D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mendeskripsikan lebih lanjut hubungan pusat dan daerah yang lebih selaras dengan cita-cita UUD 45.
2. Mendefinisikan ulang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan hubungan
pusat dan daerah, terutama bidang-bidang sektoral. 3.
Mendeskripsikan pembagian wewenang antara pusat dan daerah, baik dalam UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004 maupun dalam berbagai
UU sektoral. 4.
Me-review sejumlah peraturan yang tidak sesuai dengan prinsip pembagian wewenang yang selaras dan adil.
5. Memaparkan dampak yang terjadi sehubungan dengan permasalahan yang
timbul akibat pembagian wewenang yang tidak seimbang antara pusat dan daerah.
6. Merumuskan konsep dan prinsip yang adil dan selaras dengan prinsip
otonomi yang luas. 7.
Mendeskripsikan hak masyarakat adat dan pengaturannya.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian Kajian penelitian ini didekati dari sisi ilmu hukum, baik pada tataran
dogmatik, teori hukum, maupun filasafat hukum. Selain menggunakan penelitian hukum, dalam studi ini juga digunakan pendekatan hukum normatif atau penelitian
hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Penelitian hukum normatif atau kepustkaan
tersebut mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap semantik hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal,
perbandingan hukum, dan sejarah hukum. Penelitian terhadap asas-asas hukum dilakukan dengan cara menafsirkan
kaidah-kaidah hukum yang dirumuskan di dalam peraturan perundangn-undangan 6
yang terkait dengan Pemerintahan Daerah, dimulai sejak jaman colonial sampai sekarang termasuk UU Otonomi Khusus Papua UU Nomor 21 Tahun 2001, dan
UU Pemerintahan Aceh UU Nomor 11 Tahun 2006. Penelitian terhadap sistematik hukum bertujuan untuk menelaah pengertian-
pengertian pokok atau dasar dari sistem hukum yang terdapat di dalam UU yang berkaitan dengan Hubungan Pusat dan dan Daerah, tujuannya adalah untuk menelaah
indikasi kebijakan hubungan pusat dan daerah terutama terhadap undang-undang bidang sektoral yang tidak sejalan dengan asas-asas desentralisasi dan demokratisasi.
Penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal dilakukan untuk menelaah sampai sejauh manakah hukum positif tertulis yang ada serasi. Penelitian
terhadap taraf sinkronisasi vertikal bertujuan untuk menelaah keserasian peraturan perundang-undangan secara hirarki peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Metode ini tidak terlepas dari penetapan obyek material dan obyek formal penelitian. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi horizontal bertujuan untuk menelaah kesrasian
peraturan perundang-undangan yang sederajat yang mengatur substansi materi yang sama.
Penelitian sejarah hukum mengkaji latar belakang tujuan pembentukan peraturan perundang-undangan tentang pemerintahan daerah yang menjadi obyek
materiil dari studi ini, yaitu UU bidang sektoral dan UU tentang Pemerntahan Daerah, juga untuk mengetahui perkembangan muatan desentralisasi dalam setiap
kebijakan pemerintahan daerah yang pernah berlaku di Indonesia. 2. Bahan Penelitian
Bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier.
F. OutputHasil Penelitian