Fisika dan Kimia METODE PENELITIAN
47
Titik pengambilan sampel sebagai verifikasi data sekunder dari Dinas Kebersihan berdasarkan aliran air tanah, diambil dari pompa atau sumur-sumur
penduduk di Kelurahan Cikiwul, Ciketing Udik, Sumur Batu dan Taman Rahayu, radius 250 m, 500 m dan 750 m dari lokasi TPA Sampah Bantar Gebang. Masing-
masing lokasi sampel diambil satu titik sehingga didapatkan 12 dua belas sampel air sumur. Data kesehatan didapat dari data sekunder BPS Kota Bekasi dan
wawancara dengan masyarakat.
Air Permukaan sungai
. Sungai yang dijadikan sampel adalah sungai Ciketing, lebar sekitar 2 m, debit air 0,409 m
3
detik. Pengambilan sampel didasarkan pada sistem aliran air dan hulu sungai menuju hilir sungai atau dan
tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Sampel diambil pada aliran sungai sebelum memasuki wilayah TPA dianggap sebagai hulu sungai dan aliran
sungai sesudah melewati wilayah TPA dianggap sebagai hilir sungai, sehingga didapatkan dua sampel air sungai. Parameter kualitas air sungai sesuai dengan
Baku Mutu Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Air lindi . Kualitas air lindi dan infiltrasi air hujan yang masuk ke dalam
timbunan sampah dan terkontaminasi bercampur dengan senyawa-senyawa di dalam sampah membentuk lindi, diuji dari kualitas air lindi. Sampel diambil dari
setiap zone karena pemanfaatannya berbeda waktu dan dari kolam-kolam bak pada unit IPAS, meliputi sampel pada inlet dan outlet, satu titik diambil satu
sampel, sehingga didapatkan delapan sampel air lindi. Titik inlet adalah air lindi yang masuk ke dalam IPAS dan landfill, sedangkan outlet air lindi yang telah
mengalami pengolahan dari IPAS. Parameternya sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No.20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Baku Mutu
golongan B untuk Bahan Baku Air Minum, Baku Mutu golongan C Penggunaan air untuk Perikanan dan Pertanian. Air lindi disetarakan dengan air limbah cair
yang baku mutunya diatur oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep5IMENLHIO1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Industri
.
Udara. Kualitas udara tempat pembuangan akhir Bantar Gebang di uji
berdasarkan kualitas udara. Pada umumnya diberi batasan sebagai udara yang mengandung satu atau lebih zat kimia dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk
48
dapat menyebabkan gangguan pada manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan harta benda. Waktu pengukuran diambil waktu perataan averaging time dan
untuk pengukuran tiap jam dilakukan perhitungan secara geometric mean. Pengukuran SOx dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer, COx
dengan NDIR non dipersive infared analyzer, debu dengan high volume sampling method
. Baku mutu udara ambien diatur dengan Surat Keputusan Menteri
Negara Kependudukan
dan Lingkungan
Hidup No.
KEP- 03MENKLHII1991 tanggal 1 Februari 1991.
Kebisingan
. Kebisingan berkaitan dengan pengumpulan sampah oleh truk- truk pengangkut dan pengambilan kaleng-kaleng yang menimbulkan suara bising.
Kebisingan juga terjadi pada saat keluar masuk truk di lokasi tempat pembuangan akhir sampah. Responden yang diamati adalah kelompok masyarakat, pemulung,
pengelola dan masyarakat yang berada di Kelurahan sekitar TPA Sampah Bantar Gebang meliputi Kelurahan Ciketing Udik, Cikiwul, Sumur Batu dan Taman
Rahayu. Sumber data dalam pengamatan ini berasal dari data primer yang diambil melalui metoda wawancara dengan responden, sedangkan data sekunder dari data
potensi Kelurahan, Kecamatan dan instansi terkait.