hukum kolonial dan membangun tertib hukum yang baru. Dengan demikian, sudah tepat jika UUD 1945 ditempatkan pada posisi Peraturan Perundang-undangan yang
tertinggi di dalam Tata Hukum Indonesia, dan sekaligus juga menjadi Hukum Dasar Negara yang tertulis.
2. Jenis dan Hirarki Peraturan Perundang-Undangan Menurut UU No. 10 Tahun 2004
Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia, telah ditetapkan lewat Pasal 7 ayat 1 UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, yautu: a.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. b.
Undang-UndangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. c.
Peraturan Pemerintah. d.
Peraturan Presiden. e.
Peraturan Daerah. Pada Pasal 7 ayat 4 disebutkan bahwa “Jenis Peraturan Perundang-undangan
selain sebagaimana dimaksud ayat 1, diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi. Adapun jenis-jenis Peraturan Perundang-undangan selain yang ditentukan oleh Pasal 7 1 dimaksud, merujuk ke Penjelasan Pasal 7 ayat 4 UU
No. 10 Tahun 2004: “Jenis Peraturan Perundang-undangan selain dalam ketentuan ini, antara lain,
peraturan yang dikeluarkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Bank Indonesia, Menteri, kepala badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentak oleh undang-undang
atau pemerintah atas perintah undang-undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KabupatenKota, BupatiWalikota, Kepala Desa atau yang setingkat”.
Sekilas ketentuan dari penjelasan tersebut Pasal 7 ayat 4 dan dikaitkan dengan Pasal 7 1, seakan-akan kedudukan Peraturan MPR, Mahkamah Agung dan
organ negara lainnya secara hierarkis berada dibawah Peraturan Daerah. Akan tetapi bila dicermati secara seksama ketentuan Pasal 7 ayat 4, terlihat bahwa pengaturan
yang dibuat oleh organ negara tersebut tidak lebih rendah dari Peraturan Daerah. Hal 24
itu bergantung kepada diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang mana, jika diperintahkan oleh Undang-Undang, Peraturan Bank Indonesia, misalnya
dapat dikatakan setingkat dengan Peraturan Pemerintah karena sama-sama diperintahkan oleh Undang-Undang regulation; sebaliknya, apabila diperintahkan
oleh Peraturan Pemerintah, Peraturan Bank Indonesia berada dibawah Peraturan Pemerintah delegated regulation.
37
Dengan demikian, bukan lembaga yang menerbitkan peraturan perundangan itu yang menentukan kedudukannya, melainkan peraturan perundang-undangan yang
mana yang memerintahkan, yang menentukan kedudukan peraturan perundang- undangan dalam hierarki peraturan perundang undangan Republik Indonesia. Hal ini
sangat berbeda dengan yang pernah ditentukan di dalam Ketetapan MPRS No. XXMPRS1966 dan Ketetapan MPR-RI No. III tahun 2000.
38
3. Asas-Asas Peraturan Perundang-Undangan a. Undang-Undang tidak berlaku surut