Nilai keberadaan TPA Sampah Bantar Gebang

111 Tabel 76. Nilai keberadaan TPA Sampah Bantar Gebang Tahun Panjang jalan m Luas wilayah pengembangan m 2 Harga tanah Rpm 2 Nilai keberadaan Rp 2009 2.500 500 150.000 187.500.000.000 Sumber: DPLH Kota Bekasi 2008 Hasil pengolahan Utama, 2001

5.5. Nilai Ekonomi Total Dampak

Nilai ekonomi total dampak pengelolaan TPA sampah Tahun 1990 -2009 dihitung dari eksternalitas negatif dan eksternalitas positif. Hasil perhitungan eksternalitas negatif adalah sebesar Rp 1.708.492.565.826,- sedangkan hasil perhitungan eksternalitas positif adalah sebesar Rp 2.190.918.474.680,-, dengan demikian nilai ekonomi total dari keberadaan TPA Sampah Bantar Gebang sebesar Rp 482.425.908.854,-, artinya kegiatan daur ulang sampah di sektor informal selama ini manfaatnya lebih besar daripada biaya lingkungan yang ditanggung oleh masyarakat dan lingkungan sekitar. Rincian penghitungan dapat dilihat pada Tabel 77. Tabel 77. Nilai Ekonomi Total Dampak TPA Sampah Bantar Gebang Tahun 1990 - 2009 Eksternalitas Nilai Eksternalitas negatif terdiri dari:  Biaya pembelian air minum Rp 817.194.687.994,-  Biaya pengobatan Rp 41.774.791.034,-  Biaya akibat penurunan produktifitas kerja Rp 49.153.528.370,-  Biaya akibat penurunan produksi pertanian Rp 1.733.546.040,-  Biaya akibat emisi gas metana Rp 20.139.375.449,-  Biaya akibat penurunan kualitas udara Rp 1.187.469.853,-  Biaya kerugian akibat bau Rp 759.064.167.086,-  Biaya akibat penurunan nilai tanah Rp 18.245.000.000,-  Sub Total Biaya Cost Rp 1.708.492.565.826,- Eksternalitas positif terdiri dari:  Pendapatan Pemulung Rp 1.569.020.737.970,-  Pendapatan Lapak Rp 163.986.818.901,-  Pendapatan Bandar Rp 55.896.363.790,-  Pendapatan Pekerja Daur Ulang Rp 214.514.554.019,-  Nilai keberadaan Jalan Akses menuju TPA Rp 187.500.000.000,-  Sub Total Manfaat Benefit Rp 2.190.918.474.680,- Nilai Ekonomi Total Dampak Benefit – Cost Rp 482.425.908.854,- 112 Potensi keberadaan TPA yang masih belum dimanfaatkan sepenuhnya dari perhitungan tersebut seperti pemanfaatan gas metana sebagai sumber energi, sampah basah organik sebagai sumber pupuk kompos dan sampah kering anorganik sebagai sumber bahan bakar. Benefit cost ratio BCR dari TPA Sampah Bantar Gebang adalah sebesar 1,28, angka tersebut berdasarkan perhitungan 2.190.918.474.680: 1.708.492.565.826. 5.6. Alternatif Teknologi Analisis penentuan alternatif teknologi digunakan pendekatan model AHP yang menggunakan judgement dari para pakar. Pakar sebanyak 8 orang sebagai nara sumber analisis pengambilan keputusan berasal dari : 1. Kementerian Lingkungan Hidup 1 orang 2. Kementerian Pekerjaan Umum 2 orang 3. Dinas Kebersihan DKI Jakarta 2 orang 4. Dinas Kebersihan Kota Bekasi 1 orang 5. Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi 1 orang 6. LSM Pemerhati Masalah Sampah 1 orang Beberapa kombinasi pengolahan sampah yang dapat diterapkan dalam pengolahan sampah yaitu Kombinasi 1 : Biodigester, daur ulang dan Pirolisys  Sampah basah diolah dengan biodigester menghasilkan kompos metana digunakan untuk pembangkit tenaga listrik menghasilkan energi listrik.  Sampah kering di daur ulang menjadi material daur ulang.  Sisa sampah basah kering diolah secara pirolisys menghasilkan syngas syntetic gas digunakan untuk pembangkit tenaga listrik menghasilkan energi listrik. Kombinasi 2 : Biodigester, daur ulang dan bahan bakar biomassa atau Refuse Derive Fuel RDF 113  Sampah basah diolah dengan biodigester menghasilkan kompos metana digunakan untuk energi listrik.  Sampah kering di daur ulang menghasilkan material daur ulang.  Sisa sampah basah kering diolah menjadi Refuse Derive Fuel RDF. Kombinasi 3 : Komposter, daur ulang dan bahan bakar biomassa atau Refuse Derive Fuel RDF  Sampah basah diolah dengan komposter menghasilkan kompos.  Sampah kering di daur ulang menjadi material daur ulang.  Sisa sampah basah dan kering diolah menjadi Refuse Derive Fuel RDF. Kombinasi 4 : Komposter, daur ulang dan landfill  Sampah basah diolah dengan komposter menghasilkan kompos.  Sampah kering di daur ulang menjadi material daur ulang.  Sisa sampah basah kering dibuang ke landfill Kombinasi 5 : Biodigester, daur ulang dan landfill  Sampah basah diolah biodigester menghasilkan kompos, metana digunakan untuk pembangkit listrik menghasilkan energi listrik.  Sampah kering di daur ulang menjadi material daur ulang.  Sisa sampah basah kering dibuang ke landfill.

5.6.1 Aspek dan Kriteria

Aspek yang paling prioritas berdasarkan analisis gabungan pendapat responden Gambar 16 dalah aspek lingkungan nilai bobot 0,444, Aspek berikutnya yang perlu diperhatikan adalah aspek sosial nilai bobot 0,255, aspek teknis nilai bobot 0,214 dan aspek ekonomi nilai bobot 0,087