 1998 6.074 18.222 36.443 60.739 85 5 5 288.206.618 55 15.851.363.974 38.696.390.477 1999 6.345 19.035 38.070 63.451 85 5 5 301.074.012 65 19.569.810.798 44.843.358.915 2000 6.635 19.906 39.813 66.355 85 5 5 314.853.073 70 22.039.715.137 49.507.926.525 2001 6.947 20.840 41.680 69.467 85 5 5 329.619.349 75 24.721.451.186 50.760.442.536 2002 7.280 21.841 43.682 72.804 85 5 5 345.455.052 85 29.363.679.440 53.569.354.558 2003 7.639 22.916 45.831 76.386 85 5 5 362.449.665 90 32.620.469.861 53.938.955.650 2004 8.023 24.070 48.139 80.232 85 5 5 380.700.601 95 36.166.557.107 56.922.254.493 2005 7.768 23.304 46.609 77.681 85 5 5 368.597.770 105 38.702.765.876 57.196.218.925 2006 7.514 22.543 45.087 75.144 85 5 5 356.560.569 120 42.787.268.244 53.994.048.941 2007 7.510 22.529 45.057 75.095 85 5 5 356.327.584 125 44.540.947.970 52.727.063.768 2008 7.765 23.296 46.592 77.654 85 5 5 368.468.989 140 51.585.658.525 57.291.032.358 2009 7.997 23.991 47.981 79.969 85 5 5 379.453.561 150 56.918.034.134 56.918.034.134 Sumber: Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi 2008 99 Tabel 65. Pengeluaran biaya untuk penyakit infeksi saluran pernafasan Tahun Jumlah penderita Orang Biaya sakit rata-rata Rporgbln Total biaya sakit RpTahun NFV total biaya sakit tahun 2009 Rp 1990 25 21.000 6.300.000 29.823.045 1991 26 23.000 7.176.000 31.014.214 1992 27 25.000 8.100.000 31.964.649 1993 28 27.000 9.072.000 34.115.119 1994 29 30.000 10.440.000 35.765.203 1995 30 32.000 11.520.000 36.126.923 1996 31 35.000 13.020.000 37.583.717 1997 32 37.000 14.208.000 38.520.724 1998 33 58.000 22.968.000 56.069.541 1999 34 70.000 28.560.000 65.443.981 2000 35 73.000 30.660.000 68.871.717 2001 36 81.000 34.992.000 71.848.913 2002 37 91.000 40.404.000 73.710.660 2003 38 97.000 44.232.000 73.138.980 2004 39 103.000 48.204.000 75.867.889 2005 40 114.000 54.720.000 80.867.014 2006 41 128.000 62.976.000 79.470.585 2007 43 137.000 70.692.000 83.684.379 2008 45 150.000 81.000.000 89.958.600 2009 47 166.000 93.624.000 93.624.000 Jumlah 1.187.469.853 Sumber: DPLH Kota Bekasi 2008 Data Proyeksi Dihitung oleh DPLH Kota Bekasi

c. Biaya pengobatan akibat penurunan kualitas air.

Berdasarkan data DPLH Kota Bekasi 2008 tentang kunjungan pasien dan jenis penyakit di Kecamatan Bantar Gebang, terlihat dalam Gambar 13 . Dari Gambar 13 terlihat jumlah penderita anak anak lebih banyak dari penderita penyakit dewasa. Hal ini disebabkan anak-anak cenderung lebih peka terkena penyakit. Perhitungan NFV dari biaya pengobatan untuk setiap penyakit yang di derita pasien sebesar Rp 41.774.791.034,-.Rincian perhitungan dari biaya pengobatan dapat dilihat pada Tabel 66.