Penjabaran Fungsi dan Wewenang Pemerintah Daerah Sektor Kesehatan dalam Peraturan Daerah

F. Penjabaran Fungsi dan Wewenang Pemerintah Daerah Sektor Kesehatan dalam Peraturan Daerah

Fungsi dan wewenang Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yang diatur dalam UU No. 322004, PP No. 382007, PP No. 412007, dan Pemenkes No. 15752005, serta UU No. 231992, UU No. 292004, dan sejumlah Permenkes dan Kepmenkes, sebagaimana telah diuraikan di atas, harus dijabarkan di tingkat daerah propinsikabupatenkota dalam bentuk Peraturan Daerah selanjutnya disingkat PERDA, sesuai dengan Pasal 136 ayat 2 UU No. 322004, yang secara konstitusional mengacu kepada Pasal 18 ayat 6 UUD NRI Tahun 1945. Pasal 7 UU No. 102004, dengan tegas menyatakan bahwa PERDA adalah bagian integral dari peraturan perundangan-undangan Republik Indonesia. Keberadaan PERDA, menurut Suko Wiyono, adalah conditio sine quanon dalam rangka melaksanakan kewenangan OTODA. Atas dasar itu, PERDA harus dapat memberikan perlindungan hukum bagi rakyat di daerah, 142 termasuk perlindungan hukum di bidang kesehatan. G. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Otonomi Sektor Kesehatan UU No. 332004 pada hakikatnya mengatur tentang keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Isu mengenai perimbangan keuangan antara antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehubungan pembiayaan kebijakan kesehatan dan implementasinya di daerah adalah berkenaan dengan apakah kebijakan kesehatan dan implementasinya tersebut termasuk ranah otonomi daerah atau kewenangan pemerintah pusat yang didekonsentrasi atau tugas pembantuan. Yang dimaksud dengan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi dan kebutuhan daerah 142 Suko Wiyono. 2006. Otonomi Daerah dalam Negara Hukum Indonesia: Pembentukan Peraturan Daerah Partisipatif. Faza Media, Jakarta, hlm. 80. 121 serta besaran pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan vide Pasal 1 angka 3 UU No. 332004. Sedasar dengan itu, undang-undang menetapkan suatu dana perimbangan. Yang dimaksud dengan dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi vide Pasal 1 angka 19 UU No. 332004. Sehubungan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini terdapat beberapa konsep penting dalam UU No. 332004, yaitu: 1 Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi vide Pasal 1 angka 20. 2 Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Pasal 1 angka 21. 3 Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai prioritas nasional Pasal 1 angka 23 4 Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat dan daerah Pasal 1 angka 26. 5 Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan Pasal 1 angka 27. 6 Dana Darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa danatau krisis solvabilitas Pasal 1nagka 29. Sehubungan isu desentralisasi dan perimbangan keuangan pusat-daerah, maka dapat dijelaskan bahwa tugas pemerintah pusat yang utama adalah melakukan pengaturan dalam rangka melindungi kesehatan seluruh rakyat Indonesia. Tugas pemerintah daerah, baik di tingkat propinsi maupun kabupatenkota yang utama adalah melakukan tugas-tugas mengurus sehubungan asas otonomi daerah dan dalam rangka tugas mengatur melakukan pengawasanpenegakan hukum sesuai kewenangannya vide Surat Edaran Menkes No. 1107MenkesEVII2000. Untuk daerah yang secara keuangan masih belum dapat melaksanakan otonominya secara 122 memadai, pemerintah menyediakan sejumlah dana yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam rangka memenuhi kewajiban mewujdkan hak setiap warga negara atas derajat kesehatan yang optimal.

H. Penguatan Asas Konsistensi dan Kejelasan Aturan Hukum dan Kebijakan Tarif Pelayanan Kesehatan